LS15

741 71 3
                                    

Hari demi hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun namun Nunew masih juga betah dalam tidurnya.

Hampir 2 tahun ini segala cara sudah Zee dan para dokter lakukan, namun Nunew masih setia dengan tidurnya.

Zee membawa Nunew ke Swiss selain pengobatan disana lebih modern, Zee juga harus bekerja.
Walaupun semua pengobatan ditanggung oleh Mark namun tetap Zee harus bekerja.

Hari itu Zee pulang dari bekerja, dan dia memutuskan akan membeli sebuket bunga untuk Nunew.

Ketika menunggu pesanannya datang, tiba2 sebuah mobil menghampiri Zee dan berhenti tepat didepan Zee.
Zee melihat siapa orang yang keluar dari Mobil itu dan ternyata... Mae.

Zee sangat terkejut dengan kedatangan Mae.
Mae keluar dengan senyuman sinisnya.

"Zee putraku, apa kabar, nak? Sudah hampir 2 tahun Mae tidak melihatmu." ujar Mae menghampiri Zee.

"Aku baik Mae. Bagaimana dengan Mae?" tanya Zee kembali.
Namun sebelum Mae menjawab pelayan bunga itu menghampiri Zee dan memberikan bunga pada Zee.

"Oh bunga yang indah. Apakah untuk pelacurmu?" ujar Mae.

Zee yang masih membelakangi Mae, menutup matanya jengah dengan kata2 hinaan dari Mae pada Nunew.

"Atau apakah dia sudah mati? Dan kau membawa bunga untuk kuburannya?"

Zee berbalik kembali menghadap Mae.

"Mae.... jika Nunew sudah mati, maka Mae tidak akan melihat Zee disini, karena makam Nunew akan ada disebelah makam Zee."

Mae mengeraskan rahangnya karena marah dengan jawaban Zee.

"Jika sudah tidak ada lagi yang akan Mae katakan, maka Zee permisi. Nunew sedang menunggu Zee, Mae." ujar Zee dan berbalik akan pergi.

Tiba2 Mae mengeluarkan senjata dari tasnya dan menodongkannya pada Zee.

"Kenapa tidak sekarang saja kalian bersama dialam kubur." teriak Mae, yang membuat banyak orang disana berteriak ketakutan.

Zee menghentikan langkahnya. Dan membalikkan badannya.
Tidak ada rasa takut diwajah Zee.
Zee merasa sangat putus asa dengan keributan di keluarganya, dengan keharusan dia berlari dan bersembunyi dari Maenya dan yang utama dengan tidak bangun2nya Nunew.

"Lakukan apa yang Mae mau lakukan, silahkan Mae bunuh Zee. Mae yang memberikan nyawa ini untuk Zee maka akan Zee kembalikan pada Mae tapi Zee mohon Mae... Lepaskan Nunew dari hidup Mae. Zee mohon.." ujar Zee sambil menangis dan berlutut didepan Maenya.

Karena keributan dijalanan seseorang sudah memanggil polisi sehingga polisi pun tak lama ada disana.

"Angkat tangan, jangan bergerak dan letakkan senjata anda nyonya." ucap salah satu polisi yang ada disana sambil mengacungkan senjata pada Mae.

Zee berdiri dan melihat kebelakangnya.
Beberapa polisi sudah berdiri disana dengan senjata mereka yang siap membidik.

"Mae letakkan senjatanya Mae." teriak Zee.
Namun Mae yang mendengar itu malah mengacungkan senjata itu pada dada Zee dan...

Dor.. Dor..

Mae tidak pernah menembakkan senjatanya, suara itu keluar dari senjata polisi namun yang terbaring disana dengan bersimbah darah adalah Zee.

Zee menggunakan tubuhnya untuk menghalangi peluru polisi mengenai tubuh Mae.

Mae membelalakkan matanya dan menjatuhkan senjatanya melihat anak satu2nya tergeletak bersimbah darah demi dirinya.

Polisi segera menangkap Mae dan 2 anak buahnya.
Mata Mae terus membelalak dan airmata mengalir dimatanya ketika beberapa polisi memeriksa dan berusaha menolong Zee.
.

Nunew pov

Nunew terduduk di sebuah padang yang luas dengan laut didepannya.
Nunew merasa begitu tenang, senang dan bahagia.
Tak ada satupun bagian tubuhnya yang sakit, tidak ada lagi rasa malu dan takut

Namun tiba2...

"New.."

Nunew terkejut dan melihat kearah suara tersebut.

"Hia?"

Namun sosok itu menggelengkan kepalanya.
Nunew membelalakkan matanya lalu berdiri dan mundur beberapa langkah.

"Jangan takut, Phi tidak akan menyakitimu. Phi sudah mati, ingat?" ujar Lian tersenyum.

Dan entah mengapa Nunew merasa tenang dan tidak takut pada sosok Lian didepannya.

"New, kau harus kembali sekarang. Zee benar2 membutuhkanmu." ujar sosok Lian itu.

"Hia."

"Tidak cukupkah kau beristirahat." tiba2 suara Lian menjadi membentak pada Nunew.

"Dengan seenaknya kau tenang disini sementara Zee saudara kembarku..."

Tiba2 ada sosok Zee dihadapan Lian dan Lian memegang leher Zee yang menghadap Nunew dan menodongkan senjatanya pada Zee.

"Dia akan mati sekarang." teriak Lian.

"Tidak, jangan." teriak Nunew.

Dan Nunew pun berlari menghampiri sosok Zee dan Lian namun..

Dor.. Dor..

"Hiaaa..." Teriak Nunew.

.
.
.
Next
.
.
.
.
.

650

Love Story (ZeeNunew) 011Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang