syukurlah ternyata ada yang tertarik baca cerita ini☺
• • •
Seorang gadis muda yang mengendarai Ikran mendarat mulus di tengah-tengah kerumunan. Setelah menuruni ikrannya dengan sopan ia menyapa semua orang.
Neteyam mengerutkan keningnya ketika merasakan adanya sebuah ketertarikan dalam dirinya ketika melihat gadis muda itu. Penampilannya sedikit berbeda dari gadis lainnya. Dua sisi depan rambutnya ditarik ke belakang lalu diikat sampul. Sedangkan sisa rambut yang tak diikat dibiarkan tergerai bebas tertiup angin.
Bahkan saat gadis itu menuruni Ikrannya, gerakan tubuhnya yang berani namun anggun seakan memperlihatkan kepada semua orang bahwa ia adalah seorang na'vi tangguh. Namun dibalik tatapan mata yang lembut itu, tidak di pungkiri ia memiliki sorot mata tajam, raut wajah berani dan paling berkelas di antara para na'vi seumurannya.
"Zola'u nìprrte ma prafo."
Hanya dengan mendengarkan suaranya saja, Neteyam bersumpah dia memiliki suara paling tegas di antara semua na'vi perempuan yang pernah ia dengar.
Dia mengalihkan pandangannya kepada Neteyam lalu melemparkannya sebuah senyuman ramah. Neteyam membalasnya dengan anggukan kecil. Kemudian gadis itu juga melakukan hal yang sama kepada Aonung dan Lo'ak.
"Dia Shira." Ikeyni menarik lengan Shira agar berdiri di sebelahnya. "Dia anak perempuan Kepala Pejuang dan Kepala Pemburu klan kami." Sambungnya guna memperkenalkan Shira pada para tamu. "Dia pemburu termuda yang berhasil lolos seleksi pemburu tingkat dewasa."
"Tak bisa melakukannya tanpa pelatihan yang baik." Ucap Shira.
Ikeyni tersenyum tipis lalu mengalihkan pandangannya kepada para tamu. "Kalian sudah melewati perjalanan yang panjang, sekarang biarkan Shira memperlihatkan tempat tinggal kalian selama di sini."
"Pergilah." Shira menepuk pelan bokong Sue, membiarkan hewan itu terbang kembali ke tebing dimana Ikran para Na'vi Tayrangi tinggal. Setelah kepergian Sue, ia mengalihkan perhatiannya kepada para tamu. "Baiklah, ikuti aku." Ucapnya kemudian berjalan lebih dulu.
"Aku melihat ada banyak wanita muda di sini." Bisik Aonung nakal.
"Ssstttt" Tegur Lo'ak. "Mereka tidak akan tertarik kepadamu." Ejeknya membuat Aonung merotasikan bola matanya malas.
Klan Tayrangi tinggal di pesisir pantai Laut Timur. Setiap rumah di desain berbentuk segitiga dengan sisi yang bisa di buka tutup. Rumah berbahan tenda ini dapat berdiri dengan cara talinya yang di ikat pada besi kuat yang teritancap di tanah, tenda-tenda tersebut terbuat dari kulit Ikran yang telah mati. Kulitnya yang tebal dapat menahan air hujan agar tidak menembus masuk ke dalam rumah.
Ukuran setiap rumah beragam macam. Untuk ukuran rumah bisa di sesuaikan dengan berapa banyak anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Biasanya pasangan baru menikah akan mendapat rumah dengan ukuran sedang. Sedangkan jika sudah memiliki anak, mereka dapat merenovasi rumah menjadi lebih besar.
Selain itu, mereka menyediakan rumah bujangan untuk para Na'vi dewasa yang hendak tinggal terpisah dari orang tua.
"Untuk sementara kalian akan tinggal di sini." Shira pun mempersilahkan mereka untuk masuk ke dalam rumah yang telah di sediakan. "Masih ada rumah lainnya. Jangan cemas kalian akan berdesakan."
"Kami memilih rumah yang lain." Aonung berucap cepat karena ia tidak mau serumah dengan Ayahnya. Tonowari tahu itu.
Dalam rumah terdapat beberapa tempat tidur gantung dan tempat tidur rajut yang di rakit menyerupai ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED
Fanficjust two na'vi didn't want a marriage, but fate brought them together note: available in indonesian & english BOOK: FATED (season 1) IN FATED (season 2) soon - OUR FATED (season 3)