Bagian 10

711 110 16
                                    

[✨] Typo bertebaran, dan kata tidak seratus persen akurat!




・┆✦Happy Reading✦ ┆・





Masih di hari yang sama di waktu yang berbeda, tepat pukul 17:30, Kaiser kembali setelah beberapa jam yang lalu (Name) pergi. Dia kembali dengan mengendarai motor matic milik adiknya memasuki halaman rumahnya.

"Tuan, tuan muda..." Panggil pak Nan, satpam rumah Kaiser, membuatnya berhenti dan berbalik untuk melihat pak Nan yang sedikit berlari saat mengejarnya.

"Begini, nyonya tadi sedang keluar"

"Oh... kalau (Name) udah pulang?"

"Anu, beberapa menit lalu nona (Name) dijemput Ama temannya" ucap pak Nan sedikit terhenti sebelum dia melanjutkan. "...katanya, dia mau kerja kelompok dirumah temannya"

"Kemana? Siapa yang jemput?"

Pak Nan kembali terhenti, dia merasa lagi di interogasi oleh tuannya sendiri. Pak Nan menjawab sambil memperhatikan Kaiser yang tengah menatap jam ditangannya. Sepertinya tuanya itu mengkhawatirkan sang adik, apalagi sebentar sudah mau malam.

"Saya gak tahu, kemana Nona (Name) pergi. Dan, yang jemput Nona... Saya baru pertama kali melihat dia" Pak Nan mencoba menjelaskan wujud rupa pemuda yang menjemput (Name).

"Anu tuan, orang itu... Rambutnya Aneh, warna hitam sama... Warna kuning..." Begitulah kira-kira deskripsi Pak Nan tentang Bachira, Pak Nan agak kebingungan.

"Pria?" Suara Kaiser kembali terdengar membuat Pak Nan langsung mengangguk. Dengan begini, Kaiser sudah tahu kalau Bachira yang menjemput adiknya itu, dia kemudian mengambil ponsel miliknya.

Setelah beberapa menit memainkan ponselnya, Kaiser kembali menyalakan motor Matic (Name) dan segera di bawa keluar saat Pak Nan membuka gerbangnya.

[🍌]

Beberapa waktu terlewati dan akhirnya tugas kelompok mereka selesai, walaupun ini sudah lewat jam 6 sore. Kini mereka berlima tengah menikmati waktu istrahat setelah bergulat dengan pekerjaan mereka, dan soal Bachira... Dia hanya ikut-ikutan, padahal kelompoknya berbeda dan tidak tahu tugas dari kelompoknya sudah selesai atau belum.

Dering ponsel mengagetkan (Name) saat dia tengah duduk di Sofa untuk mengistirahatkan tangan dan otaknya saat menulis tadi. Dapat dia lihat nama yang tertera di layar ponsel, Kaiser memberinya pesan teks.

"Kakakmu?"

Rin yang baru saja datang kembali mengangetkan (Name) dan sekaligus di angguki olehnya. "Huum. Katanya dia mau jemput.." tangannya lihai memainkan ponsel, (Name) tengah mengirim lokasinya saat ini.

Rin mengangguk, mendudukkan dirinya di samping (Name). "Pasti enak, punya Kakak protektif"

Bagaikan gemuruh petir (Name) langsung menoleh dan melototi Rin saat itu juga. Dia tidak sependapat, karena punya kakak protektif itu kadang enak kadang enggak. (Name) menggeleng, "nggak sih..."

"Nggak?"

"Nggak enak!"

Rin hanya bisa memperhatikan, dan senyum kecil muncul di wajahnya yang sedari tadi terus menatap datar. Kini dia berbalik, tidak lagi menoleh kearah (Name) cuman menatap ke depannya, dimana Nanase dan Raichi tengah bermain kartu.

ଘ My BROTHER, Kaiser ࿐ [Blue lock] -HIATUS-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang