Sesuai janji sore harinya Tarren membawa Jake, Shira dan Neteyam berburu hewan darat. Pemburu di darat biasanya berburu mengendarai Pa'li (Direhorse), terkadang lebih sering mengendarai Ikran.
Tidak semua penduduk Tayrangi bisa mengendarai Direhorse, hewan ini hanya dikendarai oleh para pemburu dan prajurit saja. Sedangkan pula, setiap Na'vi yang telah memasuki usia dewasa mereka bisa memiliki Ikran.
Berburu itu membutuhkan konsentrasi yang penuh, bahkan suara kecil terkadang bisa membuyarkan konsen. Untuk menjadi seorang pemburu tentu saja membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk berlatih, dan setelah berhasil masuk kelompok pemburu, maka keahlian mereka akan di asah hari demi hari melalui latihan yang cukup ekstrim.
"Ssttt" Tarren memberi kode agar tak ada yang menimbulkan suara karena ada seekor Yerik di depan sana. Dengan gerakan cepat tapi pasti, Tarren menarik anak panahnya lalu mengarahkan pada Yerik tersebut.
Whooshhh
Tarren melepaskan anak panahnya.
Bugh
Yerik itu terjatuh ke atas tanah, mereka langsung keluar dari tempat persembunyian menghampiri hewan yang sudah tak berdaya itu.
"Bidikan bagus, ayah" puji Shira.
Tarren berjongkok, sebelum mencabut anak panah di tubuh Yerik itu ia berdoa kepada Eywa atas segala pengampunan karena telah memburu seekor hewan untuk makan. Selesai berdoa barulah ia mencabutnya.
Tarren berbalik menghadap Jake menatapnya dengan senyum miring, "Sekarang giliranmu, Jake Sully" suaranya terdengar menantang.
Jake mendelikkan bahu lalu balas menantang Tarren, "yah mengendarai Pa'li memang bukan kesukaanku, tapi bagaimana kalau kita berburu Talioang?" mendengar itu Shira dan Tarren saling bertukar pandang, sedangkan Neteyam menatap Ayahnya bangga.
"Siapa takut?" ucap Tarren.
🐴🐴🐴
Shira mengendarai Direhorse dengan gagah, tak jauh dari kedua sisinya juga terlihat Neteyam, ayahnya dan Jake Sully mengendarai Direhorse. Masing-masing tangan mereka memegang busur.
Berburu Talioang memang agak sulit karena sifat hewan itu yang selalu bepergian dalam jumlah kawanan, jika salah strategi seorang pemburu bisa celaka karena di tabrak atau bahkan diinjak oleh Talioang.
Jake melepaskan anak panahnya dan berhasil melumpuhkan seekor Talioang, "HELL YEAH!" soraknya senang sambil mengangkat tangan.
"YEAH!" Neteyam ikut bersorak untuk ayahnya.
"Giliranku" Shira menarik anak panahnya tanpa ragu membidik kearah seekor Talioang yang berlari kencang. Matanya fokus mengarahkan pada target. Semua mata tertuju padanya.
Setelah perkiraan yang tepat, Shira melepaskan anak panahnya tanpa ragu, seketika seekor Talioang terjatuh karena tembakan yang kena tepat sasaran.
"YEAHHHH!" Neteyam bersorak untuk istrinya.
"YEAH!!!" Shira mengangkat busurnya ke udara, "Ayayayayaa~" dan menyuarakan selebrasi kemenangan.
Neteyam juga tanpa ragu menunjukkan keahliannya sebagai seorang pemburu darat yang handal, dengan bangga menunjukkan bahwa setelah tinggal lama di Awa'tlu tak membuat skill berburunya hilang.
Tanpa meleset sedikitpun Neteyam berhasil melumpuhkan seekor Talioang. Atas keberhasilan itu, Tarren semakin bangga memanggil Neteyam sebagai menantu.
Selesai berburu 4 ekor Talioang, mereka berempat pun menepi keluar dari jalur kawanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED
Fanfictionjust two na'vi didn't want a marriage, but fate brought them together note: available in indonesian & english BOOK: FATED (season 1) IN FATED (season 2) soon - OUR FATED (season 3)