36

2.6K 304 19
                                    

oh nooooo, bagaimana jika satu dua chapter lagi deo daren selesai, xixixi.

...

Salah satu bucket list Daren sejak lama adalah library date. Tetapi belum sempat terealisasi, sebab ia belum berani mengatakan keinginannya pada Amadeo. Ia tahu betul bahwa meskipun pintar, Amadeo bukanlah sosok yang mau menghabiskan waktunya untuk membaca buku.

Kendati terkadang ia dipaksa oleh keadaan, seperti minggu ujian misalnya. Amadeo pun membagi waktu belajarnya dengan selingan bermain game atau sekadar memejamkan matanya.

Jelas berbeda dengan Daren yang mampu kehilangan kesadaran akan eksistensi hal lainnya jika sudah berfokus pada buku. Ia bisa tenggelam dalam bacaan. Makanya, sampai saat ini Daren lebih memilih untuk mengurungkan keinginannya yang satu itu.

Hari ini memasuki minggu kedua liburan tengah semester, sebelum akhirnya kembali pada realita sebagai siswa tahun terakhir. Amadeo bilang sore ini ia akan datang ke rumah Daren, untuk menghilangkan jenuh katanya.

Tok... Tok... Tok...

Mendengar ketukan pintu kamarnya, Daren lantas mengeluarkan suaranya.

"Masuk aja, Bun. Gak aku kunci."

Daren kembali berfokus dengan laptopnya. Saat ini ia tengah merangkum materi yang akan ia pelajari di semester depan. Sembari mengisi waktu, katanya.

Terdengar suara pintu tertutup kembali, lalu yang Daren rasakan adalah usapan halus di kepalanya. Bukan seperti yang ibundanya lakukan. Daren lantas mendongak, mendapati Amadeo dengan kaos hitam panjang yang membalut dirinya.

"Oh, gue kira Bunda."

Amadeo menundukkan kepalanya, membubuhkan kecup pada kening sang kekasih sebelum akhirnya ia membalas pernyataan yang kekasihnya berikan.

"Ketemu Bunda di bawah, katanya langsung ke atasnya soalnya Bunda mau belanja dulu."

Daren pejamkan matanya begitu bibir penuh Amadeo menyentuh keningnya. kepalanya mengangguk pelan. Lalu kembali menegakkan tubuhnya dan merapikan peralatan mencatatnya yang beratankan.

"Tunggu sebentar ya, gue rapiin ini dulu."

"Take your time, Yang."

Sembari menunggu Daren selesai, ia perhatikan satu persatu kumpulan sticky notes yang ditempel pada dinding meja belajar Daren. Terdapat beberapa reminder yang sepertinya Daren tulis untuk semester akhir nanti.

Hingga netranya menangkap kehadiran sticky notes dengan warna biru pastel dengan dua baris kalimat mengisi yang berada di pojok meja, hampir tertutupi oleh tumpukan buku. I want to take some dates, like library date or something like that.

Kening si sagittarus mengerut, tumben sekali Daren tak mengatakan sesuatu yang ia ingin lakukan pada Amadeo. Biasanya, hal kecil sekalipun akan Daren beritahukan pada Amadeo secara cuma-cuma.

"Nonton apa ya enaknya?"

Amadeo lantas mengalihkan pandangannya begitu menyadari Daren telah selesai dengan acra rapi-rapinya. Jemarinya bertengger pada bahu sang kekasih, usapkan ibu jarinya disana.

"Terserah, katanya lo mau rewatch All Of Us Are Dead, itu aja."

Daren tampak menggelengkan kepalanya, "Gak mau, gue udah rewatch minggu lalu."

Katanya, tapi pada akhirnya tontonan yang sempat digandrungi khalayak umum itu kembali Daren tonton untuk kelima kalinya. Reaksinya masih sama seperti pertama kali ia menonton.

Pada episode ke empat Daren menyerah, ia tak kuasa melanjutkannya. Memilih untuk menghentikan laju film dan memejamkan matanya.

