terima kasih buat kalian yang mau baca + vote cerita ini
happy readings...
• • •
Shira tidak menyangka perasaan berat itu akan menjalar dalam dirinya saat melihat para penduduk telah berkumpul bersama di sisi pantai untuk mengantarkan kepergian orang Metkayina dari tanah Tayrangi.Ada terbesit sedikit kesedihan dalam dirinya, bohong kalau Shira tak sedih meninggalkan desa yang sudah menjadi tempat ia tumbuh dan menghabiskan hari-harinya sebagai seorang pemburu dan pejuang. Namun Shira tak menyesal, inilah jalan yang ia pilih.
Shira berdiri dihadapan Iraya dan Tarren untuk berpamitan pada orang tuanya. Iraya memeluk Shira, ia berusaha terlihat tegar walaupun ada sebercak bekas air mata yang sudah mengering.
Iraya melepaskan pelukannya, di genggamnya tangan putrinya itu. "Kemana pun kamu pergi ingatlah ini shira, Tayrangi akan selalu terbuka untukmu kapan pun kamu ingin kembali"
Ya, tentu saja suatu hari nanti Shira akan kembali tetapi bukan untuk tinggal kembali karena kemana pun Neteyam pergi, kesanalah ia juga pergi.
Tidak lupa Shira juga berpamitan kepada Ikeyni, sejak dulu ia selalu bermimpi menjadi sehebat Ikeyni seperti wanita itu akan maju di medan perang membela Tayrangi tanpa takut, namun disinilah akhir dari impiannya. Ia telah menemukan impian baru yang jauh lebih membuatnya merasa hidup dan bahagia.
Terakhir Shira berpamitan kepada teman-temannya. Bergantian ia memeluk Kalana dan Noera.
"Kalau Geeki ada disini, pasti dia akan menangis tanpa henti" ucap Kalana membuat Shira terkekeh karena memang itulah yang akan terjadi jika saja Geeki masih ada disini bersama mereka.
Tonowari selaku pemimpin Klan Metkayina pun mengucapkan sepatah dua patah mengenai bagaimana mereka sangat berterima kasih karena telah di terima dengan hangat disini selama 3 bulan lamanya. Mereka juga sangat bersyukur karena kembali dengan keadaan telah menerima banyak ilmu mengenai migrasi bawah laut.
"Bisakah kalian setidaknya setiap seminggu sekali bawakan Geeki bunga yang baru?" Shira tidak mau Geeki merasa sendirian karena ibu pemuda itu mungkin takkan sering mengunjunginya.
"Ya, kami akan melakukannya" Kalana mengangguk kecil.
"Terima kasih"
"Aku tidak menyangka kita akan berpisah disini" Noera menggenggam tangan Shira menyelipkan sesuatu di tangannya. Shira membuka genggaman tangannya melihat benda yang diberikan oleh Noera.
"Cantik sekali, noera. Kapan kamu membuat ini?" Shira terkesima melihat kalung buatan Noera yang diberikan untuknya.
"Yahh mungkin satu bulan yang lalu" Noera mendelik tak tau pasti kapan ia mulai membuat kalung tersebut, "syukurlah kalungnya selesai tepat waktu" gumamnya.
"Kenapa kamu tidak bilang soal ini?" Kalana merasa buruk karena tidak memberikan Shira benda perpisahan apapun. Mendengar itu Shira terkekeh pelan, "nanti kalau aku datang lagi kamu bisa berikan padaku"
"Kalau aku masih ingat" celetuk Kalana.
Akhirnya setelah berpamitan pergi, Tonowari bersama na'vi Metkayina lainnya menunggangi Tsurak dan mulai meninggalkan Tayrangi. Sedangkan Jake Sully bersama Lo'ak, Neteyam dan Shira pergi menunggangi Ikran.
Ada sedikit perubahan rencana tadi pagi, Jake mengajak Lo'ak, Neteyam dan Shira bermalam satu malam di Omaticaya. Sedangkan Tonowari dan yang lainnya akan melanjutkan perjalanan pulang. Jadi selama keberangkatan, kedua kubu itu saling berlawanan arah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED
Fanfictionjust two na'vi didn't want a marriage, but fate brought them together note: available in indonesian & english BOOK: FATED (season 1) IN FATED (season 2) soon - OUR FATED (season 3)