LS09

886 75 1
                                    

Hingga pagi menjelang mereka berdua tidak dapat tertidur.
Nunew tertidur di tempat tidur lumayan besar didalam kamar sementara Zee berbaring di sofa kecil dekat perapian diruang depan.

Kabin itu hanya berbentuk kotak dengan 1 kamar dan 1 kamar mandi dengan pengairan dari sungai dibelakang kabin itu.

Nunew sama sekali tidak sabar mendengar penjelasan dari Zee.
Akhirnya Nunew keluar dari kamar dan menemui Zee.

Zee yang melihat Nunew segera bangun dan duduk.

"Hia tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi." ujar Nunew.

Zee tersenyum.

"Baiklah akan Hia ceritakan semuanya pada Nhu. Nhu duduklah dulu." ujar Zee.

Nunew pun duduk disofa kecil lainnya diseberang Zee.

Flash back

Hari itu Zee sedang berada disebuah bar tak jauh dari tempat tinggal Zee.
Tiba2 Zee bertemu dengan Lian kembaran sekaligus musuh bebuyutan Zee.

"Zee? Wah tak disangka kita bisa bertemu disini." ujar Lian.

Banyak orang yang menatap mereka karena mereka dua orang yang berwajah sangat serupa.

"Lian. Apa yang kaulakukan disini?"

"Mengapa aku tak boleh kemari?"

Zee merasa sangat jengah dengan kelakuan Lian yang kejam dan seorang mafia yang tidak punya hati.

Zee akhirnya pergi keluar daripada dia bertengkar dengan saudaranya itu ditempat umum.

Zee berjalan2 disekitar kota karena jenuh dan kesal bisa bertemu dengan kembarannya itu dan tiba2 dia menabrak seorang pria yang baru saja pulang dari bekerja.

"Maaf." ujar pria itu.
Pria itu mungil, putih dan cantik.
Zee terpesona dengan kecantikkan dia.
Walaupun Zee tahu kalau dia seorang pria tapi entah mengapa Zee begitu tertarik pada pria itu.

Zee mengikuti pria itu hingga dia masuk sebuah apartemen kecil.
Zee bertanya2 siapa nama pria yang baru dilihatnya itu.

Keesokkan harinya pun Zee menunggu pria itu didepan apartemennya.

Tak lama pria itupun keluar dan berjalan menuju tempat kerjanya.
Zee mengikuti dia sampai dia masuk kedalam tempat kerjanya.

Zee bertanya2 pada orang2 disekitar daerah itu kalau2 ada yang mengenal dia.
Sampai akhirnya salah satu teman kerja pria itu keluar dan Zee pun segera menghampirinya.

Zee menanyakan pada teman pria itu siapa nama pria yang mungil itu.
Nunew Chawarin adalah nama pria itu.

Hingga pada suatu hari Zee menetapkan hati akan mengajak pria itu berkenalan dan ketika dia akan mendekati pria itu tiba2, Lian menghadangnya.
Lian melihat pada Nunew.

"Tak kusangka kau penyuka sesama, Zee." ujar Lian.

Lian tahu jika saudara kembarnya tahu kalau dia menyukai seseorang maka Lian akan mengancam nyawa dia.
Maka Zee pasrah dengan cintanya daripada pria yang dia cintai mendapatkan celaka.

"Siapa yang bilang aku menyukainya? Aku mengejar2 dia karena aku menyukai teman wanitanya. Dekati teman prianya untuk mendapatkan wanita, Lian." ujar Zee.

Lian mencibirkan bibirnya dan menganggukkan kepalanya.
Zee menggelengkan kepalanya dan pergi dari sana.

Tak lama setelah kejadian itu Zee mendapatkan tawaran pekerjaan disebuah perusahaan besar sebagai manager di Swiss.

Dan Zee pun memutuskan untuk pergi.
Malam harinya Zee pergi ingin menemui Nunew sebelum dia pergi namun dia tidak dapat menemukannya.

Yang Zee tidak tahu saat itu adalah kalau Nunew sudah ditangkap oleh Lian.

3 tahun pun berlalu. Zee sedang berada di sebuah bar di Swiss.
Namun entah bagaimana dia kembali bertemu dengan kembarannya disana.

"Zee, tak disangka2 ternyata kita bisa bertemu lagi setelah sekian lama." ujar Lian.

Zee yang masih terkejut dengan pertemuan mereka merasa enggan untuk berbicara dengan Lian.
Hingga akhirnya Zee memutuskan untuk pergi dari bar itu.

Namun kata2 Lian menghentikan Zee.

"Apa kau tidak rindu pada Nunew Chawarin? Aku saja sekarang merasa rindu padanya." teriak Lian.

Zee kembali berbalik dan mencengkram kerah baju Lian.

"Apa yang kau lakukan padanya?" ujar Zee.

"Tidak ada. Mari kita bicarakan ini baik2, mungkin aku akan memberikannya padamu sebagai hadiah persaudaraan.... Ketika aku sudah bosan dengannya." ujar Lian lagi sambil tersenyum.

Zee sangat2 marah dan meninju wajah Lian.
Anak2 buah Lian mendekati mereka namun dihentikan oleh Lian.

Zee menarik tubuh Lian kebelakang bar itu dan meninggalkan anak2 buah Lian didepan.
Lian pun melarang anak2 buahnya mengikutinya.

Zee dan Lian saling pukul si belakang bar itu dan tiba2..

Dor... Dor.. Dor..

Ada suara tembakan dari arah gudang tempat itu.
Zee menundukkan kepalanya dan berlindung dibawah sebuah meja.

Setelah dirasa suara itu sudah tidak ada lagi.
Zee keluar dan menemukan Lian sudah bersimbah darah di lantai.

Zee berusaha menarik tubuh Lian.
Namun terdengar banyak suara yang datang menghampiri.

Akhirnya Zee menyembunyikan jenasah Lian di antara tumpukan2 dus bekas minuman.

Zee kemudian lari keluar dan berpura2 sebagai Lian yang akhirnya membawanya bertemu Nunew kembali.

.
.
.
Next
.
.
.
.
.

720

Love Story (ZeeNunew) 011Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang