The Secret Of Us (freenbecky)

23.

Freen Pov.

Aku kembali ke Eropa kemarin, dan aku tidak bisa mengucapkan selamat tinggal kepada Becky. Aku meninggalkan pesan untuk memberitahukan kepergianku, tetapi dia bahkan tidak membacanya. Aku mengerti dia, lagipula, mencari tahu apa yang terjadi dengan Looknam bukanlah sesuatu yang mudah diasimilasi, maksudku, dia adalah sahabatnya. Tetap saja, aku merasa sedikit tidak lengkap, tanpa dia di sana untuk memberi ku kalimat 'aku sampai jumpa lagi.'

Crish dan Oaey memberi tahuku bahwa sejak makan malam yang gagal, mereka juga tidak berbicara dengan Bec, tampaknya dia tidak ingin berbicara dengan salah satu dari kami, atau tidak untuk saat ini. Dia merasa dikhianati, aku tahu dia tidak akan mengakuinya jika aku bertanya padanya, tapi jelas itulah yang dia rasakan.
Aku menganggap mereka teman dan dikhianati oleh Looknam dan kami tidak memberitahunya adalah hal yang mematahkan hatinya.

"Apa yang kamu pikirkan, sayang?" ibuku dengan lembut meremas bahuku menyebabkan aku terkejut. Aku tidak mendengarkan ketika dia memasuki ruangan.

"Sama sekali tidak ada."

"Oh, ayolah Freen" dia duduk di sebelahku di tempat tidur.

Kamu adalah putriku dan aku mengenalmu lebih baik dari siapa pun, aku tahu ada yang salah denganmu.

"Ah, benarkah? Bagaimana kamu begitu yakin ada yang salah denganku?."

"Kamu kembali dari perjalananmu dan kamu datang langsung ke rumah orang tuamu alih-alih pergi ke rumahmu, kamu belum makan apa pun sejak kamu tiba dan belum lagi fakta bahwa kamu belum mandi sejak kamu melangkah kaki di negara ini."

Benar. Aku datang ke rumah orang Tuaku karena aku tidak ingin sendirian di rumah, aku tidak makan karena terus memikirkan apa yang terjadi dengan Becky, dan aku tidak mandi karena aku terlalu stress.

"Apakah diammu pertanda bahwa aku benar?" Dia menyenggolku sedikit dengan bahunya.

"Apa yang terjadi dalam perjalananmu ke Thailand? Apakah sesuatu terjadi dengan Becky?."

"Bagaimana ibu tahu?."

"Aku tidak tahu, itu hanya sebuah tebakan, tetapi kamu baru saja mengonfirmasinya. Apa yang terjadi, Freen?"

"Aku pikir aku mengacau lagi."

"Kenapa kamu berpikir begitu?".

"Yah, karena aku menyembunyikan sesuatu dari Bec. Aku menyimpan sesuatu yang paling penting darinya. Dan itu..." Aku mulai menceritakan semua yang terjadi, apa yang terjadi dengan Looknam dan Dew, bagaimana Becky diperlakukan setelah putus dan bagaimana perpisahan mereka mengakhiri persahabatan antara dia dan Looknam, yang ternyata lebih buruk dari yang diperkirakan semua orang.
Dan terakhir, aku mengatakan kepadanya bahwa aku sudah mengetahui hal ini selama berbulan-bulan, tetapi aku tidak memiliki keberanian untuk memberitahunya, karena aku tidak tahu bagaimana melakukannya, apalagi menemukan saat yang tepat untuk memberitahunya.
Ketika aku selesai, ibuku menarikku ke dalam tubuhnya dan memelukku, seolah-olah itu akan menyembuhkan semua rasa sakit dan nyeriku.

"Aku pasangan yang buruk"

"Kamu tidak buruk sayang, mengapa kamu begitu negatif tentang dirimu sendiri?"

"Aku mengecewakan Becky, Bu," desahnya berat. "Aku mengecewakan orang yang paling aku cintai."