Posisi keduanya saat ini tengah bertelengku di kasur, memudahkan Amadeo untuk peluk erat tubuh sang kekasih. Hirup rakus aroma tubuh Daren yang menenangkan untuknya.

"Besok lo ada acara gak?"

Daren menggeleng pelan, "Nggak ada. Kenapa?"

"Besok pagi kita jalan ya? Nanti lo gue jemput."

Daren mengalihkan pandangannya menuju Amadeo yang memang tengah menatapnya, "Kemana?"

"Ke suatu tempat yang mungkin lo suka," ujar Amadeo penuh keyakinan.

"Ish, jawab aja sih. Mau kemana emangnya?"

"Daren, trust me, okay? I'm pretty sure you would like it."

...

Maka saat ini pukul sembilan pagi, Daren telah siap dan menunggu kedatangan Amadeo untuk menjemputnya.

Dengan kemeja putih yang dilapisi vest dengan garis pinggir hijau membalut torso Daren. Dapatkan kecupan di pipi, lantas mengangkat wajahnya dan mendapati sang kakak hadir dengan cengiran khasnya.

"Mau kemana sih?"

"Diajakin Deo jalan, tapi gak tau kemana."

Hardan mengangguk pelan, "Kamu masih pegang uang? Mau pegang CC Abang?"

Daren menggeleng, "Gak perlu, Bang. Ada uang kok."

Tapi Hardan tampak tak mengindahkan perkataan sang adik. Ia mengeluarkan dompetnya dan menyerahkan satu kartu kredit pada sang adik.

"Pegang ajalah. Udah ya, Abang berangkat. Mau jemput Kenan dulu."

"Iya, makasih Abang."

Tak lama Hardan pergi, Amadeo datang dengan motornya. Tanpa menunggu lagi, keduanya meninggalkan area rumah Daren.

Lagi-lagi langit merestui rencana keluar mereka, cuaca sedang cerah tapi tak panas. Dengan lengan yang melingkar di pinggang si sagittarius, Daren istirahatkan dagunya pada bahu sang kekasih. Nikmati angin segar yang meraba halus wajahnya.

Obrolan ringan mengisi waktu mereka kala laju kuda besi terhenti di lampu merah. Setelah hampir satu jam berkelana di jalan lebar ibu kota, akhirnya keduanya berhenti di salah satu gedung tinggi.

Daren memperhatikan sejenak tiap liku alur latar area tempatnya berdiri, hingga detik kemudian si aquarius membulatkan netranya. Menoleh cepat menatap sang kekasih.

"Kok kita ke sini?"

Amadeo mengangkat sebelah alisnya, "Isn't it one of your bucket lists? Library date?"

Pemuda manis itu langsung merona, memeluk Amadeo erat. Lupa bahwa dirinya masih berada di kawasan publik.

"Deooo~"

Tak menyangka bahwa sang kekasih tahu keinginannya yang satu ini dan mewujudkannya. Daren betulan bersyukur memiliki Amadeo.

"Seneng?"

Daren mengangguk cepat, "Banget. Tapi kok lo tau?"

Amadeo memasang wajah congkak main-mainnya, "Apa sih yang gak gue tau tentang lo?"

Dalam satu hari, dua anak adam yang saling mengikat kasih habiskan waktu dengan beberapa kegiatan yang ternyata telah didamba Daren sejak lama.

Kisah kasih anak remaja memang selalu sukses membawa dunia untuk mereka sendiri.

Kisah kasih anak remaja memang selalu sukses membawa dunia untuk mereka sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

halo, maaf ya atas updatenya yang lama. aku baru pulang setelah opname dan operasi karena kecelakaan. kemungkinan update selanjutnya juga bakalan lama (gatau juga si) apalagi sekarang aku udah masuk kuliah setiap hari. jadi, mohon maaf yaa🥺❤️

lovers || wonki / nikwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang