LS25

595 58 3
                                    

Zee segera menemui Mark sepulangnya dia dari penjara.
Dan menceritakan apa yang terjadi  tadi dengan ibunya.

Zee juga sudah memutuskan akan membebaskan ibunya.

"Baiklah, akan kuhubungi anak2 buahku dan kita kerjakan ini besok malam." ujar Mark.

Rencana sudah diatur, tInggal menunggu eksekusinya.

Zee menelepon Nunew untuk melepaskan rindu.
Zee sebenarnya takut kalau2 rencananya besok tidak berjalan sesuai rencana, namun Zee bersedia mengambil resiko itu demi ibu dan Nunew.

"Halo Hia."

"Halo sayang. Bagaimana kabarmu?"

"Nhu baik2 saja. Bagaimana dengan Hia? Apakah semuanya berjalan lancar?"

"Hemm. Semuanya lancar tidak ada kendala."

"Baguslah. Nhu rindu Hia."

"Hia juga rindu Nhu. Nhu.. Jaga diri Nhu baik2 na?"

"Hia juga disana jaga diri baik2 dan jangan lirik2 orang lain. Ingat Hia milik Nhu." ujar Nunew dan tertawa kecil.
Zee pun tertawa mendengar tawa Nunew.

Tanpa mereka sadar malam pun semakin larut dan akhirnya ZeeNunew memutuskan sambungan telp itu dan pergi tidur.
.
.

Keesokkan malamnya Zee, Mark dan para anak2 buah Mark bersiap membebaskan Mae Zee.

Zee membayar banyak uang pada seorang sipir agar membawa Mae kebelakang dan akan dijemput oleh Zee, Mark dan anak2 buah Mark.

Mereka pun segera berangkat sesuai dengan perjanjian dengan sipir penjara itu.
Setelah sampai ditempat yang sudah disepakati, Zee dkk menunggu datangnya Mae dan sipir itu.

Tepat jam 2 malam, Zee dkk melihat 2 orang wanita berjalan menghampiri mereka.
Ternyata itu Mae dan sipir penjara.

Namun tiba2...

"Diam ditempat atau kami tembak." suara dari sebuah pengeras suara terdengar dan juga sirine yang meraung keras.

Zee dkk segera keluar dari mobil dan menghampiri Mae dan membawanya dari sana.
Sebelum mereka mencapai mobil tiba2...

Dor.. Dor.. Dor..

Suara tembakan bergema disekitar mereka.
Zee melihat sipir penjara itu sudah tergeletak tak jauh dari dia.
Zee segera berlari bersama Mae masuk kedalam mobil.

Suara tembakan terus berbunyi.
Mobil yang ditumpangi Zee dan Mae pun tak luput dari tembakan sipir2 penjara itu.

Para sipir2 itu menembaki mobil2 yang ditumpangi Zee dkk.
Mae mendelik pada Zee dan mengambil tangan Zee.

"Zee, kau tertembak." ujar Mae.

Zee yang tak sadar kalau dirinya tertembak, Zee melihat pada darah yang mengucur dari dalam lengan kemejanya.

Terlihat sebuah lubang dilengan kemeja itu.
Namun Zee tidak memperdulikan rasa sakit yang dia rasakan.

Sampai akhirnya mereka pun sampai di sebuah tempat yang mereka rencanakan.

Mereka semua meninggalkan mobil yang mereka gunakan untuk mendatangi penjara dan menggantinya dengan mobil yang baru.

Mereka berkendara sangat jauh hingga melewati perbatasan Swiss, mereka memasuki negara Liechtenstein dan bersembunyi disebuah villa besar di dekat hutan.

Sesampainya mereka disana, mereka segera masuk kedalam villa dan beristirahat disana.

Mark segera memeriksa luka di tangan Zee, sebuah peluru bersarang disana.

Mark segera mengambil kotak pengobatan yang memang sengaja disediakan.

"Zee kau tidak apa2, nak?" tanya Mae dan Zee tersenyum.

"Zee baik2 saja Mae. Jangan khawatir. Hanya luka kecil." ujar Zee.

Mark merobek lengan kemeja yang dipakai Zee dan menyiram wine ke luka Zee.

"Ahhh.." Zee pun meringis kesakitan.

"Aku harus mengeluarkan peluru dari lukamu Zee." ujar Mark dan Zee pun mengangguk.

"Ini ambil dan gigitlah sapu tangan ini." ujar Mark dan Zee pun mengambil sapu tangan itu dan menggigitnya. Lalu Zee menganggukkan kepalanya tanda dia sudah siap.

Mark mengambil sebuah tang kecil dan memasukkannya pada segelas alkohol dan memasukkannya pada luka Zee untuk mengambil peluru itu.

"Aghhhhh....."teriak Zee menahan sakit, urat2 dilehernya yang keluar dengan jelas terlihat.

Mark tetap fokus pada luka Zee, sampai akhirnya Mark mendapatkan peluru itu.

Mark segera menyiramkan alkohol keluka Zee lalu menyiramnya lagi dengan antiseptik dan membalutnya dengan perban.

Mae yang melihat itu menangis dan ikut meringis melihat anaknya yang kesakitan.

Keringat membanjiri tubuh Zee.
Zee membuka kemejanya dan memakai yang baru.

"Kita akan meneruskan perjalanan besok pagi, akan ada pesawat pribadi yang datang menjemput kita kembali ke Thai." ujar Mark dan dijawab anggukkan oleh Zee.

Zee tersenyum melihat Mae, Zee menghampirinya dan memeluk Mae.

"Zee sayang Mae." ujar Zee dan Mae membalas pelukan Zee.

.
.
.
Next
.
.
.
.
.

643

Love Story (ZeeNunew) 011Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang