Destinasi wisata yang ingin Danu tunjukan pada Mentari, adalah Shirakawa-go.
Sebuah desa salju yang paling banyak direkomendasikan jika sedang berlibur di Jepang ketika musim dingin. Karena di Shirakawa-go, banyak berdiri rumah-rumah tradisional Jepang yang akan membuat waktu turun salju jadi terasa lebih syahdu dan sangat menyenangkan.
Perjalanan Danu dan Mentari untuk sampai di desa salju Shirakawa-go, dimulai dari Tokyo dengan menaiki Hokuriku Shinkansen (Kagayaki) dari stasiun Tokyo, sampai nanti ke stasiun Toyama. Lalu setelah itu, perjalanan akan dilanjutkan lagi dengan menggunakan Nohi Bus atau Toyama Chiho Railway untuk sampai di desa Shirakawa.
Menatapi guguran salju melalui jendela kereta, kembangan senyum milik Danu jadi terlihat semakin bahagia. Karena selain indahnya suasana yang sedang tercipta, dalam pelukan Danu saat ini sudah ada istri tercinta.
Jadi jelas sudah pasti, bahwa semua hal yang sedang terjadi kali ini, akan jadi kenangan indah yang membuat Danu semakin mencintai Mentari.
Mengeratkan pelukannya, kecupan lembut juga Danu berikan untuk Mentari yang sudah semakin menyamankan posisi dalam dekapannya.
"Dingin?" pertanyaan Danu yang malah dijawab gelengan oleh Mentari.
"Nggak."
"Bilang nggak, tapi hidungnya kok kelihatan banget lagi merah?"
Colekan di hidungnya, membuat Mentari jadi memperdengarkan kekehan renyahnya.
"Iya deh. Memang lumayan dingin. Tapi, ini semua, bagus banget, Kak. Pertama kalinya aku lihat salju. Dan ternyata, pemandangan putihnya bisa sebagus ini ya."
Danu mengangguk di atas kepala Mentari. "Nanti, sampai di Shirakawa-go, bisa lebih bagus lagi."
"Oh ya?"
"Iya, sayang."
"Memangnya, Shirakawa-go, itu kaya apa, Kak?"
"Jadi, kaya desa dengan tatanan rumah yang masih tradisional gitu. Dan Shirakawa-go, itu salah satu destinasi wisata paling direkomendasikan di Jepang kalau lagi winter kaya sekarang."
"Kakak udah pernah ke sana?"
"Pernah."
"Liburan?"
"Kerja, sambil jalan-jalan."
"Asiknya," respon Mentari yang kini jadi ikut menyusupkan kedua tangannya untuk memeluk pinggang suami tercinta.
"Kalau sekarang, bulan madu. Sambil nanti mau kerja keras sama istri."
Dan bisikan Danu jelas sudah bisa langsung Mentari pahami apa maksudnya. Jadi dengan wajah yang semakin merona, meski dari bilah bibir Mentari tak terucap kata, tapi perasaan kasmaran dari pengantin baru ini jelas begitu terasa.
Yang di tengah guguran salju, perjalanan bulan madu akan jadi semakin menggembirakan untuk Mentari dan Danu.
Jadi siap untuk petualangan yang lebih menyenangkan?
Atau lebih siap lagi untuk waktu panas yang pasti akan semakin mengasyikan?
Pilih yang mana?
*****
Sudah berganti dari kereta sampai bus, tatapan berbinar milik Mentari jadi semakin kentara. Apalagi saat menatapi pemandangan putih yang kini serasa sedang mengelilinginya.
"Wah. Di sini, saljunya, turunnya udah makin banyak ya, Kak."
Usapan pelan, segera Danu berikan. Tanda bukti bagaimana rasa gemas yang sedang Danu rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Serigala ✔
ChickLitJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** EXTRA CHAPTER "SERIGALA BERHATI DOMBA" Kisah Ke...