Beberapa jam kemudian mang usep mengakhiri cerita panjang nan rumit itu karena mengingat harus menyapu halaman belakang agar daun-daun kering yang berjatuhan bisa di tata rapi dan halaman terlihat bersih kembali.
"Yah begitulah mas akhir cerita mamang aduh maaf ya mas sudah menyita banyak waktu hanya untuk dengerin cerita mamang yang sudah lampau ini" ucap mang usep tak enak hati kepada anak majikannya yang sedari tadi mendengarkan dengan begitu khusu
"Hahaha.. gappa mang santay aja lagian saya juga lagi gak terlalu sibuk jadi bisa dengerin masa bujang mamang yang cukup menginspirasi" jawab Taeyong
"Loh?? Kenapa menginspirasi mas??" Tanya mang usep keheranan
"Setidaknya saya punya antisipasi kalo suatu hari nanti alur cerita cinta saya sama kek versi mamang pas bujang dulu.." canda taeyong yang sebetulnya garing tapi mang usep terkekeh mendengar ucapan yang terlontar tersebut
"Yaudah mas saya izin ke belakang dulu mau nyapu halaman.. permisi mas" pamit mang usep yang di balas dengan senyuman serta anggukan
Taeyong bangkit dari kursi yang menahannya duduk sedari tadi, tidak lupa juga dia menyimpan cangkir bekas minuman tehnya di tempat cuci piring.
Taeyong yang baru beberapa langkah meninggalkan dapur, melihat keberadaan Y/n tidak jauh dari posisi berdirinya saat ini.
"Lagi ngapain ? " tanya Taeyong menghampiri Y/n yang gelagatnya tidak seperti biasanya
"Yong, gue takut" jawab Y/n pucat
"Takut ?? Takut apa ?? " tanya Taeyong bingung
"Gue takut yong,, gue takut.." jawab Y/n yang saat ini mulai meneteskan air mata
Taeyong tidak memahami apa yang sedang di takutkan oleh Y/n, dia melihat di sekitar Y/n pun tidak ada yang aneh.
"Lu gak usah takut ada gua disini" Taeyong menggengam tangan Y/n dan mengusap punggung tangan milik Y/n
"Tapi kali ini gue gak bisa nahan rasa takut itu yong.. gue gak bisa.." jawab Y/n kembali kali ini ia mulai terisak
Taeyong menarik pelan Y/n kedalam dekapannya, entah apa yang tengah Y/n takutkan hanya saja kali ini Taeyong mempersilahkan gadisnya menangis sepuas yang dia mau di dalam dekapannya.
Kali ini Y/n memeluk erat tubuh Taeyong, ia ketakutan. Sudah lama ia tidak merasakan hal ini namun kenangan buruk semasa kecilnya kembali terputar mulus di kepalanya.
"Y/n sudah ya nangisnya, kamu udah cukup lama nangis dari tadi. Nanti kepala sama mata kamu sakit, naik ke punggung aku ya biar aku gendong anterin kamu ke kamar biar kamu bisa istirahat" ucap Taeyong lembut dan baru kali ini dia mengatakan Aku dan Kamu kepada Y/n
Y/n yang sudah merasa lemas karena menangis sedari tadi, tidak membantah ucapan Taeyong sedikit pun.
Sesampainya di kamar Y/n, Taeyong menurunkan Y/n secara perlahan.
"Makasih" ucap Y/n lemas
"Iya sama-sama. Ini botol kamu isinya air putih kan?? Diminum dulu, tenangin diri" Taeyong memberikan botol yang sudah ia buka tutupnya
Y/n meminum air di botol tersebut hingga habis, tidak terlalu banyak isinya jadi aman untuk dia minum sampe habis.
"Wisss hebat di habisin... yaudah kamu sekarang istirahat ya, kalo ada apa-apa telepon aja aku. Mungkin sebentar lagi ibu kamu pulang" ucap Taeyong mengambil bekas botol tersebut
"Jangan tinggalin gue yong" ucap Y/n yang membuat Taeyong mematung
"Jangan tinggalin gue, gue gak mau kehilangan orang yang gue sayang, kenapa hidup ini gak adil?? Kenapa harus selalu ibu dan gue yang menderita, kenapa yong?? Kenapaa??? Apa kehidupan ini gak merestui gue bahagia, apa ini takdir yang harus gue terima sampai akhir hayat?? Iya??" Ucap Y/n kembali menangis
Taeyong tidak mampu membuka mulutnya sedikit pun, dadanya terasa sesak mendengar ucapan yang keluar dari mulut gadis yang sangat ia sayangi.
"Andai gue bisa nyusul bokap hari ini, mungkin akhirnya akan bahagia. Tapi gimana nasib ibu ?? Apa bisa ibu kehilangan yang dia sayang lagi untuk kedua kalinya setelah kehilangan bokap?? Gue capek yong!! Gue capekk harus hidup seperti ini terus" isak tangis Y/n yang cukup keras semakin memenuhi ruang kamar yang tidak terlalu besar ini
"Gua gak akan kemana mana, gua gak akan pergi dari hidup lu. Gua akan bantu merubah nasib hidup lu, jangan pergi. Kalo lu capek temuin gua, cerita, marah, nangis terserah lu gua akan siap menerima. Setelah lulus nanti ayo nikah kita hidup sama-sama, kita mulai dan bangun semuanya sedari 0 kita buat sebahagia dan seharmonis mungkin." Akhirnya Taeyong mampu mengucapkan hal tersebut dengan dada yang terasa penuh serta mata yang menahan tangis pilu
"Apa lo ga malu punya gue?? Apa bokap nyokap lo juga ga malu punya calon mantu kaya gue??? Yong hidup lo serba enak,mewah, apapun yang lo mau dengan mudahnya lo bisa dapatin hal itu!!" Kini Y/n menatap Taeyong dengan tatapan yang sama sekali tidak Taeyong kenali tatapan mata yang indah itu hilang
"Gua gak pernah malu sama lu. Bokap nyokap menyerahkan pilihan pasangan hidup ke gua pribadi dan mereka akan selalu dengan senang hati menerima. Gua memang mudah dapatin apa yang gua mau kecuali membersamai lu sedari dulu" Tatapan Taeyong tidak kalah serius dan hal tersebut mampu membuat Y/n terdiam
"Ayo menikah setelah lulus nanti dan hari ini Kita resmi jadi pasangan, bukan lagi sekedar teman atau anak majikan." Ucap Taeyong serius
Y/n terdiam seribu bahasa, dia mencerna kalimat yang baru saja Taeyong lontarkan.
"Gak usah kebanyakan mikir, sekarang istirahat aja dulu kalo udah baikan kita bicarakan lagi di halaman belakang sambil liat kolam ikan" ucap Taeyong kembali yang kali ini ia berjalan meninggalkan kamar Y/n
Mereka kini dengan pikirannya masing-masing Y/n yang masih kepikiran omongan Taeyong dan Taeyong yang sedang harap-harap cemas apakah ia akan tertolak oleh Y/n nanti jikalau gadis itu sudah membaik seutuhnya.
Halo guys apakabar kalian?? Lama sudah tidak menyapa, semoga kalian semua sehat slalu ya jangan lupa untuk VOMENT nya tengkyuuu🥰🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You || Lee Taeyong x You
FanfictionLee taeyong adalah pria yang keren dan juga dingin dia adalah seorang pria yang banyak di kagumi oleh para siswi di sekolah. Namun hanya ada satu orang wanita yang benar-benar mampu melelehkan hatinya yaitu kim y/n anak dari salah satu asisten rumah...