9

1.8K 184 14
                                    

Malam hari,  pukul sebelas.

Sehabis jalan-jalan dengan Jeon,  Hossi tentu kembali ke apartemennya.

Gelapnya malam membuat bulan bersinar terang,  Hossi sampai malas untuk masuk ke gedung apartemen dan memilih untuk berdiri di samping jalan raya, memandangi keindahan benda langit.

Drrrrtt

Drrtttt

Saku jaketnya bergetar,  dengan malas Hossi mengambil handphonenya dan menerima panggilan.

"Selamat malam,  Hossi disini"

"Kita perlu pertolonganmu,  mayat ini harus diotopsi segera mungkin. Kita mendapat mayat korban pemerkosaan dan pembunuhan lagi. Kita perlu tau apakah  korban ini berkaitan dengan salah satu korban minggu lalu? Sebab,  tempat kejadiannya ada di sekitar sana juga. Apa kau tau masalah korban bernama Isabela Landers yang diotopsi oleh dokter Jeon? "

"Aku tau kasusnya, tapi kenapa tidak dokter Jeon saja yang langsung ditelpon untuk menanganinya? "

"Handphone dokter Jeon tidak aktif"

"Aah, okelah kalau begitu"

"Hossi, bisakah kau langsung ke rumah sakit pusat Berlin? "

"Baiklah pak"

Sambungan telephone terputus,  menghela nafas sesaat dilakukan oleh Hossi. Rencana tidurnya terganggu akibat hal ini.

Sekarang, Hossi benar-benar tidak bisa masuk ke apartemennya lagi. Pun dia berbalik ke arah lain, hendak mencari taksi.

Jalanan sebelas malam di Berlin seharusnya masih ramai,  namun sekarang sepi sekali seperti pedesaan.

Di jalanan pun hampir tidak ada mobil yang lewat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di jalanan pun hampir tidak ada mobil yang lewat.

"Bagaimana aku mencari taksi kalau sepi seperti ini, --huh? " Hossi menaikan sebelah alisnya ketika diseberang jalan,  dia melihat seorang wanita sedang dirangkul oleh seorang lelaki yang penuh tato di sekujur tubuhnya.

Hossi memucat ketika melihat lelaki bertato itu membawa sebilah pisau berlumuran darah, diayun-ayunkan begitu santai seperti layaknya membawa tas belanjaan.

Set!

Mata lelaki bertato dan wanita itu melirik berbarengan ke arahnya.

Satu keringat dingin mengalir di pelipis Hossi,

Disaat yang bersamaan,  sorotan lampu dari sebuah mobil datang dari arah jalanan.

"TA-TAKSI! "

Jantung Hossi serasa melompat karena senang ketika itu adalah mobil taksi yang diidam-idamkannya.

Taksi itupun berhenti di depan Hossi dan buru-buru dokter muda itu naik ke dalam mobil.

"R-rumah sakit pusat Berlin! Kumohon cepat pak! "

Mobil taksi itupun langsung tancap gas,

Sekilas, Hossi memberanikan diri untuk menoleh ke belakang.

Kosong.

Tidak ada siapapun, sepertinya mereka telah hilang ditelan kegelapan malam.

Hossi bisa merasakan jantungnya yang berdebar amat keras,

Beberapa saat kemudian, Hossi telah sampai di rumah sakit,  dia turun dari mobil,  tak lupa untuk membayar taksi.

"Ambil saja kembaliannya pak! " teriak Hossi sambil buru-buru lari ke dalam rumah sakit.

"Kembalian? Padahal uangnya pas" gumam supir taksi itu sambil menggeleng pelan lantas tancap gas meninggalakan areal rumah sakit.

Sedangkan Hossi berlari menuju ruang Forensik,  di depan ruangan itu terdapat beberapa polisi yang berkeliaran dan juga dua dokter lainnya yang Hossi kenali sebagai Seokjun dan Yoonki.

"Hei kau baru datang,  cepat siap-siap dulu" Yoonki menahannya di depan ruang Forensik,  pun Hossi mengangguk sebagai jawaban dan berlari ke ruang istirahat untuk para dokter di samping ruang Forensik itu.

Sarung tangan, pakaian operasi, masker sudah lengkap. Hossi memasuki ruangan. Polisi-polisi tadi telah menghilang,  menyisakan Seokjun dan Yoonki yang masing-masing membuka satu body bag.

"Ada dua mayat? " Hossi menaikan sebelah alisnya lantas mendekati Yoonki dan Seokjun.

Wajah Hossi kembali memucat ketika melihat mayat seorang lelaki bertato dan mayat seorang wanita yang baru dia temui tadi di jalan.

Bagaimana bisa mayat itu sudah terbujur kaku disini,  sedangkan mereka baru saja terlihat berkeliaran di jalanan sekitar 10 menit yang lalu.

"Mayat-mayat ini ditemukan sekitar jam 09.30 malam di dekat tempat kejadian Isabela Landers terbunuh. Kita akan menyelidiki,  apakah mereka ada kaitannya dengan Isabela Landers? Sebab, sang wanita ditemukan mati tanpa sehelai pakain dengan beberapa bekas ciuman di leher dan lelehan sperm* di kemaluannya. Sudah di pastikan dia disetubuhi dahulu sebelum mati" ujar Seokjun panjang lebar.

Deg.

Mayat ini ditemukan jam 9.30 malam? Lalu yang dia lihat 10 menit yang lalu itu siapa?







Tbc....

J to the KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang