Pagi hari di hari minggu yang cerah, seperti yang dijanjikan Sunghoon akan pergi kerumah Aina. Entahlah dirinya sepertinya sudah terikat sekali dengan Aina, ia merasa tidak bisa sehari tidak bertemu dengan nya.
Sunghoon sudah sampai didepan rumah Aina, lalu memencet tombol bell. Namun tidak ada abaaba dari gadis itu untuk membuka pintunya. Apakah Aina belum bangun, atau memang sedang tidak ada dirumah?
Ia sudah memencet bell kurang lebih 5 kali, namun tidak ada sahutan dari Aina. Akhirnya ia memutuskan untuk bertanya kepada Jake yang rumahnya berada disamping rumah Aina. Kebetulan Jake sedang ada diteras rumahnya sambil menyirami tanaman, jadinya Sunghoon langsung menghampirinya.
"Jake, si Aina belum bangun?"Tanya Sunghoon
"Kayanya udah deh, ngga mungkin tuh anak kalo hari libur bangun nya siang. Paling biasanya maksimal jam 9 pagi bangunnya kalo hari libur"ujar Jake sembari menyirami tanaman.
"Tapi tadi gue mencet bell nya 5 kali ngga dibuka-buka pintunya"Balas Sunghoon
"Mungkin lagi ke pasar kali, biasanya kan dia ngestokake bahan makanan buat seminggu. Lo tunggu aja disini dulu sebentar, paling aja jam 10 udah pulang"
1 jam telah berlalu...
Sunghoon masih standby dirumah Jake menunggu Aina. Setelah cukup lama menunggunya, akhirnya ia kembali untuk menekan bell dirumah Aina. Namun nihil, tidak ada sahutan sama sekali dari gadis itu. Akhirnya Sunghoon kembali lagi kerumah Jake.
"Ngga dibuka anjir, apa masih tidur ya?"Tanya Sunghoon
"Tumben nih bocah ngga kaya biasanya, coba lo masuk aja kerumah nya"
"Kan dikunci"
"Nih gue ada kunci cadangan rumahnya Aina, bentar ya lo tunggu disini!"Ujar Jake kembali masuk ke rumahnya untuk mengambil kunci, kemudia kembali lagi keluar ke teras depan rumahnya sembari memberikan kunci itu kepada Sunghoon.
Ia membuka pintu rumah Aima dan masuk, lalu menutupnya kembali. Keadaan rumahnya sangat sepi.
"Kayanya dia emang belum bangun deh"Ucap Sunghoon dengan seorang diri.
Dirinya berencana masuk ke kamar Aina, namun dirinya ragu. Bukanlah tidak sopan menyelinap masuk kerumah orang, apalagi ia masuk kedalam kamar nya.
"Masuk aja kali ya"
Sunghoon dengan pelan membuka pintu kamar Aina, dan benar saja gadis itu ternyata belum bangun dari tidur nya. Sunghoon memperhatikan wajah gadis itu saat tidur, ternyata walau tidur saja gadis didepan nya ini tetap cantik. Ia mengambil handphone nya lalu memfoto Aina yang masih terlelap tidur.
Setelah lumayan lama Sunghoon mengamati foto Aina yang baru saja ia ambil, tiba-tiba ia baru sadar. Muka Aina pucat sekali, pantas saja difotonya terlihat aneh. Ia mengecek suhu badan Aina dengan menempelkan tangannya di dahi Aina. Ternyata benar, ia saat ini sedang demam tinggi.
Dengan cepet, Sunghoon mengambil kompres dan langsung ditaruh di dahi Aina. Sang empu belum menyadari keberadaan Sunghoon sekarang, mungkin dirinya masih sangat lemah. Sunghoon duduk disamping ranjang Aina dengan menggunakan kursi yang ada dimeja belajarnya. Ia sebenarnya siang nanti ada waktu untuk kerja kelompok jam 12, tetapi ia tidak tega meninggalkan Aina sendirian.
Sekarang Sunghoon sedang membaca buku novel milik Aina yang berada dirak buku sembari menunggu Aina bangun.
Ditengah asyik kesibukannya, tiba-tiba ponsel Aina berdering yang menandakan ada seseorang menelponnya. Dengan segera, Sunghoon langsung mengambil nya. Di namanya tertera "bundaaa" yang berarti itu mamanya yang mengelom. Sunghoon langsung mengangkatnya, jarang-jarang kan telponan sama mama mertua:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush || [박성훈]✔
Fanfiction"Lo masih suka sama kak Sunghoon??" "Bisa dibilang sih masih suka, cuman aku udah ngga mau berharap lagi sama dia" Start : 29 - 12 - 2022 Finish : - [Hiatus]