"Putriku"

"Ya bu?"

"Hanya saja aku terkejut seberapa banyak kamu telah berubah karena.."

"Yah, aku berjanji padanya akan melakukannya."

"Beberapa bulan terakhir aku mendengar banyak orang mengatakan akan hal itu. Aneh bagi ku, karena ya, memang benar aku telah berubah, tetapi secara pribadi, aku bahkan tidak menyadarinya.

Sejak aku bersama Becky, aku tidak melakukan apa-apa selain menganalisis tindakanku sehingga dia tidak terpengaruh dan pada akhirnya aku tidak menyadari seberapa jauh aku berubah. Tetapi jika aku memang berubah sebanyak yang dikatakan semua orang.

"Hanya saja dengan dia semuanya berbeda" Aku melepaskan pelukanku dengan ibuku dan memusatkan pandanganku pada karpet di bawah kakiku. "Dia adalah orang pertama yang berhasil mencapai lubuk hatiku" mengambil jeda dan melanjutkan.

"Tahukah kamu kenapa aku masih di sini di Eropa mematuhi aturan ayah? karena aku tahu jika aku mengacau lagi, dia juga akan menanggung akibatnya, dan aku tidak mampu menyakitinya, tidak lagi."

"Kamu sangat mencintainya, itu terlihat jelas" dia mengambil daguku dan memalingkan wajahku sehingga dia bisa melihatnya.

" Dan itu adalah kesalahan bahwa kamu tidak mengatakan yang sebenarnya, tetapi kamu juga tidak melakukannya dengan niat jahat. Kamu hanya tidak tahu bagaimana mengatakan kepadanya apa yang kamu tahu akan menghancurkan hatinya. Ini keputusan yang sulit, Freen, tetapi jika dia tidak cukup dewasa untuk memahaminya, maka aku pikir kamu tidak bersama orang yang tepat."

Itu langsung masuk ke hatiku dan juga ke hati nurani ku."Kurasa dia yang salah orang," kataku sedikit sedih.

"Kenapa kamu berpikir begitu?"

"Karena di masa lalu.."

"Masa lalu?"dia menyelaku"- Masa lalu adalah sesuatu yang menghantui kita semua, tapi jika kita tidak mampu mengatasinya, lalu apa yang tersisa? Menjadi tidak bahagia selamanya?.

"Ibu tidak tahu apa yang terjadi di antara kami saat itu."

"Tidak aku tidak tahu. Tapi Becky tahu dan dia masih pacarmu. 'Ibu ada benarnya.'

Dia bangkit dari tempat tidur dan menepuk punggungku.

"Perbaiki ini, Freen. Pergi ke sana dan selesaikan masalah ini dengan Becky. "

"Tapi dia mengatakan kepadaku bahwa dia menginginkan ruang dan waktu"

"Ayolah, kamu tahu betul bahwa dia tidak menginginkan waktu."

"Tapi dia bahkan belum membalas pesanku. "

"Nah, kalau begitu kamu harus pergi mencarinya langsung di rumahnya."

"Tetapi.."

"Apakah kamu mencintainya?" Ibuku menatapku dengan serius. "Tentu saja aku mencintainya" Aku bahkan tidak ragu untuk menjawabnya.

"Jadi, tunggu apa lagi?"

"Dan ayah? "

"Aku akan mengurus ayahmu," dia mengedipkan mata padaku dan tersenyum padaku.

"Sekarang ambil tasmu dan kembali ke Thailand."

Aku mulai mengemas barang-barang terakhirku, aky mengambil jaketku, tetapi ketika aku akan berjalan keluar pintu, bahkan tanpa mengucapkan selamat tinggal kepada ibuku, dia menghentikanku.

"Pertama kamu harus mandi."

"Itu benar" aku tersenyum padanya, aku meninggalkan barang-barangku di lantai dan pergi ke kamar mandi.

Bersambung..