Bab 38

1.6K 104 0
                                    

Aurora lantas menuruti dia memandang tepat pada mata haechan yang sedang memperhatikan nya juga, tatapan dengan sirat lembut itu mampu membuat haechan berangsur angsur tenang, diapun bersiap menceritakan alasan apa yang membuat mereka menangis tadi

" Jadi seperti ini beberapa waktu yang lalu kita sering sekali mendapatkan teror dari Sasaeng, awal awal nya hanya berupa pesan biasa, lama kelamaan dia sudah berani mengancam , terlebih pada renjun, dia mengirimkan paket atas nama renjun ke dorm kita , di dalam nya berisi pisau dengan ayam yang sudah mati berlumuran darah, dia juga menuliskan surat menyuruh renjun untuk keluar dari unit dream" haechan menceritakan kronologi kejadian tadi siang dengan mata berkaca kaca, ketara sekali dia sangat ketakutan dengan teror dari orang yang tidak bertanggung jawab itu

Bagaimana tidak takut, mereka bertubi tubi di kirim kan pesan tidak wajar , yaitu berupa ancaman untuk menyakiti mereka semua jika dream masih tampil di acara tv, yang lebih menyedih kan lagi, pihak agensi belum melakukan tindakan apa apa setelah haechan dan kawan Kawan menceritakan semua nya pada mereka.

" Aku harus bagaimana, aku takut sekali, bahkan cctv saat mereka meletakan kotak itu pun tiba tiba terhapus, kita tidak memiliki bukti selain pesan pesan itu saja" ujar renjun putus asa

Aurora lantas memeluk tubuh renjun yang kembali bergetar menahan tangis, di usap nya kepala pria itu menenangkan, kemudian melirik satu persatu teman teman nya yang berwajah tegang sarat ketakutan

" Haechan ah, bisa tolong ambil kan laptop ku di kamar" Aurora berinisiatif akan membantu mereka menyelesaikan ini semua, jika agensi tidak bisa melindungi para kesayangan nya, maka jangan salah kan dia sendiri yang akan turun tangan.

Mendengar perintah tersebut walaupun bingung tetapi tanpa ba bi Bu haechan meleset ke kamar dengan cepat membawa laptop di tangan nya lalu memberikan nya ke pada aurora.

Aurora langsung mengutak Atik laptop nya dengan cepat, mereka mendekat penasaran melihat apa yang sedang di kerjakan oleh aurora, di layar hanya terpampang  beberapa deretan kode kode yang bergerak sangat cepat  , setelah itu muncul lah banyak sekali pesan pesan teror yang menakuti mereka selama ini, jaemin yang pertamakali ngeh pun lantas kaget
" Ra, bukan kan ini pesan pesan yang di kirim ke kami"
Aurora meng iya kan "aku sengaja melacak handphone kalian untuk mengumpulkan barang barang bukti, setelah itu mencari siapa pelaku nya"jelas gadis tersebut
Haechan memegang tangan Aurora "kau hacker?" Tanya nya  kaget

Aurora pun terkekeh melihat wajah tak percaya mereka satu persatu, "aku bukan hacker, kalian tak lupa kan kalau aku lulusan S1 di bidang IT, ini sudah biasa aku lakukan" ujar Aurora menjelaskan

Setelah itu, tak menghiraukan ekspresi yang mereka tunjukan aurora kembali mengetik beberapa kode kode dengan serius.

Beberapa menit terlewati dengan cepat, Aurora akhirnya menemukan identitas sang peneror, dia juga sudah mendapatkan rekam jejak cctv detik detik mereka menaruh kotak teror itu di depan dorm dream.

" Lihat ini, wanita inilah yang memberikan renjun kotak misterius itu"

Mereka semakin mendekat pada layar laptop, memperhatikan dengan seksama  wanita dengan pakaian tertutup berwarna hitam , masker hitam serta topi hitam yang sedang celingak celinguk memperhatikan keadaan sebelum menaruh sebuah kotak lalu pergi dengan cepat menggunakan lift

Jeno menoleh cepat ke arah Aurora
" Bukan kah ini cctv yang sudah hilang " ujar pria itu kaget

Perkataan itu langsung di setujui oleh Mark yang sejak tadi hanya diam memperhatikan " bahkan pihak hotel sudah berusaha memulihkan nya tapi tetap tidak bisa"

Mereka kembali memusatkan perhatiannya pada aurora yang kembali fokus pada laptop, merasa sedang di perhatikan aurora pun lantas  menoleh

" Ada ap_

Belum menyelesaikan perkataan nya aurora sudah di serang oleh sebuah pelukan bukan hanya satu tapi enam , membuat gadis itu tertegun untuk beberapa saat sebelum membalas pelukan mereka tak kalah erat.

Setelah beberapa saat berpelukan, mereka pun melepaskan nya , wajah yang awalnya penuh ketegangan kini sudah tersenyum lega, Mark memegang tangan aurora erat
" Gomawoo Rara_ah kau sudah mau membantu permasalahan kami, yang  bahkan agensi dan manager kami tidak perduli "  ujar Mark terharu

Teman teman nya pun mengangguk setuju mereka mengucapkan terima kasih berkali kali.

merasa tak perlu, Aurora mengentikan mereka seraya berujar "kalian teman teman ku, jadi lain kali jangan mengucapkan kata terimakasih, kita harus saling membantu kedepannya oke"

Setelah itu mereka saling melempar senyuman.  Melihat hal tersebut dalam hati Aurora bersyukur dapat sedikit membantu meringankan beban teman teman nya.

Di rasa sudah beres, Aurora mengirim semua bukti bukti dan identitas pelaku pada bawahan ayah nya yang juga berada di Korea untuk menjaga nya, dia menyuruh bawahan nya untuk mengurus tuntas kasus tersebut tanpa di ketahui oleh media.

Aurora menyelesaikan semua nya tanpa berdiskusi dengan pihak agensi terlebih dahulu, dia sudah terlanjur kesal dengan penjagaan pihak agensi yang terlalu bertele-tele dalam menjaga para idol nya, ingat kan aurora untuk meminta bodyguard ayah nya saja yang menjaga para kesayangan aurora itu.

" Masalah sudah beres, aku sudah menyerahkan semua nya pada bawahan ayah ku, kalian tidak perlu khawatir lagi oke"

Mendengar ucapan aurora, mereka kembali tak bisa menahan senyum lebar bahagia nya, tak lupa juga bersyukur di dalam hati karna sudah di pertemukan oleh gadis seperti Aurora pada kehidupan nya kali ini.

Haechan memeluk kembali Aurora saking senang nya, di susul oleh renjun dari samping.

" Sekali lagi terimakasih" ujar haechan, bukan nya membalas aurora malah memukul tengkuk pria tersebut membuat haechan mengaduh kaget dengan tatapan bingung

Teman teman nya yang melihat itupun lantas tertawa lepas, mereka paham kenapa Aurora memukul haechan, itu karna Aurora tidak suka kata 'terimakasi' yang di ucapkan terus menerus padahal mereka adalah teman atau bisa di bilang keluarga sekarang

" Kau ini wanita kenapa kekuatan mu seperti kuli saja huh" kesal haechan sambil mengelus elus kepala nya

Bukan nya marah aurora hanya terkekeh lucu, padahal dia hanya memukul pelan tanpa kekuatan tapi pria itu sudah kesakitan , bagaimana jika dia memukul nya menggunakan tenaga, mungkin haechan akan langsung lupa ingatan.

Merasa sedikit tidak tega aurora mengelus elus lembut bagian yang tadi di pukul nya.
"Mianee haechangii" ujar nya lembut

Haechan mendelik kearah Aurora, sambil memasang wajah imut yang  di buat buat, seketika hal tersebut membuat nya kembali mendapat kan pukulan tapi bukan Aurora pelakunya kali ini melainkan renjun
" Kau menjijikkan, astaga ekspresi apa itu, aku bahkan sampai menggigil" ujar renjun berlebihan

Perkataan itu kembali mengundang tawa dari mereka semua termasuk Aurora, di dalam hati Aurora meminta agar teman teman nya selalu di beri kebahagiaan seperti ini kedepannya.

Tanpa sadar ada beberapa pasang mata yang memperhatikan tawa gadis itu dengan tatapan penuh arti.



❤️❤️❤️❤️❤️

Extraordinary Idol destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang