37

2.3K 270 35
                                    

Ibarat kata cinta itu buta, itulah situasi Daren saat ini. Memandangi Amadeo yang tertidur dengan posisi sangat tidak estetik. Dengan berbagai kekacauan yang terjadi di dalam kamarnya. Beberapa baju yang menumpuk di pojok kamar, buku yang berantakan di meja belajar, dan beberapa kepalan kertas yang jatuh dari tempat sampah yang telah penuh itu.

Namun tidak ada rasa risih atau bahkan tidak dari pemandangannya kali ini.

Sejak memasuki semester dua, Amadeo betulan berubah menjadi sosok yang jauh lebih ambis. Dapat dikatakan, Amadeo betulan banyak berubahnya. Tapi tentunya Daren banyak bersyukur apalagi Amadeo sering mengajaknya untuk belajar bersama, seperti saat ini.

Kemarin sore ia dan sang kekasih membuat janji untuk menghabiskan satu bab materi yang kemungkinan akan keluar di ujian nanti. Tapi lihatlah saat ini, bahkan Daren telah menunggu hampir setengah jam dan si empu sama sekali belum membuka matanya.

Daren yang kini telah berada tepat di samping si sagittarius, memilih untuk bermain dengan ponselnya, jemari kosongnya ikut memainkan surai kelam sang kekasih.

Bukan tak mungkin ia membangunkan Amadeo, hanya saja ia tahu, kekasihnya itu memang kurang tidur karena belajar. Ia pun banyak merasakan kesulitan yang ia hadapi selama memiliki rasa ambisius yang tinggi.

Ketika rasa itu datang, memang seakan ingin memiliki dunia untuk dirinya sendiri.

Tepat pukul sebelas siang, akhirnya Amaeo membuka matanya. Namun, alangkah terkejutnya pemuda itu ketika mendapati sang kekasih yang tertidur engan posisi bersandar di kepala ranjang.

"Daren."

Si manis lantas membuka matanya begitu mendengar namanya diserukan. Ia sisipkan senyum di wajah manisnya begitu netranya bersitabrak dengan sang kekasih, "Rise and shine, Amadeo."

Amadeo lantas lingkari Daren dengan lengannya, dengan suara yang masih serak khas bangun tidur, ia menyerukan pertanyaan, "Lo daritadi?"

Daren terdiam sesaat sebelum akhirnya memberikan jawaban, "Ya, lumayan. Dua jam nungguin orang yang katanya mau belajar dari pagi sampe malem ini tidur."

Amadeo mampu mendengar kekehan ringan yang keluar dari bibir sang kekasih. Ia makin eratkan pelukannya.

Amadeo merasa sangat nyaman berada di dekat Daren. Merasa bebas sekaligus terlindungi. Amadeo merasa tenang. Seperti mendapatkan rumah kedua.

"Gue capek."

"Mau tidur lagi?"

Sebuah gelengan dapat Daren rasakan, "Terus mau apa?"

"Gak tau."

Daren keluarkan kekehannya, ternyata seperti ini rasanya jadi Amadeo saat dirinya berada di fase yang sama. Bingung harus melakukan apa.

Di tengah pikirannya yang berkeliaran mencari tahu apa yang bisa ia lakukan untuk kekasihnya, Amadeo, terlintas dalam ingatan cuplikan video yang sempat lewat di akun media sosialnya.

"Cheat day?"

"Cheat day?" Amadeo membeo.

Daren lantas menganggukkan kepalanya cepat, kemudian dengan semangatnya ia menjelaskan apa yang mungkin ia dan Amadeo lakukan hari ini, selain belajar.

Maka disinilah Amadeo bersama sang kekasih. Berdiri berdamping, dengan bergandeng tangan dan saling pejamkan mata. Nikmati hembus angin yang menggelitik tiap inchi dirinya. Nikmati riuh debur ombak yang berirama menenangkan jiwa.

Daren mengeratkan genggamannya begitu merasakan angin yang mengenai dirinya sedikit membuat menggigil.

Amadeo menolehkan kepalanya, "Dingin?"

lovers || wonki / nikwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang