14. Baikan, ayo!

4.6K 643 640
                                    

Halo
Selamat lebaran ke dua, ya.
Mon maaf lahir dan batin,
silah nastar segera kirim.

😂

selamat baca
❤️



***

"T–"

"Dengerin saya bicara sampe selesai dulu, Flo!" Tegas Galaksi dengan air muka yang sudah tidak bersahabat. Sedari tadi, Flora selalu memotong perkataannya, kini giliran Galaksi melakukan hal yang sama.

"Sekali lagi, tolong dengerin perkataan saya sampe selesai! Setelahnya, kamu baru boleh lanjut untuk juga angkat bicara!" Mata Galaksi menajam. Flora ikut meredam. Emosi di dalam diri dua manusia yang sedang berhadapan ini sangat tidak stabil. Tampak dari wajah Flora yang memerah, dan napas berat dari Galaksi.

"Oke baik." Flora menyeruput secangkir teh hijau di atas meja miliknya, berharap dapat menenangkan kecemasan akan apa yang kepalanya sedang pikirkan.

"Dia itu Sea. Maaf kalo saya belum bisa bawa dia untuk berkenalan denganmu."

"Aku enggak butuh itu, Gala." Baru saja tenang, emosi Flora kembali membuncah.

"I know, Flora." Galaksi membuka tutup botol air mineral, lalu meneguknya.

Pagi tadi, sekitar pukul sembilan, ia sudah dipersilahkan untuk keluar dari rumah sakit. Lebih ke maksa. Ia memaksa orangtuanya untuk membawanya pulang ke hotel.

Sea tentu mengurung diri di dalam kamar hotel setelah kejadian ia memulangkan cincin di depan keluarga inti Galaksi.

Kanaya tidak mengejarnya. Galaksi pun tidak berkutik. Mereka membiarkan Sea berlalu, memberi waktu tenang pada wanita itu. Hanya Ara, yang ikut berlari mengejar Sea. Seakan paham bahwa perannya di butuhkan.

"Sayang banget waktu acara tunangan di Surabaya, kamu enggak bisa hadir. Kalo aja kamu hadir di sana, mungkin keadaan bisa jadi berubah."

"Aku tau dia itu Sea. Tanpa kamu bilang pun, aku gak akan mungkin lupa dengan potret dia yang kamu pajang di apartemen kamu." Flora menatap Galaksi, "Tapi, apa enggak bisa kamu bantu aku sampai akhir?"

Galaksi tersenyum, "Saya dan Daddy sepakat untuk membuang rencana akuisisi, jadi kamu udah enggak bisa nekan saya dengan alasan itu."

"Kamu salah paham, Gala. Aku enggak pernah pake rencana kerjasama ini untuk nekan kamu!" Bantah Flora tidak terima.

"Kedua, hubungan kerja sama diantara kita hanya sebatas saya bantu menggagalkan rencana perjodohanmu dengan anak perusahaan Formal Corp. Hanya menggagalkan, dan itu sudah berhasil setahun yang lalu, Flora."

"Ta–"

"Kita enggak seharusnya sejauh ini!" Potong Galaksi.

"Enggak pernah ada rencana sampai berpura-pura menjadi tunangan, lalu menikah. Enggak pernah ada kan, Flo?" Tegas Galaksi.

"Ta–"

"Saya juga enggak pernah tahu kalo kamu anak dari pemilik perusahaan ini. Kalo dari awal saya tahu, saya enggak akan mau menebus hutang nyawa saya dengan mengorbankan nyawa sendiri. Ini sama aja saya memberi nyawa saya ke kamu, Flora." Lagi-lagi, Galaksi tidak memberi kesempatan untuk Flora berbicara.

"Maksud kamu apa?" Tanya Flora bingung. Kerutan di dahinya mendukung apa yang sedang ia pusingkan.

"Oke, ini akan terdengar sangat menjijikkan, tapi saya enggak akan bisa melanjutkan apa pun tanpa Sea, Flo."

"Saya lebih baik jatuh miskin di banding saya harus jual hubungan saya dengan Sea. Uang bisa di cari. Perusahaan bisa di bangun kembali, tapi wanita seperti Sea cuma ada satu di bumi, dan tidak ada dalam rencana saya untuk mengkhianati kepercayaan yang dia kasih ke saya."

Sagala 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang