07: Murai People (ind & eng)

1.3K 100 19
                                    

olaaa aku kembali lagi dengan chapter baru dari FATED....

ada yang nungguin kah?

btw, happy reading....

• • •

Ketika malam semakin larut, langit gelap dengan pemandangan indah terlihat jelas. Bulan terlihat sangat jelas dan besar di langit, pemandangan langit yang indah di malam hari merupakan hal biasa bagi penghuni Pandora.

Di bawah sinar rembulan Shira membaringkan kepalanya di atas dada Neteyam. Hanya hening yang terdengar, mereka tak tidur, mata hanya menatap ke langit tanpa sepatah katapun keluar dari bibir.

"Jantung mu berdetak kencang" cukup lama Shira diam menahan untuk tidak mengatakannya.

"Kamu tau kenapa jantung ku berdetak kencang" tangan Neteyam terangkat mengusap lembut lengan Shira yang berada diatas dadanya. Sentuhannya masih terasa asing, dan setiap kali kulit mereka bersentuhan Shira dapat merasakan seperti adanya sebuah sengatan listrik.

"Ku rasa sekarang aku akan menyukai hal-hal seperti ini" gumam Shira, "berdua denganmu dibawah langit yang indah"

"Hanya untuk sekarang?"

"Dan untuk seterusnya" Ia terkekeh pelan, "kamu bahkan tidak memberiku waktu untuk menyelesaikan ucapanku!"
Neteyam tertawa pelan mendengar Shira menggerutu dengan bahasa na'vi.

"Apanya yang lucu?"

"Aku suka suaramu ketika kamu bicara bahasa na'vi"

Shira bangun lalu menatap wajah suaminya dengan raut bingung, "Bukannya terdengar sama saja ketika aku bicara bahasa alien dan bahasa na'vi" pikirnya.

Neteyam terkekeh pelan lalu mengubah posisinya menjadi duduk menghadap Shira, "Tidak, suaramu jauh lebih seksi saat kamu memakai bahasa na'vi" Shira terkekeh geli sambil menggeleng-gelengkan pelan kepalanya.

Neteyam membaringkan kembali tubuhnya, "kemarilah" ia menepuk-nepuk dadanya meminta Shira untuk membaringkan kepalanya lagi diatas dadanya. Shira menuruti keinginannya, tangan Neteyam langsung memeluk tubuh mungilnya.

"Bagus sekali, hanya ada kamu dan aku" lirih Neteyam pelan lalu memejamkan matanya. Shira tak kuasa menahan senyumannya, suaminya benar-benar berbibir manis.

Akhirnya Shira memutuskan untuk tidur menyusul Neteyam.

Begitulah kedua insan yang di mabuk cinta terlelap tidur dalam posisi saling berpelukan, namun tak dipungkiri rasanya nyaman sekali.



Waktu dini hari....

"AARRGGGHH!"

Shira terbangun setelah mendengar samar-samar jeritan seseorang. Instingnya yang kuat membuatnya dengan cepat beranjak dari posisinya, "Neteyam, neteyam!" di goncangnya tubuh Neteyam sampai pemuda itu bangun.

"Ada apa?"

"Bangun, sesuatu telah terjadi" Shira menarik tangan Neteyam memaksa pemuda itu bangun. Setelah pemuda itu berdiri, Shira pun langsung berlari ke arah sumber suara sambil menarik tangan Neteyam.

Suara itu berasal dari desa, dari atas tebing Shira dapat melihat adanya kobaran api menyala di desa. Kesadaran Neteyam meningkat 100% setelah melihat kobaran api itu.

"Oh tidak" Neteyam langsung memanggil Kaym diikuti oleh Shira yang memanggil Sue.

"Neteyam" panggil Shira.

"Tetap dekat denganku" titah Neteyam.

"Itu pasti ulah Murai People." Shira terdengar sangat yakin, "Inilah alasan mengapa kita harus membunuh mereka semua." Tanpa takut Shira terbang turun ke desa yang diikuti oleh Neteyam di sisinya.

FATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang