Bagian 8

925 129 14
                                    


[✨] Typo bertebaran, dan kata tidak seratus persen akurat!


・┆✦Happy Reading✦ ┆・




"Lo yang disana..."

Bariton suara terdengar di antrian samping (Name), membuatnya menoleh kearah sumber suara. pria bersurai putih menatap (Name) dengan lesuh, bukan karena lelah, tatapannya memang seperti itu.

"Oh.. Kak Nagi." Jawab (Name), Nagi seishiro adalah senior (Name) dan dia juga pernah bertemu dengannya waktu di kegiatan Mos. Karena Nagi adalah ketua Osisnya.

"Hmm... Lu kenal gw?" Suara khasnya yang terdengar lelah kembali terdengar, dia berdiri dengan tangan disakunya. Matanya mengerjap beberapa kali sebelum berbalik karena ini sudah giliran antriannya. "...Kesini!" Nadanya terdengar seperti perintah dan entah kenapa (Name) hanya mengangguk, pindah ke antrian milik Nagi.

"Nah, lu pesen duluan..." Nagi menambahkan, menunjuk ke depan. Sedangkan yang mengantri di belakangnya sama sekali tidak protes bahkan mereka mengangumi sifat Nagi yang keras dan suka menolong.

"Kyaaa... Nagi gak ada obatnya..."

"Emang dari dulu tuh anak baik banget..."

"Ketos gituloh!"

Baru saja dibilangin, misuh misuh para gadis di kantin mulai terdengar. Bahkan mereka menghentikan aktivitas makan mereka hanya untuk melihat kebaikan kecil yang dilakukan Nagi.

Lain halnya dengan (Name), dia gembira karena bisa memesan tanpa menunggu di antrian. Setelah memesan dia kembali kemejanya, tidak lupa berterima kasih. Dan keadaan kembali aman saat Reo datang, yah bisa dibilang. Reo itu pawangnya Nagi, ehem...! Maksudnya Bodyguard.

Saat (Name) kembali kemejanya dengan nampan bakso ditangannya Nagi sempat memperhatikan sebentar, 'ketemu...' gumamnya pada dirinya sendiri. Dan dia tidak sadar, Bahwa seseorang memperhatikan dia juga dari kejauhan dengan tatapan tidak suka.

Setelah selesai makan dan akhirnya mereka merasa kenyang, Bachira dkk kembali. Karena masih jam kosong seharian, mereka akhirnya kebelakang sekolah dimana ada sebuah gudang tua yang sudah tidak terpakai.

Dari kebanyakan siswa pasti memilih kantin, Rootfop, atau perpustakaan. Tapi mereka memilih gudang belakang sekolah yang tidak bisa di jangkau orang lain sebagai tempat mereka nongkrong.

Mereka sudah membersihkan gudang itu agar lebih nyaman ditempati saat pertama kali mereka menemukannya. Disana, ada sofa dan meja yang rusak. Dan mereka berinisiatif untuk memperbaikinya, hingga sekarang gudang itu di jadikan sebagai tempat tongkrongan sekaligus markas kecil mereka.

"Eh... (Name) mana?" Bachira baru menyadari saat sudah sampai. Dia kini tengah berbaring dan memonopoli sofa untuk dirinya sendiri.

"Tadi ada, ngikutin dibelakang" jawab Mina, yang juga heran kemana perginya (Name). "Barou juga hilang cuk.."

Seketika, atensi mereka bertiga mengarah kearah Mina. Mereka bahkan tidak menyadari bahwa pemuda besar itu akan mengikuti mereka. "Lah... Perasaan tadi Barou gak ngikutin"

ଘ My BROTHER, Kaiser ࿐ [Blue lock] -HIATUS-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang