i think it's my flop era
• • •
Shira melangkahkan kaki menuju tebing di mana Ikran penduduk Tayrangi tinggal. Di sana ia melihat Neteyam yang sedang memberi makan Ikrannya juga.
"Oel ngati kame." Shira menyapa ringan pemuda itu.
"Oel ngati kame." Balas Neteyam.
Shira mengangguk ringan lalu melangkah menghampiri Sue yang kebetulan diam di sebelah Ikran milik Neteyam.
"Kaltxi, Sue." Shira mengelus lembut leher Sue lalu mengalihkan perhatiannya pada Ikran milik Neteyam. Tanpa rasa takut ia mendekati hewan tersebut lalu mengelus kepalanya lembut.
Neteyam cukup terkejut karena Ikrannya merespon santai atas sentuhan Shira. Padahal setahu Neteyam, Ikrannya ini tak suka di sentuh oleh orang asing.
"Siapa namanya?" Tanya Shira.
"Kaym." Jawab Neteyam singkat.
"Malam?" Pikir Shira.
"Kami melakukan Tsaheylu pada malam hari."
"Aku tahu pasti ada alasan dibalik kau memberi dia nama dengan arti malam. Aku pikir semua na'vi melakukan Tsaheylu pada siang hari, ternyata aku salah besar." Gadis itu terkekeh ringan.
"Sebut saja hubungan kami ini istimewa." Kekeh Neteyam.
Shira balas terkekeh halus, perhatiannya kemudian tertuju ke bawah sana di mana sekelompok pemburu sedang menyiapkan peralatan untuk berburu. "Kalian akan mulai pelatihan migrasi pagi ini, bukan?."
"Mereka bilang ada semacam gangguan kecil di air, waktunya di mundurkan ke sore ini." Jelas Neteyam.
Shira mengangguk-angguk. Belakangan ini memang ada beberapa hewan buas bermigrasi dan singgah di Laut Timur.
"Itu pasti Akula. Mereka adalah predator penghuni karang. Kawanan itu mencapai Laut Timur dalam beberapa hari ini. Para penyelam kami sedang mencoba mengembalikan mereka ke habitatnya." Shira melempar sepotong daging kepada Sue yang ditangkapnya dengan sempurna.
"Sesuai janji mereka, sore ini pasti aman." Shira memberikan sepotong daging juga untuk Kaym. Hewan itu memakan daging tersebut dengan sekali kunyahan. "Bagus sekali." Ujarnya bergumam seraya tersenyum lebar.
"Jadi, apa rencanamu pagi ini?"
Neteyam mendelikkan bahunya tanda tak tahu.
"Tak ada rencana."
"Kalau begitu—" Shira meraih kepangnya kemudian menyatukan ikatan dengan Sue. Setelah itu ia langsung menungganginya. "Ikutlah bersamaku." Ajaknya.
"Kemana?" Neteyam terlihat sedikit ragu menerima ajakan Shira karena ia tidak ingin terlibat masalah mengingat Shira di jodohkan dengan anak Olo'eytkan klan ini.
Melihat Neteyam yang terlihat ragu, Shira tersenyum simpul. "Ada suatu hal yang harus aku lakukan. Aku butuh back up."
"Jadi, kau ikut atau tidak?"
Tanpa menunggu jawaban Neteyam, Shira langsung memegang kendali di leher Sue. "Ay ay ay fly—" Sue merentangkan kedua sayap dan mulai mengepakkan sayapnya untuk naik ke udara.
Menyaksikan Shira belum terbang terlalu jauh, belum terlambat untuk menyusul kepergiannya. Neteyam menghela nafas pelan kemudian menunggangi Kaym dan terbang menyusul gadis itu.
Shira tersenyum ketika melihat Neteyam memilih untuk ikut bersamanya. Jadi sebelum pergi ke tempat tujuan, lebih dulu ia mengajaknya berkeliling melintasi lautan kawasan Tayrangi yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED
Fanfictionjust two na'vi didn't want a marriage, but fate brought them together note: available in indonesian & english BOOK: FATED (season 1) IN FATED (season 2) soon - OUR FATED (season 3)