Makasih antusiasnya kemarin
Sekali-kali, update minggu, biar pernah.Hehe selamat baca
TAPI BENTAR
AKU PUNYA HAL YANG INGIN AKU BAHAS.
SEKARANG KALO FOLLOW AKUN AUTHOR DI WATTPAD, BAYAR YA?Kemarin aku iseng, klik² nama orang yang komen² di cerita Sagala2, aku iseng ngecek dia follow aku atau enggak, ternyata banyak yang belum follow :')
Iya sih, memang, follow atau enggak itu hak segala bangsa, tapi boleh gak minta support dengan cara follow akun aku juga.
Follow akun cerita yang yang kalian baca tuh, selain bentuk dukungan, itu juga bisa memudahkan kalian kalo tiba² dia buat pengumuman, jadi kalian bisa tahu info terbaru dari apa yang sedang kalian ikutin.
Kalo kalian gak follow, kalian gak akan dapat notifnya.
Tapi balik lagi, kalo memang follow me itu berat, its oke, gapapa sedikit, nyeshnya banyak #Plak!
Sehat-sehat semua.***
"Bang Igel, mau oufen lotus, gak? Ara lagi mau buat lotus, biar sekalian."
"Gak usah SKSD. Kita lagi musuhan."
Ara menghela napasnya berat.
"Ra? Daddy udah keluar kamar?" Tanya Galaksi turun dari lantai atas. Pakaiannya tampak rapi, kemeja maroon dan dasi bewarna hitam.
"Belum kayanya Bang."
"Mama mana?"
"Lagi beli sarapan di luar. Mama kesiangan bangunnya, jadi gak sempat masak."
"Abang, mau Lotus gak?" Tanya Ara dengan senyum ramahnya. Malam tadi, mereka sudah deeptalk. Berdua dengan Galaksi.
"Enggak."
Sebenarnya, Abangnya enggak lebih buruk dari Rigel kalo marah. Ya walau tadi malam sempat menaikkan oktaf suaranya, tapi paling tidak, pagi ini hubungan mereka sudah membaik. Beda dengan Rigel, pria yang satu itu kalo marah, tidak segan-segan berkata kasar, pedes bahkan julid. Apa saja yang Ara lakukan pasti di tebas habis-habisan, contohnya, ya tadi. Saat Ara menawarkan lotus.
"Pagi, Sayang," ujar Galaksi pelan.
Sea tersenyum, "Pagi," jawab Sea sembari mengolesi roti tawar dengan selai coklat.
"Mau?" Tawar Sea.
"Boleh, selai nanas ya. Jangan coklat."
"Buat sendiri!" Ledek Sea meninggalkan Galaksi dan membawa piring kecil berisi roti yang sudah di baluri.
Sea berjalan ke ruang TV, ikut duduk di sebelah Rigel.
Ara yang mendengarnya tertawa, "Biar Ara buatin ya."
"Mau di bakar atau gini aja?" Tawar Ara.
"Gak usah, Ra. Abang cuma becanda," ujar Galaksi membuka kulkas. Ia mengambil botol susu, lalu menuangnya ke dalam gelas.
"Ngapain makan di sini? Ayo ke ruang TV," ajak Galaksi.
"Males. Bang Igel masih mode senggol dikit bacok."
"Kamu udah ngobrol sama Daddy?"
"Belum. Tadi malam ke kamar Daddy, tapi Daddy tidur."
"Yaudah, gih, liat Daddy. Bawain sarapan. Jangan coklat, Daddy lagi diet katanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagala 2
Teen FictionSEKUEL SAGALA *** Dua manusia yang diam-diam menyakini bahwa apa yang tertakar tidak akan pernah tertukar. Lima tahun memutuskan pisah, itu pun berangkat dari keputusan sepihak dari Sea. Kesalahanpahaman yang terjadi tak membuat Galaksi putus asa...