Menggeliat pelan dari tidur sesaatnya. Mentari jadi mengedipkan kedua matanya, berusaha untuk bisa segera mengumpulkan kesadarannya, saat dirasa ada seseorang yang kini sedang mengusap lembut puncak kepalanya.
Dan saat kesadaran Mentari sudah terkumpul sepenuhnya, dirinya langsung mengembangkan senyum bahagia, ketika menyadari bahwa suami tampannya telah tiba.
"Kak."
Yang dipanggil segera memberikan senyum teduhnya. Lalu memberikan hadiah kecupan manis bagi sang istri yang kini sedang ingin mendudukkan dirinya.
"Kakak udah pulang?"
Pradipta Danu Mahesa, yang akhirnya bisa pulang ke rumah setelah menyelesaikan semua pekerjaan pentingnya, lekas memberikan anggukan kepala, untuk istri cantik yang baru saja tertidur bersama putri kecilnya.
"Iya."
"Udah lama? Atau baru aja?" tanya Mentari yang kini sudah mengusap rahang tegas milik Danu dengan tangan kanannya. Kebiasaan manis yang selalu saja Mentari lakukan sampai Danu jadi tersenyum dengan begitu mempesona.
Memang ganteng banget!
"Udah lumayan."
"Maaf," raut penuh sesal dari Mentari. Karena Mentari benar-benar tak menyadari kepulangan Danu malam ini.
Menyadari betul rasa bersalah yang sedang dipunya oleh istrinya, Danu segera mengembangkan senyumnya, juga merentangkan kedua tangannya, supaya Mentari bisa masuk ke dalam pelukan hangat suaminya.
"Nggak papa."
"Aku beneran nggak tahu kalau Kakak udah pulang," nada suara Mentari makin terdengar penuh penyesalan.
Karena ingin menenangkan kegelisahan istrinya, Danu jelas masih begitu setia mengusap puncak kepala Mentari yang sudah semakin menyamankan posisi dalam pelukan aman suami tampannya.
"Iya. Nggak papa, sayang. Tenang aja. Aku tahu, tadi, kamu udah tidur sama Lala. Makanya, aku jadi nggak tega buat bangunin."
Maka siapa yang jadi tak lemah hatinya?
Jika baru saja membuka mata, Mentari sudah langsung disuguhi pria setampan Danu yang sungguhan manis sekali sikap dan perhatiannya.
Si dingin yang kini sudah selalu menunjukan perhatian teramat hangat untuk membuat Mentari jadi semakin jatuh cinta.
Karena Pradipta Danu Mahesa, memang adalah definisi laki-laki keras yang sebenarnya lembut sekali hatinya.
Makin sayang!
"Kakak udah makan belum? Kalau belum, aku siapin ya?"
"Aku udah makan kok."
"Beneran?"
"Iya," jawab Danu dengan anggukan kepala di sisi bahu istrinya. "Tadi, ditemenin sama Mama, sama Ega juga."
Mendengar jawaban pelan dari Danu yang kini sudah meletakkan wajah tampannya di bahu Mentari, Mentari yang baru bangun jadi dilanda perasaan sesal lagi.
"Berarti, Kakak pulang udah lumayan lama dong."
"Mungkin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Serigala ✔
ChickLitJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** EXTRA CHAPTER "SERIGALA BERHATI DOMBA" Kisah Ke...