3. Liburan, Yuk!

679 92 16
                                    

Uwuuu update lagi nih 😍😍😍

Karena kemarin banyak yang ngajakin ngobrol di Instagram 😁

Question Box dibuka, eh loh kok malah keterusan yaaa 🤭

Jadi terimakasih untuk semua Pasukan Militan 'Nada' yang udah selalu setia nemenin Dina ❤️

Selamat membaca yaaa 😍😍😍

Semoga selalu suka 💕

*****

Baru selesai mandi, dan sebuah panggilan sudah langsung Danu berikan untuk Mentari.

"Sayang."

"Iya, Kak."

"Baju yang harus ku pakai hari ini, yang mana?"

"Itu, Kak. Udah disiapin semua di atas kasur."

Mendengar jawaban yang diberikan oleh Mentari, kernyitan dahi dari Danu malah langsung terlihat mengerikan sekali. Seolah Danu sedang melihat gambaran menyebalkan yang tak mau Danu miliki.

"Beneran yang ini?"

"Iya, Kak."

"Tapi kenapa warnanya pink?"

Dan ini alasannya.

Bukan benci. "Tapi masa cowok keren pakai warna cantik begini?" begitu batin Danu yang gengsinya tinggi sekali.

"Ya memang begitu warnanya, Kak. Memang kenapa?"

"Kamu masih tanya kenapa?"

Mentari yang sejak tadi sedang sibuk mempersiapkan semua hal untuk dirinya dan suaminya, lekas mengangkat pandangannya supaya bisa bertemu tatap dengan Danu yang sudah mengeluarkan sinar lasernya. Yang menjadi sebuah alarm bahaya, bahwa Danu pasti akan menyampaikan tanda tak suka.

Tapi ini Mentari Mahika yang jadi pasangannya. Jadi delikan tajam milik Danu akan bisa dibalas dengan tatapan mengerikan yang serupa. Seimbang sekali tandingannya.

"Iya dong. Kakak yang aneh. Udah disiapin baju, bukannya langsung dipakai, malah kasih ekspresi ngeri kaya gitu. Bikin orang takut. Tahu nggak?"

"Ya kamu yang lebih aneh."

"Aku ngapain?"

"Masih tanya? Ya ini. Kenapa siapin baju warna pink, sayang? Masa cowok ganteng kaya aku pakai warna manis kaya gini? Nggak cocok."

Tanda protes dari Danu malah Mentari tanggapi dengan begitu santai. Bahkan saat ini, Mentari juga berani sekali terkekeh dengan begitu geli.

Memang nekat sekali memancing manusia serupa serigala yang hampir saja mengeluarkan seringainya pagi ini.

Harus hati-hati.

"Tapi, Kak. Kakak memang harus pakai semua itu. Nggak boleh pakai stelan baju yang lain."

"Nggak mau." Penolakan mentah-mentah dari Danu. Tapi Mentari jelas tak mungkin langsung menyerah untuk menanggapi itu.

"Harus mau. Kakak nggak boleh nolak. Atau nanti bisa dihukum."

"Jangan mancing kerusuhan ya. Masih pagi, jadi jangan buat aku pengin ngomel-ngomel."

"Kalau Kakak nggak mau pakai baju itu, berarti, Kakak yang bakal mancing Mama buat ngomel-ngomel. Mau?" tunjuk Mentari pada kaos dan kemeja berwarna merah muda yang harus dipakai oleh Danu.

Keluarga Serigala ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang