terkejut

232 26 1
                                    



"KAKAK GILA??!!" sambar jisung.

bangchan dan changbin mengerutkan dahi nya bingung melihat jisung seperti tidak terima dan terkejut seperti itu.

"kenapa ji?" tanya changbin.

"kenapa ke rumah ini?? mending di rumah kak mingyu aja gimana? atau ngga rumah paman brian aja ngga apa apa kak, serius."

"paman lagi ngga ada di rumah ji, terus kalo mingyu dia pasti lagi sibuk dengan tugas nya saat ini, lagian jisung kenal emangnya rumah ini?" jelas bangchan dan changbin juga menganggukan kepalanya setuju dengan ucapan sang tertua.

jisung mengerucutkan bibir nya kesal, ia terdiam dan ia tidak bisa ia tidak bisa. ia harus kabur dari sini.

"kakak kenal sama pemilik rumahnya?" tanya jisung balik.

"kenal. dia temen baik kakak terus udah kerja juga mungkin ngga terlalu sibuk secara ia kan bos nya" jawab changbin.

jisung lagi lagi mengerutkan dahi nya, bekerja? siapa? kan setaunya di rumah ini hanya tinggal dua orang saja yaitu Lee Minho dan saudara tiri nya Hwang Hyunjin, atau ada yang lain?

"sia-"

"udah nyampe aja bro" sapa seseorang dari luar mobil, itu Minho.

ucapan jisung terpotong karna sapaan tiba tiba minho dari luar sana membuat badan jisung menegang, oh ayo lah ia ada problem dengan pria ini kenapa malah di dekatkan dengan pria ini kalau sama hyunjin tidak apa apa, tapi ini masalahnya harus tinggal bersama minho untuk satu bulan kedepannya?!?!

"kak jisung tinggal sendiri aja yaa~ di rumah nanti temen jisung yang jisung suruh nginep selalu, please~" bujuk jisung dengan rengekan pelan supaya tidak terdengar minho, bisa malu ia. padahal minho jelas mendengarnya bahkan ia menahan tawanya melihat ini.

"ji dengerin kakak, ini buat satu bulan aja ya? tolong mengerti ya?" ucap bangchan lembut.

oke, jisung kalah. ia tidak bisa melawan kakak nya saat ia sudah lembut begini ke jisung. jisung hanya menurunkan bahu nya lemas, ia sangat ingin pergi dari situasi ini.

"ho maaf ya kita ngerepotin lo gini, jisung udah bisa mandiri kok tentang apa apa cuma agak manja aja orangnya" ucap changbin di sertai kekehan dibagian akhir.

jisung tidak terima, ia malu. akhirnya ia mencubit pinggang changbin pelan supaya tidak memberitaukan tentang itu, malu dia malu. changbin bener bener.

———————

"ini kamar lo" tunjuk minho.

jisung terkesiap, ia baru pertama kali masuk ke rumah seindah ini bahkan kamarnya terlihat sangat nyaman oleh pandangannya. ia ingin berterima kasih tapi ia malu untuk mengatakan itu ke minho, lidahnya kelu.

"kalo ada apa apa bilang, gue pergi dulu"

"ho.."

minho baru saja ingin beranjak meninggalkan jisung tapi jisung memanggil namanya membuat ia membalikkan badannya untuk menghadap jisung.

"makas-"

"loh jisung?! kok bisa di sini?" tanya hyunjin heran saat melihat sang pengisi hati ada di rumahnya.

"dia tinggal disini sebulan kedepan, jangan ganggu dia hwang." peringat minho.

hyunjin berdecih pelan, ia tidak mengharapkan jawaban dari kakak nya. ia lebih mengharapkan jawaban dari pengisi hati nya itu tapi babibu hyunjin segera menarik jisung masuk ke kamarnya berniat membantu jisung mengemas barangnya serta mengobrol ringan bersama nya.

"ayo gue bantuin beresinnya ji"

sebelum masuk sepenuhnya ke kamar sementara nya itu, jisung sempat melirik minho sebentar dengan tatapan sulit di artikan. setelah menghilang di balik pintu itu minho menghela nafasnya pelan dan beranjak dari sana menuju ruang kerja nya.

BULLYINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang