Bagian 7

1K 137 8
                                    

[✨] Typo bertebaran, dan kata tidak seratus persen akurat!






・┆✦Happy Reading✦ ┆・



Seorang gadis berjalan membawa tumpukan kardus membuat dia tidak bisa melihat jalan dengan benar. (Name) menggerutu di setiap jalan, ini adalah hari piketnya dan dari kebanyakan teman-temannya malah dia yang disuruh untuk menyimpan barang-barang di gudang.

"Misi-misi...!!" Ucap (Name) di sepanjang jalan agar dia atau tidak ada orang yang menabrak. "Ni lorong panjang amat yak... Mana capek pula nih leher miring Mulu" celetus (Name), walaupun mulutnya terus berbicara, kakinya masih lancar untuk berjalan agar dia cepat menyelesaikan tugas.

"Buruan ah-"

Dubraakkk!!

Itu suara tabrakan yang terjadi antara (Name) dan seseorang di depannya, membuat semua kardus bawaannya berterbangan dan berhamburan.

Yah, dia terjatuh bukan tanpa alasan. Ini salahnya sendiri karena terus mengomel dan tidak memperhatikan langkahnya, dia jatuh karena menginjak tali sepatunya yang terlepas.

Untunglah sebelum dia jatuh dan menghantam lantai yang keras, orang yang dia tabrak menangkapnya. 'matik gw, UKS lagi nih..' batin (Name) dengan mata yang masih di pejamkan mengira dirinya akan kesakitan karena menghantam ke lantai. 'ehh... Kan bagus! Bisa bolos dong..!!'

Karena tak kunjung merasakan lantainya, (Name) mengira dirinya jatuh dengan efek Slow motion kayak di film India. Bosan menunggu dia membuka matanya.

"Lama bat jatuhnya, anji-" matanya melebar, sepertinya (Name) syok berat melihat visual seseorang yang tengah menahannya agar tidak jatuh. Mana salah satu kardus yang berterbangan terbuka dan menghamburkan kertas ke segala arah.

Seperti pertemuan di bawah jatuhnya bunga sakura, tapi ini beda versi.

(Name) mengedip-ngedipkan matanya memastikan dia tidak salah lihat, takut dikira gak waras. "Lu gak papa?" Pria itu bertanya saat menatap mata (Name) yang berkedip lucu. Pria itu tertawa kecil, "gak mau bangun? Atau gw jatuhin?" 

"Janganlah!" (Name) segera bangun, menatap kembali pria di depan yang membuatnya linglung, bingung harus melakukan apa. Bahkan suaranya seakan tak mau keluar.

Pria yang di lihatnya adalah Sae. Betul! Sae idola (Name), semangat (Name), cinta (Name), naf- jangan dipikirkan.

Sae masih berdiri di sana, mengangkat salah satu alisnya melihat (Name) yang mulutnya menganga sempurna. Sae melihat sekeliling lantai, dimana kertas dan kardus berhamburan, kembali menatap (Name) yang ekspresinya masih Syok.

Sae melambai-lambaikan tangannya di depan (Name) mencoba membuatnya sadar dari lamunan. "Ih... Apa sih, tangannya ngalangin. Gw mo liat mukanya Sa-" reflek (Name) mengunci rapat mulutnya setelah berbicara sembarangan.

Sae mengerutkan kening sebentar, senyum tipis muncul di sudut bibirnya. Namun sayangnya, (Name) belum sempat melihatnya. "Ehem! Lu gak papa kan?" Sae berdehem, ekspresi datarnya kembali tapi itu tidak membuat (Name) kesal, malahan dia senyam-senyum gak jelas.


"Gak... G-gw gak papa.." jawab (Name) yang salah tingkah, menyadari semua yang berserakan (Name) segera merapikannya kembali. 'moga Sae bantuin! Moga Sae bantuin!' batin (Name) sesekali melirik Sae diam-diam.

ଘ My BROTHER, Kaiser ࿐ [Blue lock] -HIATUS-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang