Halo!
Aku menempati janji kembali di tahun 2025z
Terima kasih sudah menanti dengan sangat baik, ya!Sebelumnya, izinkan aku mengucapkan Selamat Tahun Baru, Temen-temen.
Semoga damai sejahtera memeluk kita.sebelum baca part 21, silahkan baca halaman yang sebelumnya, ya, biar lebih nyambung hehe.
Happy reading!
***
"Tinggal 2 hari lagi, lo yakin gak bakal ngasih tahu Kak Galaksi?" Tanya Lala. Mereka baru saja pulang dari kompleks, masih dengan pakaian olahraganya.
"Gue gatau mau mulai dari mana, La. Rencana tour ke Kota Bima kan udah ada jauh sebelum gue ketemu lagi sama Kak Galaksi."
"Ya tapi kan sekarang Kak Galaksi itu calon suami lo, Sea! Udah seharusnya dia tahu!" Lala geram juga lama-lama.
"Dia pasti gak bakal ngizini gue. Izin jalan-jalan ke Bali ini aja ya ampun, La, penuh drama."
"Ya gimana pun hasilnya, elo harus tetap izin! Lo gak inget kata Mama, lo harus mulai terbiasa. Ke mana-mana kudu izin, biar nikah nanti lo gak jadi suka-suka sama laki lo!"
Sea meneguk air mineral di atas meja. Ia tidak tahu bahwa membiasakan diri akan kehadiran seseorang untuk wanita yang sudah lama sendiri itu cukup menyulitkan dirinya.
"Menurut lo, Kak Galaksi jodoh gue gak, La?"
Byurrrr
Air dari mulut Lala tumpah. "Fuck!" Maki Lala. Ia melap mulutnya dengan lengan baju yang sudah bercampur dengan keringat, "Sinting lo!" Ketus Lala.
"Makin ke sini, gue makin ragu."
"Perihal apa?" Tanya Lala menatap Sea serius.
"Gue bisa gak hidup dengan segala sifat posesifnya. Gue juga baru sadar, dia itu emosian banget. Yang kalo ngomong A, harus A! Adik-adiknya aja gak berani sama dia, Mama sama Papanya pun ikut segan sama dia. Lo bisa bayangin, betapa diktaktornya dia, La."
Lala menggelengkan kepalanya, "Lo sadar gak sih kalo lo perempuan paling beruntung di dunia ini, Ya? Semua orang pengen di posisi lo. Di luar sana ada banyak wanita yang berhasil lo kalahin, dan sekarang lo meragu, lo waras gak sih, Ya?"
"Lo gak ngerti, La. Lo gak bakal paham apa yang gue rasain."
"Gue memang gatau gimana jahatnya ujian pernikahan, tapi Ya, bukan berarti apa yang gak gue ngerti menjadi benar di kepala lo!" Ujar Lala menatap tegas Sea.
"Kejamnya Kak Galaksi di mana coba, Ya?" Tanya Lala.
"Gue gak bisa deskripsikan, La. Tapi gue takut. Nikah nanti–"
"Semua kebebasan lo di renggut gitu?" Tanya Lala.
"Yodah, kalo gitu putusin aja! Beres kan?"
"Gila kali lo!" Ketus Sea.
"Nah itu elo marah! Dinikahin nolak, ditinggalin nangis darah. Dasar labil!" Kesal Lala.
"Galaksi, ngapain?" Panggil Arina datang dengan keranjang belanja di tangannya.
"Lagi dengerin anak Tante meragu," kekeh Galaksi membuat Sea dan Lala terdiam di balik pintu.
Arina menatap Galaksi bingung. "Sea? Sea di luar?" Tanya Arina.
"Iya, Tan." Galaksi menghidupkan air kran, kebetulan pintu penghubung taman kecil di belakang dapur dekat dengan wastafel. Ia mencuci tangannya.
Arina meletakkan barang belanjanya di meja, ia bergegas membuka pintu dan menatapi Sea serta Lala yang terdiam bagai patung di sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/326429382-288-k678265.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagala 2
Teen FictionSEKUEL SAGALA *** Dua manusia yang diam-diam menyakini bahwa apa yang tertakar tidak akan pernah tertukar. Lima tahun memutuskan pisah, itu pun berangkat dari keputusan sepihak dari Sea. Kesalahanpahaman yang terjadi tak membuat Galaksi putus asa...