KASIH SAYANG

1.8K 44 5
                                    

Tok tok tok......

"Sayang ayo bangun, udah jam enam loh ini. Nanti kamu telat." Panggil mom Lea lembut.

Mommy Lea mengetuk pintu kamar Dhira untuk membangunkannya sekolah. Akan tetapi sedari tadi tidak terdengar sahutan apapun dari sang empu.

Dia akhirnya membuka pintu kamar sang anak dan tidak mendapati putrinya di dalam. Ia sudah mengecek seluruh ruangan yang ada disana, mulai dari kamar mandi, walk in closet, dan perpustakaan mini yang ada disana akan tetapi nihil.

Mommy mulai merasa panik dan berniat menuju ke kamar Felix untuk mengecek apakah Dhira ada disana atau tidak.

Tok tok tok.....

"ABANGG! Apa princess ada didalam?"

"Yes mom, masuk aja." Felix yang berada di kamarnya menjawab dengan nada pelan.

Lea membuka pintu dengan perlahan. Dan pemandangan pertama yang dia lihat adalah sepasang kakak beradik yang sedang tertidur dengan posisi berpelukan.

Dimana posisi Felix yang sudah terbangun sedari tadi, memilih untuk tetap berbaring membiarkan lengannya dijadikan bantal adiknya sambil mengusap surai sang adik.

"Princess sedang tidur mom, abang nggak tega buat banguninnya. Dia terlihat sangat pulas."

Felix berucap dengan lirih sambil terus memandang Dhira dengan sayang, ditambah dengan kecupan ringan yang diberikan ke pipi gembil sang adik.

Lea yang melihat pemandangan yang romantis antara anak-anaknya merasa sangat bahagia dan terharu melihat Felix yang terlihat sangat menyayangi dan mencintai adiknya.

Lea memutuskan mendekati mereka dan bergabung untuk membelai surai putri kesayangannya, princess satu-satunya dikeluarga Theodor.

"Mom juga kasihan, tapi kan kalian juga harus tetap berangkat sekolah. Nanti kalau Dhira bangun terus tau kalau dia bolos sekolah pasti akan sedih."

Lea memberi pengertian kepada Felix yang terlihat sangat keberatan untuk membangunkan adiknya.

"Sana gih, abang siap siap aja. Biar mom yang bangunin adek."

Felix menyetujui, dan segera bangkit untuk mempersiapkan diri.

"Sayang, bangun yuk. Adek nggak mau sekolah?" Mom Lea dengan pelan menggoyangkan badan putrinya.

"Sebentar lagi mom, Dhira masih ngantuk." Dhira menjawab dengan lirih dan merubah posisi tidurnya menjadi memunggungi sang mommy.

"No no no. Nggak ada nanti nanti. Sekarang pokonya harus bangun, siap siap. Di bawah udah ada kak Al loh."

Mendengar nama Alastor disebut, Dhira pun langsung terduduk dan melotot lucu menatap mommynya. Tanpa sepatah kata dia langsung berlari menuju kamar tidurnya untuk segera bersiap.

Entah mengapa saat mendengar Alastor sedang menunggunya dibawah, Dhira merasa senang dan tidak sabar untuk menemui nya.

Setelah 10 menit, Dhira sudah selesai bersiap dan mulai berjalan cepat menuju meja makan yang terdengar ramai.

"Duh princess nya Daddy yang kesiangan akhirnya dateng."

Semua perhatian yang ada dimeja makan tertuju pada gadis cantik berwajah imut yang baru saja datang dengan terburu buru sambil menenteng tas sekolahnya.

"Daddy nggak usah ledekin Dhira ya. Dhira lagi buru-buru tau. Bang Felix ayo cepet berangkat."

Dhira membalas ledekan Daddynya dengan kesal, sambil menghampiri Felix dan berusaha menariknya. Tanpa dia sadari sedari tadi ada Alastor yang setia melihat tingkah laku gadisnya.

""Ekhemm..Main mau pergi-pergi aja, makan dulu sarapannya baru boleh berangkat." Ucapan Daddy membuat Dhira berhenti.

"Bener kata Daddy, sarapan dulu dek baru kita berangkat. Lagian nggak kasihan tuh sama Alastor yang dari tadi nunggu kamu." Ucapan Felix membuat Dhira sadar kalau sedari tadi ada orang lain di meja makan itu.

Saat Dhira tersadar akhirnya ia menemukan Alastor yang sedang duduk dan sarapan di sebelah kursi kosong yang biasannya temoat dia duduk.

"Kak Al maaf Dhira nggak tau kalau kakak disini. Hehehe. " 

_______

Saat ini Dhira dan Alastor sudah sampai di sekolah. Mereka berdua berangkat bersama menggunakan mobil dan Felix yang mengikuti mereka menggunakan motor di belakang.

"Lix gue anterin Dhira ke kelas dulu."

"Ok bro. Gue titip adek gue." Felix yang baru selesai memarkirkan motornya langsung menghampiri Dhira untuk memberi nasihat dan mengecup keningnya.

"Belajar yang pinter, yang rajin. Nanti kalau istirahat tunggu abang atau kak Al yang jemput ok. Jangan pergi duluan. Kalau mau ke kamar mandi harus minta anter teman, jangan sendiri."

Dhira yang mendengar nasihat dan perintah abangnya yang panjang lebar merasa kesal karena dia merasa dirinya sudah besar dan bisa sendiri. Ingin sekali-kali membantah tapi tidak mempunyai nyali yang cukup. Akhirnya dia hanya bisa mematuhi dengan pasrah.

"Iya abang Dhira yang paling ganteng. Dhira bakalan nuruti perintah abang."

"Yaudah gih sana kekelas sama kak Al."

"Ashiaapp captain." Dhira membalas suruhan Felix dengan meniru sikap hormat.

_____

Selama perjalanan meuju kelas, tangan Dhira selalu digandeng Alastor tanpa melepaskannya barang sedetik.

Setelah sampai didepan pintu kelas Dhira, baru Alastor melepas genggaman mereka. Sedari tadi Alastor merasa panas cemburu karena selama perjalanan, dikoridor banyak anak laki-laki yang menantap penuh puja terhadap kekasihnya yang dimana itu membuat Alastor ingin sekali menonjok dan mencabut mata mereka.

Dhira yang merasa Alastor mengeluarkan aura yang berbeda, penuh amarah pun merasa sedikit takut.

"Kak Al lagi marah ya? Apa Dhira ngelakuin sesuatu yang bikin kak Al marah. Kalau iya Dhira minta maaf ya kak."

Ucapan maaf Dhira membuat Alastor tersadar dari lamunan emosinya.

"Nggak kok, kak Al nggak marah sama Dhira. Kak Al cuma kepikiran sama tugas kak rumah kak Al yang belum selesai." Jawab Alastor mengelak sambil mengusap pipi chubby kekasihnya yang semakin hari tambah berisi itu.

"Yaudah, masuk gih. Ingat semua apa yang abang kamu perintah. Dan ada tambahan dari kakak. Ingat baik baik, jangan dekat bahkan ngobrol apapun sama laki-laki lain." Perintah mutlak dari Alastor yang membuat Dhira kebingungan dan ingin membantah.

"Dan jangan sekali kali kamu melanggar perintah kakak kalau kamu nggak mau dapat hukuman yang menakutkan buat kamu."

Alastor tidak membiarkan untuk Dhira protes sama sekali. Dan menyuruh untuk Dhira segera masuk ke dalam kelasnya setelah dia mencium kening dan merapikan rambut Dhira yang sedikit berantakan.

Setelah memastikan Dhira aman, akhirnya dia mulai berjalan menjauhi kelas sang kekasih dengan aura yang dingin dan mematikan seorang Alastor si ketua Blackwell.

Dia memutuskan untuk tidak masuk kelas karena masih ada urusan yang harus dia urus di markasnya.











*****
Bersambung...

Author minta maaf untuk satu minggu kedepan tidak update. Dikarenakan akan melaksanakan PAS😢.

Yang minggu depan juga ulangan semangat ya buat kalian. Jangan lupa buat belajar yang giat💪.

                             30112022

Posesive BlackwellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang