LS28

619 61 3
                                    

"Nhu... Nhu.." desah Zee.

Setelah mengantarkan Mark, Nunew segera berlari kembali pada Zee dan melihat Zee sedang memanggil2 namanya.
Nunew segera menghampiri Zee dan duduk disampingnya sambil mengelus pipinya.

"Nhu disini Hia." ujar Nunew.

"Dingin Nhu. Dingin." ujar Zee dengan matanya yang tertutup dan mengigil.

Nunew mencari cara agar rasa dingin yang Hia rasakan berkurang serta mengurangi panas badannya.

Nunew menghela nafas panjang dan membuka seluruh pakaian Zee lalu dia pun membuka seluruh pakaiannya dan masuk kedalam selimut dan memeluk erat Zee.

Kepala Zee yang berada didadanya dan kaki Nunew yang menindih pinggang Zee.
Nunew merasakan panas ditubuhnya disebabkan dari panas yang keluar dari tubuh Zee.
Nunew mengambil handuk basah tadi dan menyimpannya didahi Zee.

"Shhh.. Nunew disini Hia. Nunew disini." ujar Nunew dan mengelus rambut Zee.

Setelah beberapa lama gemetar ditubuh Zee berkurang dan Zee pun tertidur pulas.

Nunew bernafas lega dan tidak melepaskan pelukkannya.
Dan akhirnya Nunew pun ikut tertidur memeluk Zee.
.

3 jam kemudian Zee terbangun dan melihat dada Nunew didepan wajahnya.
Zee tersenyum dan dia pun menyadari kalau mereka berdua sama sekali tidak berbusana.

Zee mendengakkan kepalanya dan menatap wajah Nunew yang tertidur pulas.
Zee mengelus pipi Nunew.

"Terima kasih, sayang." gumam Zee.

Tubuh Zee merasa lebih baik namun Zee merasakan haus ditenggorokkannya.
Zee lalu mengerakkan tubuhnya, sedikit naik keatas tubuh Nunew berniat ingin mengambil gelas berisi air putih yang ada disamping Nunew.

Merasakan gerakkan, Nunew pun terbangun.
Dan melihat Zee yang ada diatasnya dengan tangan yang menjulur kearah meja disebelah Nunew.
Nunew pun membuka matanya lebar.

"Hia, Hia mau apa?" tanya Nunew sambil melihat kearah kemana tangan Zee menjulur.

"Hia mau minum?" ujar Nunew.

Zee kembali membaringkan badannya dan Nunew bangun terduduk dan mengambil gelas yang ada disampingnya lalu memberikannya pada Zee.

Zee pun meminum air digelas itu dan Nunew segera menyimpannya kembali setelah Zee selesai.

"Apakah Hia merasa lebih baik?" tanya Nunew sambil memegang kening Zee dengan punggung tangannya.

"Sudah tidak terlalu panas." ujar Nunew.
Zee menatap wajah Nunew dan tersenyum.

"Hia mau makan? Akan Nunew buatkan sup ya? Tapi Hia tidak apa2 Nhu tinggalkan sebentar?" tanya Nunew mengelus pipi Zee.

Zee terus menatap wajah Nunew dengan tersenyum.

"Hia... " ujar Nunew yang bingung dengan diamnya Zee yang terus memandangnya.

Zee pun kembali tersenyum.

"Apa Nhu lelah?" ujar Zee pelan.

Nunew pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
Zee mengelus pipi Nunew.

"Terima kasih ya." gumam Zee.

"Terima kasih apa? Hia.. Nunew lebih banyak berhutang pada Hia." ujar Nunew menundukkan kepalanya sambil tersenyum.
Dan Zee pun tertawa kecil.

Nunew mengambil celananya dibawah lalu mengambilnya namun tiba2 tangannya ditarik oleh Zee dan kembali memeluknya erat.

"Mau kemana?" ujar Zee yang menaruh kepalanya kembali ke dada Nunew.

"Hia... Nhu mau beli sup buat Hia." ujar Nunew.

"Hia belum lapar. Nanti saja." ujar Zee dan kembali menutup matanya merasakan kehangatan tubuh Nunew.
Zee menarik kaki Nunew agar kembali menindih pinggangnya.

"Hahhh.. Nyaman." ujar Zee.
Dan membuat Nunew tersenyum.
Nunew melihat perban dilengan Zee dan merasa sedih.

"Hia.. Nhu harus mengganti perban ditangan Hia." ujar Nunew dan Zee pun mendengakkan kepalanya menatap mata Nunew dengan wajah kecewa dan menghela nafas panjang.
Nunew terkekeh pelan.

Nunew kembali mengambil celananya dan memakainya.
Dia lalu ke kamar mandi untuk mencuci tangannya sampai benar2 bersih.

Lalu Nunew kembali ke tempat tidur dan mengambil gunting baru dan memotong perban ditangan Zee perlahan.
Zee menatap wajah Nunew yang serius dan fokus pada lukanya.

Setelah terbuka sepenuhnya, Nunew sedikit meringis melihat luka Zee.
Lukanya memerah dan disekitarnya membiru.

Dengan wajah yang seperti menahan sakit, Nunew menyiramkan antiseptik keluka Zee.

Melihat wajah Nunew yang seperti itu, entah mengapa rasa sakit ditangan Zee menghilang.
Zee hanya tersenyum memandangi wajah Nunew.
Malah Nunew yang meringis seperti menahan sakit.

Setelah selesai Nunew melihat pada Zee dan baru menyadari kalau Zee tersenyum dan hanya terdiam selama Nunew mengobati lukanya.

"Apa tidak sakit, Hia?" tanya Nunew dan Zee menggelengkan kepalanya.

"Sudah selesai?" tanya Zee.
Dan Nunew segera mengambil obat dan membukanya lalu mengulurkannya pada Zee agar Zee meminumnya.

Zee segera mengambil obat itu dan meminumnya dengan air putih yang Nunew berikan.
Setelah Nunew menaruh kembali gelas di meja.

"Sudah selesai?" tanya Zee lagi.

Nunew menatap mata Zee dan menganggukkan kepalanya.

"Baguslah, kukira masih lama." gumam Zee dan kembali menarik Nunew ke pelukkannya dan menutup kembali matanya.
Nunew hanya tersenyum dan memeluk punggung Zee yang tertidur kembali didadanya.

.
.
.
Next
.
.
.
.
.

715

Love Story (ZeeNunew) 011Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang