PESTA

1K 31 1
                                    

Alastor POV

"Dimana Dhira?"

"Non Dhira sedang berada ditaman belakang tuan."

Setelah mendapat jawaban dari salah satu bodyguard, dia langsung pergi menghampiri sang kekasih.

Terlihat sang gadis sedang duduk dipinggir kolam renang sambil bermain dengan kucing putih yang dia berikan beberapa hari lalu.

"Ehem." Daheman dariku menyadarkan mereka.

"KAK AL." Imut sekali gadisnya Alastor ini.

"Jangan lari sayang, nanti kepleset." Langsung saja kurengkuh tubuh mungilnya dalam dekapanku.

Baru beberapa jam tidak bertemu dengan dia membuatku sangat merindukannya.

"Hehehe maafin Dhira, habisnya Dhira kangen. Kak Al sih lama banget pulangnya." Ambeknya.

Memang tadi dia meninggalkannya karena sedang mengeksekusi pelaku yang membuat gadisnya terluka.

"Kangen hem." Kuciumi setiap inci wajah menggemaskan ini.

"Kak Al geli udah." Dia berusaha menjauhkan wajahku dengan tangan kecilnya itu.

"Maaf ya. Kamu udah makan belum."

"Udah, tadi ditemenin sama abang." Sangat menggemaskan sekali gadisnya ini saat bercerita.

Mata yang bulat memandangnya dengan memuja, pipi gembilnya yang memerah karena kepanasan membuatnya tidak tahan untuk memakannya.

"Masuk yuk, udah siang waktunya kamu tidur." Aku langsung saja menggendongnya

"Tadi obatnya udah diminum belum."

"Udah. Tadi abang maksa buat minum, padahal kan Dhira nggak suka." Kesalnya saat mengingat kejadian siang tadi.

"Good girl." Syukurlah selama dia tinggal gadisnya ini tidak rewel.

"Puk puk sampai Dhira bobo ya kak Al."

"Iya sayang." Kutemani dia tidur dengan melakukan keinginannya.

Alastor POV END

_____

Markas Blackwell 23.00.

"Gue udah sebar anak-anak. Beberapa anggota kelas sepuluh gue pindahin satu kelas sama dia." Dengan kekuasaan keluarga Anta dia dengan mudah bisa memindahkan murid dengan gampang.

"Gue udah suruh si Lele untuk cepet balik ke Indo biar bisa jagain Dhira dari dekat." Tambahnya.

"Gue udah suruh beberapa anggota buat menjaga disekitar rumah keluarga Theodon." Dexler menambahkan.

Semenjak kejadian yang menimpa Dhira, Alastor dan keluarganya memutuskan untuk menambah bodyguard entah dari Jarak dekat atau Jarak jauh.

Alastor terlihat puas dengan laporan yang diberikan.

"Malam ini waktunya berpesta untuk kita."

Semua yang mendengar perkataan Alastor merasa sangat bahagia. Sudah lama mereka tidak berpesta.

"YUHU GO TO CLUB." Sorak sorakan memenuhi markas.

*

*

*

Dentuman musik memenuhi ruangan yang ramai akan anak manusia yang sedang bersenang-senang. Ada yang sedang berjoget ria ditengah keramaian, bercumbu, mabuk dan sebagainya.

Termasuk anggota Blackwell yang sedang berada diruangan VIP yang terdapat diclub tersebut.

"Pesan minuman yang kalian mau, gue yang bayar semuanya." Hari ini mood Alastor sedang bagus.

"Bos kalau pesen cewek boleh nggak." Tanya salah satu anggota Blackwell yang kerjaannya suka main cewek.

"Eh Jamal lo mau pak bos mood nya berubah heh." Geplakan Anta melayang pada kepala belakang si Jamal.

"Eh kan gue cuma tanya." Alesan yang sangat kentara.

"Cewek mulu yang ada diotak lo." Mereka masih saja berdebat.

Semua yang melihat pertengkaran mereka hanya tertawa. Mengapa mereka bisa memiliki teman yang ajaib seperti Jamal dan Anta, bahkan Dexler.

"Nikmati malam kalian." Felix menengahi.

"YEAHH HIDUP BLACKWELL."

Mereka menikmati malam itu dengan gembira. Alastor hanya mengawasi teman temannya dari sofa dengan mengapit rokok dan sebotol wine yang dia teguk.

Tenang saja dia tidak segila mereka yang asyik bersama gadis gadis yang disana. Dia tidak akan mendekati gadis lain selain gadisnya.

____

Kediaman Theodon.

Terlihat seorang pria yang memanjat pohon untuk mencapai balkon kamar seseorang. Memasuki kamar itu lewat jendela dengan penuh kehati-hatian, menghampiri seorang gadis yang sedang tertidur pulas.

"My little girl, I miss you. Kau tahu aku mulai gila karenamu, berharap kau selalu disisiku, menjadikanmu millikku selamanya." Ujarnya memandang Dhira dengan puja.

Dhira sedikit terusik dengan usapan yang pria itu berikan pada wajahnya, serta bisikan yang tepat ditelinganya.

CUP

"Good night and sweet dreams baby." Kecupan lembut dilayangkan pada bibir mungil Dhira.

Alastor melepaskan kaosnya, dan menaiki ranjang kekasihnya untuk ikut menyusul ke alam bawah sadarnya.

Ya, Alastor memutuskan untuk pergi dari club duluan. Dia merasa gusar dengan dirinya. Merindukan gadis kecilnya yang dia tinggalkan dirumah sendirian dan melanggar janji untuk tidak meninggalkannya.

Semenjak bertemu dengan Dhira, seluruh hidupnya berubah arah menjadi berpusat padanya, tidak ada yang lain.

Kehidupannya yang dulunya suram dan berantakan, sekarang perlahan mulai tertata bersamanya.





☘️☘️🍀

Bersambung....

Posesive BlackwellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang