five

736 70 0
                                    



Flashback on


Sudah seminggu berlalu semenjak hari itu ia masih bingung apakah ia akan mempertahankan janin ini atau merelakannya.

Dan sudah seminggu ini juga kekasihnya tidak bisa dihubungi bahkan saat disekolah pun tzuyu terus menghindar darinya yang membuat sana frustasi.

"Aku harus menemuinya" Gumamnya ia pun beranjak dari kelas dan pergi untuk mencari kekasihnya


Lama mencari ia melihat orang yang ia cari namun langkahnya terhenti kala melihat seorang wanita yang sedang menggandeng erat tangan kekasihnya.


Tzuyu hanya terdiam kala melihat sana yang sedang menatap kearahnya lantas ia pergi melewati sana dengan santainya bersama dengan wanita tersebut

"Makasih tzuyu sayang..."

"Iya"

"Cuek banget sih,jangan cuek-cuek dong tzuyu.."

"Udah ya gue mau ke kelas sekarang oke" Ia pun pergi saat akan masuk ke dalam kelas ia menghentikan langkahnya saat melihat seseorang terdiam seperti menunggu kedatangannya

Ia yang seolah tak peduli melangkah melewatinya namun dapat dicegah oleh sana kali ini.

"Tzuyu tunggu!"

"Ada apa?" Sana membawanya ke ruang kosong di sekolah

"Kamu kenapa?" Orang yang ditanya hanya terdiam

"Kamu mau lari dari tanggung jawab kamu?kenapa terus ngehindar dari aku?"

"Jawab tzu!"


"Maaf..."

"Kenapa kamu lakuin ini sama aku?dulu kamu bilang akan tanggung jawab tapi apa buktinya?kamu malah ngehindar dari aku" Lirih sana

"Sana aku bingung harus apa,makanya aku terus menghindar dari kamu.."

"Aku udah nemuin kliniknya,tapi apakah kamu udah siap melakukannya?"

"Baiklah nanti sepulang sekolah kita kesana dan maaf atas sikap aku selama satu minggu ini" Ia pun langsung membawa kekasihnya ke dalam pelukannya.


















Sesuai dengan apa yang di bicarakan tadi Sepulang sekolah mereka bergegas pergi ke klinik yang dituju


Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh mereka pun sampai di tempat tujuan lantas merekapun turun dari mobil

"Ayo" Ajak tzuyu dengan menarik lengan sana namun tertahan

"Kenapa?"

"Enggak"

"Ya udah ayo aku akan nemenin kamu kok" Ujarnya membujuk sana hanya mengangguk


Mereka pun masuk ke klinik tersebut disana ada perawat yang menyambut mereka dan menyuruh sana untuk masuk keruangan tempat dimana ia akan menghilangkan janinnya.


"Silahkan masuk..." Titah perawat tersebut sana terdiam dan menatap kekasihnya seolah mengisyaratkan untuk menemaninya

"Tzuyu janji setelah ini kamu gak akan ninggalin aku ya"

"Iya aku gak akan ninggalin kamu sampai kapanpun"

Mereka pun masuk disana sudah ada dokter yang siap dengan alat-alatnya

"Silahkan berbaring" Sana hanya menuruti perintah sang dokter


Entah kenapa ada rasa tak rela jika janinnya dihilangkan karena bagaimana pun ia adalah ibunya.

Young Parents [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang