Sore hari dengan hembusan angin yang menemani pejalan kaki melewati jalan Kelinci yang ada di daerah Jakarta.
Sore itu tidak banyak orang yang melewati jalan Kelinci, hanya ada beberapa. Mungkin karena hari itu sedang mendung dan orang-orang lebih memilih berdiam diri di dalam rumah dibandingkan pergi keluar.
Seperti seorang perempuan yang merupakan siswi SMP sedang berjalan kaki di jalan Kelinci itu. Kemungkinan besar siswi SMP itu ingin pulang ke rumah setelah beraktivitas.
"Cok, cewek tuh." bisik salah satu laki-laki yang berada di atas jok motornya.
Siswi SMP tersebut melihat ada beberapa laki-laki yang merupakan siswa SMA yang sedang berkumpul disana, mungkin sekitar enam orang laki-laki.
Perempuan itu terlihat panik karena hampir semua laki-laki itu menatapnya dengan tersenyum. Senyuman tersebut bukan senyuman ramah, melainkan senyuman seperti orang yang sedang merencanakan sesuatu.
"Hai, cantik."
Salah satu laki-laki menghampiri perempuan tadi dan kemungkinan ingin berkenalan, namun perempuan itu menolak tanpa mengeluarkan suara.
"Cuek banget sih," ucap laki-laki itu.
Siswi perempuan itu melihat beberapa teman-teman dari laki-laki tersebut ikut menghampiri dirinya dan menghalangi jalannya.
"Kalian siapa? Mau kalian apa?" sudah jelas perempuan itu panik, secara tiba-tiba dirinya dihampiri oleh beberapa anak-anak SMA.
"Cuman mau kenalan doang, namanya siapa?" jawab laki-laki itu lagi.
"Gue nggak mau kenalan!"
"Sok jual mahal banget," sahut teman si laki-laki itu.
Sedetik kemudian mereka mendengar ada suara klakson motor dari arah belakang, pengendara tersebut berhenti tepat di depan siswi SMP itu.
"Mau pulang bareng nggak? Kita searah." pengendara itu menawarkan kepada si perempuan untuk ikut dengannya.
Awalnya perempuan itu hanya terdiam sambil menatap pengendara itu, namun dirinya langsung paham apa yang di maksud dari pengendara.
Pengendara itu sengaja menganggukkan kepalanya pelan untuk memberi clue agar siswi itu ikut dengannya.
"Iya, Kak. Gue ikut." siswi SMP itu langsung berlari untuk menghampiri si pengendara motor.
Setelah memastikan siswi itu sudah naik, si pengendara langsung tancap gas meninggalkan tempat tersebut. Tidak lupa dengan memberikan tatapan sinis kepada para laki-laki itu sebelum dirinya benar-benar pergi.
Hampir sepuluh belas menit si pengendara membawa siswi SMP itu pergi dari tempat tadi, saat ini dirinya ingin mencari halte terdekat untuk menurunkan perempuan itu.
Tidak lama kemudian si pengendara melihat ada halte dengan beberapa orang disana yang sedang menunggu busway, tanpa basa-basi dirinya langsung menekan gas motornya lebih kencang untuk sampai di halte itu.
Siswi SMP itu heran mengapa motor si pengendara berhenti di depan halte busway.
"Kenapa, Kak?" tanya perempuan itu setelah turun dari motor.
"Sorry gue nggak kenal sama lo. Gue turunin lo disini aja, lo pulang naik busway." jawab laki-laki itu.
"Terus kenapa tadi lo nawarin gue, seakan-akan kenal sama gue?"
"Gue cuman nggak mau lo di ganggu sama cowok-cowok tadi, gue kenal sama mereka." Jelas laki-laki itu.
"Lo ada duit kan buat naik busway? Kalau ada, gue cabut duluan." lanjutnya sambil menyalakan motornya kembali lalu tancap gas dari sana.
Perempuan itu heran, belum dirinya mengucapkan terimakasih namun si pengendara sudah langsung pergi.
*
*
*hai guys! ini cerita baruku, semoga kalian suka ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBIAN || SCOUPS [On Going]
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Udah yang keberapa kali geng lo kalah sama geng gue?" ucap Albian dengan senyuman sinis. Sadewa menatap benci ke arah Albian, entah yang keberapa kalinya geng Mortal Enemy ini kalah tawuran dengan geng Blackwolf. "Gue aka...