LS08

907 81 8
                                    

Seminggu berlalu semenjak kepergian James.
Hari itu Nunew seperti biasa berjemur dipanas matahari pagi.
Nunew terduduk dibangku sisi kolam.

Tiba2 ada yang memeluk bahu Nunew dari belakang.
Nunew dapat mengetahui siapa dia, karena selain dia, siapa lagi yang berani menyentuhnya.

"Hia." ujar Nunew dan memegang tangan yang memeluknya.

Lian menempelkan pipinya di pipi Nunew.

"Kau bangun tapi tidak membangunkanku." ujar Lian.

"Hia tertidur sangat nyenyak dan juga Hia kemarin kembali sangat larut. Nhu tidak tega membangunkan Hia." ujar Nunew.

"Bagus. Ternyata benar yang kuduga. Kau tega membunuh saudaramu sendiri demi pelacur itu." teriak seseorang dibelakang Lian dan Nunew.

Lian membalikkan badannya dan melihat sumber suara itu.
Nunew pun bangun dari duduknya dan melihat kearah yang sama.

"Mae?" gumam Lian.
Nunew melihat pada Lian. Dan 'Mae?' pikir Nunew.

Wajah Lian terlihat terkejut dan khawatir.

"Tega sekali kau, Zee, membunuh saudara kembarmu sendiri demi dia." teriak Mae lagi sambil menunjuk pada Nunew.

Nunew yang mendengar itu semakin bingung.

"Mae bukan Zee yang membunuh Lian. Zee bersumpah." ujar Lian atau Zee.

"Jangan banyak bicara, kau pikir Mae akan percaya padamu? Semenjak kecil kau selalu tidak suka padanya. Tangkap dia." teriak Mae.

Zee segera mengambil tangan Nunew dan berlari dari sana.
Nunew yang masih bingung dengan apa yang terjadi hanya bisa mengikuti langkah Zee yang menarik tangannya.

Zee sampai diparkiran dan segera membuka pintu mobil tersebut.

"Cepat masuk." teriak Zee pada Nunew.

Nunew segera masuk ke dalam mobil dan segera pergi dari sana.

Beberapa mobil anak buah Lian mengejar Zee dan Nunew.
Dengan cekatan Zee berkelit2 melajukan mobilnya.

Sampai akhirnya setelah berjam2 saling kejar2an, Zee dan Nunew berhasil mengecoh mereka dan kabur entah kemana.

Setelah berkilo2 meter mobil Zee melaju akhirnya mobil Zee pun kehabisan bensin.
Zee membawa Nunew meninggalkan mobil itu dan menaiki sebuah Bus yang lewat.

Hingga sampailah mereka di sebuah stasiun.
Zee segera menuju telp umum dan menghubungi seseorang.

Nunew ingin sekali bertanya banyak pertanyaan pada sosok yang dia sangka adalah Lian. Namun Nunew masih bingung dan takut.

Setelah selesai menelepon Zee kembali menggenggam tangan Nunew dan membawanya berjalan kesebuah rumah makan pinggir jalan.

Zee melihat kiri kanan dari jendela restoran itu.
Lalu Zee melihat pada Nunew yang terus memandangnya.

"Jika kau punya pertanyaan, akan kujawab dan akan kujelaskan semuanya, tapi tolong jangan sekarang tapi setelah kita aman." ujar Zee yang kembali melihat jalanan di tengah malam itu.

Zee membeli beberapa makanan dan minuman.

"Makanlah. Kau membutuhkan tenaga. Tolong kau makanlah." ujar Zee.

Nunew akhirnya memakan makanan yang ada didepan karena memang perutnya belum terisi sejak siang tadi.

Setelah sekitar 1 setengah jam tiba2 diluar terlihat 2 mobil menepi dan memarkirkan mobil itu didepan restoran itu.

"Ayo pergi." ujar Zee, dan Nunew hanya menuruti kemauan Zee.

Setelah Zee membayar bill mereka, Zee segera keluar dan menemui ketiga orang yang turun dari 2 mobil tersebut.

"Mark, Max, Net terima kasih kalian sudah datang." ujar Zee dan menyalami ketiganya.

"Bukan masalah Zee. Ini kunci mobil dan kapalmu, lalu ini kunci kabin dan ini ponsel barumu." ujar Max.

"Bagaimana dengan pembunuh Lian, apa kalian sudah menemukannya?" tanya Zee.

"Belum. Kejadian itu terjadi di negara lain hingga agak susah kami bergerak." ujar Mark.

"Baiklah. Usut terus hingga selesai, aku tidak mau ibuku terus menuduhku membunuh saudaraku sendiri walaupun kutahu seberapa kejam dia." ujar Zee lagi.

"Ok. Jangan khawatir. Kita akan menghubungimu setelah kami menemukan pelakunya." ujar Max.

"Baiklah. Kami harus pergi sekarang sebelum terang. Terima kasih lagi kawan2." ujar Zee sambil menjabat lagi tangan mereka satu persatu.

Setelah itu Zee dan Nunew meneruskan perjalanan mereka.

Perjalanan dengan mobil berlangsung sekitar 3 jam lalu mereka naik kapal yatch sekitar 1 jam hingga sampailah mereka disebuah pulau kecil dengan kabin ditengah2 hutan.

Zee menepikan yatch itu dan menyembunyikannya dengan daun2 disekitar dia.
Setelah tertutup dengan sempurna, Zee dan Nunew memasuki sebuah kabin kecil.

"Kita tinggal dulu disini sementara." ujar Zee.

Zee melihat pada Nunew yang sejak pertama mereka lari tidak sedikitpun mengeluarkan suara.

"Nhu. Istirahatlah... Besok Hia janji akan menceritakan semuanya pada Nhu." ujar Zee.

Zee menghampiri Nunew, namun Nunew memundurkan tubuhnya.

"Siapa anda sebenarnya?" ujar Nunew dan menatap wajah Zee yang tidak ada bedanya dengan sosok Lian yang dikenalnya.

.
.
.
Next
.
.
.

Ada yang menyangka gak kalau Lian versi baik bukan Lian melainkan Zee?

😁😁😁

.
.
.

700

Love Story (ZeeNunew) 011Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang