Bagian 1

3.5K 395 50
                                    


・┆✦Happy Reading✦ ┆・



"Na! Nana! Ayo bangun"

Suara sang ibu di balik pintu kamarnya membuat sang gadis menggeliat gelisah di atas kasur.

(Name) Kaiser, gadis cantik tinggi di atas rata-rata, menatap langit-langit kamar saat matanya perlahan mulai terbuka. "Iya Ma, Nana udah bangun" suara serak khas bangun tidur terdengar, sang ibu kembali kebawah setelah memastikan bahwa Nana, anak gadis satu-satunya itu benar-benar bangun.

Pikirannya kalut, kepalanya sakit bahkan dapat ia lihat beberapa burung terbang mengelilingi kepalanya. "Hah, perasaan gw gak melihara burung dah..." lirihnya mencoba mengingat apa yang terjadi semalam.

Setelah bergelut dengan pikiran, ingatannya mulai kembali, bahkan wajahnya mulai memerah. "Njir, gara-gara si Mina semalam. Gw malu banget!" Sontak (Name) terduduk dari posisinya.

Bagaimana tidak malu? Semalam mereka berpesta di sebuah Club, untuk merayakan kelulusan mereka di Sekolah Menengah Pertama. Masih SMP aja dah gini. Yang membuatnya malu, Mina yang kala itu mabuk bersama dua teman lainnya malah asik-asikkan berjoget ria, bahkan (Name) pun ikut-ikutan. Hancur sudah citranya sebagai murid yang teladan. Bahkan ia dipergoki oleh Ibunya sendiri, gara-gara ulah Mina sahabat karibnya.

Mana umurnya belum legal, yah kena marah dah hingga kupingnya bengkak.

Pandangannya mengarah ke arah Jam di meja kecil di samping tempat tidur, jam menunjukkan pukul 07:00, ia segera membanting diri kembali di atas kasur. Menarik selimut sampai kepala.

Mumpung hari libur bukankah bagus untuk bersantai. Tapi kenapa ibunya malah membangunkan dirinya di pagi hari, kan (Name) masih sangat mengantuk.

"Tidur dikit lagi gak papa kan" setelah matanya terpejam, ia mulai menyusuri dunia mimpi.









"Nana!! Kok belum bangun"

Suara teriakan Airin Kaiser, ibunya terdengar kembali, "lima menit lagi ma"

(Namanya asal-asalan, soalnya gak Nemu nama emaknya Kaiser)

Lima menit apanya? Airin sudah menunggu di meja makan selama satu jam, karena (Name) tak kunjung datang, ia akhirnya masuk ke dalam kamar tanpa izin. Mau tidak izin bagaimanapun, ini kan rumahnya, jadi (Name) tak bisa apa-apa. Mau bantah, entar dikeluarin dari KK.

"Udah sejam lebih loh, Na" Airin menggoyang-goyang kan bahu (Name), bahkan menarik selimut yang menutupi seluruh tubuhnya dengan sabar.

"Tapi mah, ini kan hari libur. Kok Nana harus bangun pagi-pagi"

"Kamu lupa?" Airin mendudukkan diri di samping tempat tidur, "kan hari ini kakakmu pulang"

Wait- otak (Name) masih loading. Perasaan dia anak satu-satunya tanpa saudara, kok bisa ibunya bilang kalau Kakaknya hari ini pulang. "Kakak? Kakak yang m-" Deg! Tubuhnya menegang, bagaimana ia lupa tentang anak sulung keluarganya! Walaupun yah, kakanya gak penting-penting amat baginya.

Pasti kalian pikir, (Name) itu gada hati, gak menganggap kakanya ada? Yahh, karena kalian belum berhadapan dengan si Kaka yang selalu menempel padanya bagaikan mahluk astral.

ଘ My BROTHER, Kaiser ࿐ [Blue lock] -HIATUS-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang