Ditengah Kota Amelia berjalan menuju suatu tempat dengan penuh keyakinan di wajahnya diikuti oleh Gura dari belakang.
"Hei Amelia, kenapa kita lewat kearah sini? bukankah akan lebih cepat jika kita lewat gerbang bagian depan dan seingat ku jalan ini mengarah ke tempat itu?".
"Tenang saja, justru karena itu jika kita melewati gerbang bagian depan akan cukup merepotkan karena disana terlalu banyak orang-orang yang keluar masuk, itu akan memakan waktu karena menghalangi jalan dan membuat kita harus berdesakan jika
"Ku pikir kau benar, baiklah ayo".
Mereka berdua terus berjalan menuju sebuah tempat yang mereka bicarakan sebelumnya, beberapa saat kemudian mereka sampai disebuah Pusat pertokoan yang menjual berbagai benda-benda seperti senjata dan Ramuan.
Berbeda dengan Toko biasanya, ditempat itu hanya terlihat barang-barang yang tidak ada di pasar Normal, namun orang-orang tetap ramai mengunjungi tempat itu walaupun tidak sebanyak sebelumnya.
"Seperti biasanya, tempat ini memang jalan yang lebih cepat untuk keluar dari kota".
"Kalau begitu ayo kita segera keluar lewat gerbang dan temui dia".
Ketika Mereka berdua akan melanjutkan perjalanan tiba-tiba langkah mereka berhenti dan langsung menoleh ke segala arah.
"Amelia apakah merasakan itu barusan?"
"Yah kalau tidak salah aku pernah merasakannya sebelumnya, perasaan yang tidak menyenangkan dan jahat".
"Begitukah, tapi ini aneh meskipun sekilas aku merasakan itu tapi aku tidak dapat merasakan kehadirannya dan mengentahui keberadaannya".
"Kau benar seakan ada sesuatu yang menghalanginya dan membuatnya tidak dapat dideteksi".
"Kalau begitu ayo kita harus segera bergegas".
"Baiklah".
Mereka berdua melewati toko-toko dan orang-orang yang sedang sedang melakukan jual beli, seperti senjata dan beberapa benda untuk berpetualang, karena tidak jauh dari tempat ini ada sebuah tempat yang disebut dengan Asosiasi petualang.
Ketika Mereka berdua berjalan menuju sebuah gerbang didepan mereka terlihat sebuah kereta yang ditarik dengan Kuda, dibelakang kereta itu ada beberapa orang yang mengikutinya dari belakang, orang-orang disekitar yang melihat itu terlihat memberikan jalan kepada kereta kuda itu.
Kereta Kuda itu terlihat memiliki sebuah lambang Bangsawan di pintunya, Amelia dan Gura yang memperlihatkan itu juga mulai menyingkir dari jalan mengikuti orang-orang disekitarnya.
"Kenapa Bisa kereta bangsawan melewati gerbang selatan? bukankah harusnya mereka lewat gerbang utama".
"Aku juga tidak tahu, mungkin ada sesuatu yang terjadi".
Ketika Ketika Amelia memperhatikan kereta itu tiba-tiba kereta itu berhenti membuatnya terlihat pernasaran.
"Hm.. kenapa mereka berhenti apakah terjadi sesuatu?"
"Entahlah Gura, mungkin akan ada hal yang merepotkan terjadi".
Terdengar Pintu dari kereta itu terbuka dan muncul seorang laki-laki berambut pirang dengan pakaian bangsawan yang mewah keluar dari balik pintu itu. Terdengar orang-orang bersorak dengan kemunculannya.
"Bukankah itu Pangeran kedua".
"Yah benar dia adalah Pangeran ke dua".
"Pangeran!!".
"Pangeran-pangeran!".
Laki-laki yang disebut sebagai pangeran ke dua itu melambaikan tangannya kepada orang-orang yang menyorakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hololive Another Life Fantasy
FantasíaGenre ' Adventure, Fantasy, Drama, Magic, Action Ini adalah Fanfic dan cerita original dari sang penulis sendiri. Menceritakan tentang Kisah para Anggota Sebuah Agensi Bernama Hololive kehidupan mereka di dunia Fantasy, akan melalui perjalanan yang...