8. Bermalam di Hotel

3.2K 522 598
                                    

Jalan-jalan ke Jepang
Jangan lupa bawa kulkas
Eh Abang
Napa jadi manis banget sih, Chuaks

emang lagi gak pantun.
dih :D

Selamat membaca. ❤️
Ramein yaaaaaaaaaaaa


***

Sebenarnya, Sea masih ingin jalan-jalan di Pontianak, tapi ia kasihan dengan Galaksi yang besok harus berangkat pagi hari. Pasti ada berkas yang harus ia siapin malam ini.

Sekitar pukul setengah sebelas malam, mereka tiba di kamar hotel. For your information, mereka hanya memesan satu kamar dengan double bed. Siang kemarin, saat check in, kamar tersisa satu, karna sudah lelah dan gerah, akhirnya memilih hotel ini saja. Padahal banyak hotel di Pontianak, tapi ini hotel bintang lima yang tersisa, dan berada di pusat kota.

"Sayang sini deh!" Panggil Galaksi dari dalam kamar mandi.

"Kenapa?" Tanya Sea berdiri di depan pintu kamar mandi yang tidak di tutup. Dengan Jiu He di tangannya ia mengulang pertanyaan, "Kenapa?"

"Ini kerjaan kamu ya?" Tanya Galaksi.

"Apaan?"

"Handuk! Kenapa di gulung-gulung gitu?" Tanya Galaksi.

Sea nyengir. "Lupa." Ia masuk, dan merapihkan handuk yang tadi sebelum berangkat ia selipin di sudut wastafel.

Sekali lagi, Galaksi ini rapi. Sensitif sama sesuatu yang berantakan.

"Perempuan, bukan?" Tanya Galaksi tepat saat Sea selesai menggantung handuk di dekat tembok kamar mandi.

"Meragukan?" Tanya Sea dengan sarat kesal.

"Enggak."

"Emang di sebut perempuan cuma yang bisa rapiin handuk?" Tanya Sea.

"Enggak juga." Datar. Galaksi menolak untuk memicu pertengkaran tapi terlanjur ia menciptakan perdebatan.

"Gamau gosok gigi?" Tanya Galaksi.

"Mau lari dari obrolan?" Tebak Sea tepat sasaran.

"Gak berkualitas. Sayang energi saya."

Sea mengeram. "Yaudah, simpen aja itu energimu sampe bisa bangun tenaga listrik!" Ketus Sea.

"Udah malam. Besok aja marahnya. Gih, gosok gigi!"

Sea menimpuk Galaksi dengan tangannya. "Minta maaf harusnya."

"Saya gak salah."

Sea menggigit giginya saking gemesnya dengan jawaban yang dilontarkan Galaksi.

"Ntar kalo tempat rame, jangan biasain nimpuk saya, ya," ujar Galaksi mencuci brush sikat.

"Yakali! Sea juga punya otak!" Ketus Sea. Dengan kesal ia mengambil sikat yang masih bersih, lalu mencucinya dengan air kran.

"Bagus. Kamu memang harus membantu saya mempertahankan image. Gak kebayang kalo kamu main ke kantor, terus saya ditimpuk make buku laporan. Hancur sudah wajah saya di depan anak buah saya."

Sea menggembungkan pipinya, ia menahan tawa. "Ya tergantung!" Sea mencoba untuk tetap bertahan pada emosi gak jelasnya.

"Kalo aku ke kantor nemu kamu selingkuh, jangankan buku laporan, meja kerja kamu pun bisa melayang."

"Selingkuh kok di kantor, gak modal."

Gerakan tangan Sea berhenti, ia menatap Galaksi dengan sorot mata yang siap untuk kecewa, yang di tatap pun menatapnya balik, dengan sarat intens, "Kamu setakut itu kehilangan saya?" Tanya Galaksi.

Sagala 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang