LS06

913 84 3
                                    

Sebulan kemudian Nunew sudah sembuh total dari sakitnya.
Nunew dapat kembali berjalan normal dan kulitnya pun tidak sepucat dulu.
Setiap hari Nunew berjemur di halaman belakang mansion itu.

"Nhu, Hia pergi dulu." ujar Lian dan mencium kening Nunew dan dibalas anggukkan oleh Nunew.

"Hia. Jangan terlalu malam." ujar Nunew tersenyum malu.
Lian pun tersenyum lalu kembali menghampiri Nunew dan mencium bibir Nunew dan Nunew pun membalas ciuman Lian.

Lian pun mengelus rambut Nunew dan melangkah, tiba2 Nunew berlari dan menarik tangan Lian dan mencium bibirnya.
Setelah mencium Lian, Nunew menundukkan kepalanya dan tersenyum malu.

Lian melihatnya dan tersenyum lalu memeluk Nunew, mengelus rambutnya dan pergi keluar kamar.

Setelah Lian keluar Nunew menyesali apa yang baru saja dilakukannya karena rasa malu yang dia rasakan.

"Kenapa aku lakukan itu?" ujar Nunew pelan.
Namun Nunew kembali tersenyum lalu berlari dan melompat ke atas tempat tidur lalu membenamkan wajahnya dibantal dan memukul2 kasur dibawahnya.

Nunew merasa malu sekali.
Namun yang Nunew tidak sadar, James ada disana dan melihat apa yang dilakukan Nunew.

"New." teriak James.

Nunew membalikkan kepalanya dan melihat siapa yang ada disana.

"Phi." teriak Nunew dan bangkit lalu berlari dan memeluk James.

James terperanjat dengan pelukan Nunew namun James memeluk Nunew kembali.

"Ada apa denganmu?" ujar James.

"Aku... aku malu Phi." ujar Nunew sambil tertunduk.

"Malu? Pada siapa?" tanya James bingung.

"Hia Lian."

"Hah? Apa yang kau lakukan padanya?"

"New... New mencium dia." ujar Nunew lalu memejamkan matanya.

Jantung James terasa sesak mendengar itu.

"Kenapa kau lakukan itu?" tanya James sedih.

"New juga tidak tahu, mungkin... mungkin New jatuh cinta pada Hia." ujar Nunew dan melihat pada James.

Nunew terkejut melihat raut wajah James yang terlihat sedih sekaligus kesal.

"Phi James kenapa?" tanya Nunew bingung.

James hanya terdiam dan menundukkan kepalanya.
Nunew berusaha melihat wajah James dengan sedikit menundukkan kepalanya, namun tiba2, James memegang bahu Nunew dengan keras.

"Kenapa? Kenapa bukan aku?" tanya James.

"Phi, sakit." ujar Nunew yang merasakan sakit dibahunya.

"Kenapa harus dia? Dia yang sudah menyiksamu, dia yang sudah melecehkanmu. Jadi kenapa harus dia?" teriak James.

"Phi, ada apa dengan Phi?" teriak Nunew.

"Aku sudah menjagamu, aku juga yang sudah merawatmu selama 3 tahun ini. Kenapa harus dia yang kau cintai? Apa aku juga harus menyiksamu agar kau memilih aku? Hahh.." teriak James.

James semakin keras memegang bahu Nunew dan menggoyang2kannya.

"Phi.. Sakit." teriak Nunew.

Tiba2 James mendorong Nunew hingga Nunew terjatuh ke lantai.
James menindih Nunew dan mencoba menciumnya.
Namun sekuat tenaga Nunew menahannya.

"Phi jangan.. " teriak Nunew sambil menangis.

Tiba2 tubuh James tertarik kebelakang dan terjerembab menabrak pintu.

Lian menghampiri James dengan mata yang menyala marah.

"Bos, maaf bos, saya tidak bermaksud." teriak James begitu melihat siapa yang ada didepannya.

Tak lama datanglah 5 orang anak buah Lian dan memegangi James.

"Bawa dia pergi dari sini." teriak Lian.

Dan segera mereka membawa James keluar dari kamar.

Lian pun kembali berjalan menghampiri Nunew yang meringkuk memeluk lututnya sambil menangis.

Lian memegang tangan Nunew dan tiba2 Nunew menjerit ketakutan.

"Jangan lagi, tolong jangan lagi." teriak Nunew.

"Nhu.. Nhu.. Tenanglah ini Hia." teriak Lian.
Nunew mengangkat kepalanya dan melihat Lian yang berjongkok didepannya.

Nunew menyeret pantatnya kebelakang dengan wajah yang ketakutan.

"Jangan sakiti aku Phi Lian. Tolong jangan lagi, jangan lagi..." teriak Nunew.

Lian membelalakkan matanya melihat itu dan segera berlari menghampiri Nunew dan memeluknya erat.

"Hia tidak akan menyakiti Nhu lagi. Tidak akan lagi. Nhu.. Nhu.. Shuuu.. Shuu.. Tidak akan lagi Nhu." ujar Lian lembut ditelinga Nunew.

Tubuh Nunew bergetar hebat, jantungnya berdetak kencang dan airmatanya mengalir deras.
Nunew tetap meringkuk dalam dekapan Lian.

"Tenang Nhu.. Hia tidak akan pernah menyakiti Nhu lagi. Hia mohon Nhu tenang." ujar Lian berulang2.

Tak lama tubuh Nunew pun menenang dan hanya tinggal tangisannya yang menggema di seluruh kamar.

.
.
.
Next
.
.
.
.
.

617

Love Story (ZeeNunew) 011Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang