LS13

779 73 1
                                    

Zee dan Mark akhirnya sampai disebuah rumah sakit dan segera membawa Nunew ke ruang gawat darurat dan dengan sigap para dokter tersebut segera memeriksa Nunew.

"Dia harus dibawa keruang ICCU sekarang juga." ujar salah satu dokter itu.

Zee dan Mark mengikuti kemana dokter2 itu membawa Nunew.
Namun diruang ICCU mereka dilarang masuk dan diharuskan menunggu diluar.

Mark memegang bahu Zee dan membawanya agar duduk.

"Tenanglah Zee. Dia akan baik2 saja." ujar Mark.

"Jika sesuatu terjadi pada Nunew aku tak akan bisa memaafkan diriku dan Maeku Mark. Nunew tidak salah apa2, dia hanya korban dari kekejaman keluargaku." ujar Zee dan akhirnya airmata Zee yang tadi sudah mengering kembali mengalir.

Mark pun menepuk2 bahu Zee yang menunduk.

Namun tiba2 Zee menghapus airmatanya dan berdiri.

"Aku titip Nunew, Mark.tolong jaga dia." ujar Zee namun saat akan melangkahkan kakinya Mark menahan Zee.

"Zee sabarlah dulu. Bagaimana jika Nunew bangun dan tidak melihat kau ada disisinya? Dengar Zee kita kumpulkan dulu bukti kalau kau tidak membunuh Lian baru kita bertindak. Sekarang yang penting adalah keselamatan Nunew." ujar Mark dan akhirnya Zee pun mengerti dan duduk kembali.

Tak lama kemudian Max dan Net datang kesana.

"Bagaimana keadaan Nunew?" tanya Max.

"Kami belum tahu, dia masih didalam." ujar Mark.

Zee termenung diam dan menunduk. Hatinya sakit dan menyesal mengenal Nunew. Jika seandainya saja dia tidak mengenal Nunew, mungkin sekarang Nunew sedang tertawa bersama teman2nya dan bukannya terbaring di rumah sakit ini.

Ingin sekali Zee mendobrak pintu itu dan masuk kedalam untuk melihat Nunew.
Namun Zee hanya bisa mengusap wajahnya dan berharap Nunew baik2 saja.

"Kalian lebih baik ke kantor dan hubungi Swiss agar mempercepat penyelidikan tentang siapa pembunuh Lian. Aku akan disini dulu menemani Zee." ujar Mark pada Max dan Net.
Dan dibalas anggukkan oleh mereka berdua.

"Zee bersabarlah, ok? Kita akan lakukan sebaik mungkin." ujar Net.
Dan Zee memganggukkan kepalanya, dan Net dan Max pun berlalu pergi.

Tak lama setelah Net dan Max pergi, seorang dokter keluar dari ruangan tempat Nunew dirawat.
Zee dan Mark menghampiri dokter itu.

"Bagaimana keadaan Nunew dok?" tanya Zee khawatir.

"Tuan Nunew mengalami penurunan sirkulasi darah mendadak gara2 cambukkan yang dia terima. Dan kami mohon maaf karena hingga saat ini tuan Nunew belum juga sadar. Tuan Nunew sekarang dalam keadaan Koma. Kami sendiri bingung dengan keadaan tuan Nunew sekarang ini karena seakan2 tuan Nunew tidak ada niat untuk kembali bangun."

"Maksud anda Dok?" tanya Zee bingung dengan pernyataan dokter.

"Seharusnya dengan pengobatan yang kami lakukan bisa menaikkan kembali sirkulasi darahnya dan mengembalikannya ke keadaan normal. Sirkulasi darah tuan Nunew sudah kembali normal namun kesadarannya tetap turun dan tidak ada peningkatan. Sudah kami lakukan berbagai cara untuk mengembalikan kesadarannya namun tampaknya sia2. Jadi seakan akan tuan Nunew menolak untuk kembali sadar." ujar Dokter.

Zee terdiam dan duduk menunduk memikirkan apakah benar Nunew menolak untuk bangun dan bertemu dengannya lagi.

"Apakah ada cara lain, dok?" tanya Mark.

"Kami akan terus berusaha agar tuan Nunew sadar kembali. Mungkin tuan Nunew mengalami trauma yang sangat mengena kedalam pikiran dan hatinya."

Mendengar itu Zee kembali melihat kearah dokter.

"Jadi mungkin kalian bisa membantu kami menghilangkan traumanya dan menolong kami dengan cara beri dia semangat dan kasih sayang agar dia mau kembali sadar. Karena penyakit seseorang bisa sembuh, membaik atau malah bertambah parah adalah karena pengobatan dokter dan pikiran si pasien itu sendiri. Jika ingin lebih paham, lebih baik kalian tanyakan pada dokter kejiwaan. Kami disini akan berusaha sebaik mungkin untuk mengobati tubuh si pasien, namun jika kejiwaan pasien itu menolak apa yang bisa kami lakukan?" ujar dokter itu.

Tak lama kemudian Nunew keluar dengan brankar, menuju ke kamar rawat.
Zee melihat ke tubuh Nunew yang terbujur di atas brankar dengan selang oksigen dihidungnya dan infus ditangannya.

Mark merangkul bahu Zee dan mengikuti para perawat yang membawa Nunew.
Zee terlihat begitu terpukul dan sedih namun tak ada airmata yang keluar dari matanya, hanya ada kemarahan dan dendam.

.
.
.
Next
.
.
.
.
.

642

Love Story (ZeeNunew) 011Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang