06: Choice (ind & eng)

1.4K 106 31
                                    

happy reading....

• • •


Keesokan paginya setelah melewati malam yang indah bersama, Shira dan Neteyam kembali ke desa. Dengan bangga saling berpegangan tangan. Tak disangka-sangka kepulangan mereka telah dinantikan oleh Xavier.

Kilatan penuh amarah terpancar di mata tajam Xavier ketika ia melihat Shira dan Neteyam saling berpegangan tangan.

Xavier yang sudah murka segera mendorong Neteyam sehingga pegangan tangannya bersama Shira terlepas.

"Xavier!" Shira mendorong Xavier menjauh dari Neteyam. Neteyam memilih diam bukan karena ia merasa takut, tetapi ia menahannya karena sekali lagi Xavier adalah anak Ikeyni.

Keributan di antara mereka menyita perhatian banyak orang hingga hanya dalam hitungan detik seluruh penghuni desa yang penasaran bergerombolan menyaksikan apa yang terjadi.

"Kau tidur dengannya?" tanya Xavier.

"Kami sudah menikah di hadapan Eywa" ucapan Shira membuat semua orang terkejut. Bahkan ketika Jake mendengar semua itu, ia langsung merasa dejavu dengan kejadian di masa lalu.

Iraya menghampiri Shira, menatapnya seakan meminta penjelasan. "Apa-apaan ini, Shira?"

"Aku dan Neteyam sudah resmi menikah. Ibu, semuanya sudah selesai, aku istrinya sekarang" Shira tak bergeming, bahkan tak terdengar penyesalan sedikitpun. Iraya menatap kedua insan dihadapannya ini dengan tatapan tak percaya.

"Aku menemukan kebahagiaanku bersamanya dan tidak ada yang bisa merenggutnya dariku"

"Kamu tau dengan menikahinya kamu tidak akan bisa menjadi Tsahik Klan ini" Suara Iraya terdengar bergetar. Shira memejamkan mata menahan diri dari lonjakan amarah, ia sudah terlalu lama membendungnya dan tetap harus menahannya lagi.

Neteyam menggenggam tangan Shira. Shira membuka mata, Neteyam tersenyum padanya. Pemuda ini seakan menguatkan hatinya. Bibir tipisnya terangkat membentuk senyuman kecil,
tangannya terangkat menyentuh dada Neteyam.

Semua orang bisa melihat bagaimana Shira dan Neteyam saling mencintai.

"Aku memilih Neteyam" Shira mengalihkan pandangannya pada Ikeyni. Sorot mata Ikeyni memancarkan kekecewaan, tanpa penyesalan Shira melanjutkan ucapannya, "mulai sekarang kemanapun dia pergi, aku akan ikut bersamanya"

Iraya terdiam, bahkan Tarren tak bisa melakukan apapun. Selama ini memang Iraya yang sangat bersikeras menikahkan putri mereka dengan putra Ikeyni.

"Dia sudah dijanjikan untuk menikah denganku!" Xavier memprotes pada Iraya dan Ibunya karena apa yang sudah Shira dan Neteyam lakukan tentu saja mempermalukannya dihadapan seluruh penduduk desa.

Ikeyni yang sejak tadi memilih diam akhirnya menengahi, diam-diam selama ini mencermati apa yang telah terjadi. Tindakan Shira sangat mengecewakan, tapi apa boleh buat?

Dengan menyesal Ikeyni menghampiri putranya, "pernikahan telah terjadi dihadapan Eywa. Sudah terlambat untuk membatalkannya" Xavier menggeram kesal mendengar ucapan Ibunya. Ikeyni meminta Xavier untuk sabar.

Selama ini Shira sangat menghormati Ikeyni, bahkan separuh dari hidupnya ia habiskan dengan bermimpi untuk tumbuh menjadi seseorang sehebat dirinya. Namun Shira hanyalah seorang Na'vi yang juga ingin memperjuangkan kebahagiananya. Ia sudah cukup lama memendam semuanya, hari ini tidak lagi. Berdirinya Neteyam disisinya membuatnya merasa kuat.

"Kau dan Neteyam, kalian sudah mengesahkan status pernikahan?" tanya Ikeyni untuk memastikan.

"Semuanya mundur"

FATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang