4. Happy Holiday

634 82 55
                                    

"Aduh, Emma. Aku deg-degan banget nih."

"Nggak papa, Lala. Tenang aja."

"Nanti, kalau terbang naik pesawat, nggak akan jatuh, kan? Nggak oleng? Nggak kena angin kencang? Nggak silau?"

"Nggak, La. Naik pesawat, itu nggak kaya naik perahu kayu. Pesawat, ada tutupnya. Kaya mobil."

"Jadi aman ya?"

"Berdoa. Minta sama Allah, biar banyak Malaikat yang jagain kita."

"Amiin."

"Nah, gitu dong."

"Tapi, Emma. Aku beneran deg-degan banget nih. Takut muntah kalau naik pesawat bagus."

"Kalau kamu beneran muntah, nanti, aku temenin ke kamar mandi."

"Emangnya, di pesawat, ada kamar mandinya?"

"Ya ada dong, La."

"Terus, kalau muntah atau io di pesawat, nanti, dibuangnya ke mana? Masa dibuang di langit? Emangnya, di langit, ada sungainya?"

Dan Danu langsung tertawa. Gemas sekali mendengar ocehan Lala yang mulai membuat kepala Emma jadi serasa pusing tujuh keliling karenanya.

Yang untung saja, Ega tanggapnya luar biasa. Jadi tak mau membuat Emma semakin kehabisan kata, lengan ega lekas terulur untuk menuntun tangan Lala dan Emma di waktu yang sangat sama.

"Oke, ayo, duo princess. Pangeran Ega akan jadi tour guide paling handal selama liburan ke Jepang. Jadi, Putri Lala dan Putri Emma akan bisa selalu aman."

Lala dan Emma sudah lucu sekali menganggukkan kepala mereka.

Tapi toyoran bengis dari Danu memecahkan rasa bangga yang sedang Ega punya.

Langsung buyar.

"Nggak ada Pangeran yang jomblo kaya kamu. Jadi nggak usah ngaku-ngaku kaya gitu."

"Emang punya Kakak kembaran serigala, nggak terima banget kalau adiknya lagi happy-happy. Suka sirik!"

Begitu gumaman Ega yang jelas langsung melarikan diri bersama Lala dan Emma.

Karena sungutan Ega memang hanya bisa jadi bualan semata. Sebab Ega, jelas tak mungkin berani melawan ngerinya seorang Pradipta Danu Mahesa.

Karena sekali Danu memberikan tinjuan, bisa-bisa, bukan hanya adik jagoan Ega yang melayang dan kesakitan. Tapi kepala Ega juga bisa diserang dengan bom atom yang amat sangat mengerikan dalam memberikan ledakan.

Jadi, lebih baik memang harus segera mengamankan diri. Sebelum serigala mengeluarkan auman yang mengerikan sekali.

*****

Akhirnya, penerbangan dari Indonesia, sampai di negeri sakura.

Setelah melalui penerbangan selama kurang lebih 8 jam, akhirnya rombongan keluarga Mahesa telah sampai di Narita International Airport, Jepang.

Bahagia sekali akhirnya bisa menghirup udara segar di negara yang terkenal sekali dengan seni origami.

*****

Sampai di Jepang, tempat pertama yang Danu dan keluarga Mahesa kunjungi adalah daerah bagian Asakusa.

Di mana di kota ini, Danu dan semua kesayangannya menginap di salah satu hotel yang terkenal sekali dengan cantiknya pemandangannya. Sebab di hotel yang keluarga Mahesa tempati, langsung disuguhi dengan pemandangan kerlap-kerlip lampu yang begitu menakjubkan dari Tokyo Tower yang tersohor sekali namanya.

Keluarga Serigala ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang