hai semuanya, aku bikin au chat random dari cast cerita Albian. jangan lupa follow akun au aku di Instagram ya @au.purpledaisy
* * *
"Ashel!"
Meisha bangkit dari duduknya begitu melihat kedatangan Ashel serta Jeihan, rasa khawatirnya semakin memuncak saat melihat kondisi tubuh Ashel yang berantakan dan matanya sembab.
"Ashel, lo nggak apa-apa kan?"
Jeihan berjalan mendekati Ashel setelah mengambil jaket kulitnya, memakaikan jaket tersebut ke tubuh mungil kekasihnya. "Gue duluan. Hazen, gue boleh pinjam motor lo? Buat antar Ashel ke rumah,"
Hazen merogoh saku celananya lalu memberikan kunci motornya ke Jeihan, karena memang Jeihan datang ke SMA Trisatya menggunakan mobil coach Reno.
Jeihan dan Ashel meninggalkan ruangan itu tanpa memberitahu apa yang sudah terjadi kepada mereka. Bahkan pertanyaan Meisha pun sama sekali tidak terjawab.
"Mereka lagi ada masalah, ya?" tanya Hazen.
"Kayanya begitu, lihat aja kondisi Ashel berantakan kaya tadi." jawab Januar.
"Jangan ada yang ikut campur sama masalah mereka, biarin mereka tenang dulu baru kita tanya," ucap Jeandra.
"Gue tahu lo khawatir sama Ashel, tapi mereka butuh waktu buat ceritain semuanya." bisik Albian kepada Meisha yang masih menatap ke depan, berharap Jeihan serta Ashel kembali ke ruangan itu.
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
"I am sorry,"
Hanya kata itu yang mampu keluar dari bibir Ashel, sepanjang jalan mereka hanya terdiam. Jeihan yang fokus pada perjalanan dan pikirannya cukup kacau, sedangkan Ashel memikirkan bagaimana caranya untuk meminta maaf serta menjelaskan agar permasalahan ini tidak berlarut-larut dalam hubungan mereka.
"Aku benar-benar minta maaf sama Kak Jeihan," Ashel mengeratkan pelukannya pada pinggang Jeihan.
Jeihan mendengar suara Ashel yang gemetar, dirinya benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Hampir dua puluh menit perjalanan mereka sampai akhirnya motor Hazen yang dikendarai oleh Jeihan berhenti tepat di rumah milik Ashel, Jeihan tidak mengeluarkan suara sedikitpun dari awal mereka pergi.
"Kak? Aku mau jelasin semuanya," ucap Ashel, tubuhnya enggan untuk turun dari motor itu meskipun sudah sampai di rumah.
"Kamu masuk ke dalam, terus Istirahat." Jeihan menarik pelan tangan Ashel yang masih memeluk pinggangnya agar terlepas.
Mau tidak mau tubuh Ashel turun dari sepeda motor itu. Belum mengeluarkan suara lagi, Jeihan langsung pergi dari rumah Ashel saat memastikan bahwa kekasihnya itu sudah turun.
Air mata Ashel terjun bebas membasahi kedua pipinya lagi, benar-benar tidak baik untuk hari ini. Mengapa Valentino datang di saat seperti ini? Apa yang Valentino mau? Kembali bersama dengan Ashel? Sudah pasti Ashel tolak, cewek itu sudah bersyukur memilliki kekasih yang baik hati seperti Jeihan dan tidak mau ia sia-siakan.
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
Meisha meletakkan handuknya diatas ranjangnya, lalu meraih hairdryer dari laci meja dan mulai mengeringkan rambutnya yang basah.Sepulangnya ia dari sekolah tadi, rambutnya benar-benar kotor dan lepek, maka dari itu sesampainya ia di rumah langsung melakukan ritual mandi sorenya sekaligus membersihkan rambutnya.
Meisha masih sibuk mengeringkan rambutnya di depan cermin besar, tanpa disengaja matanya teralih pada sebuah kotak yang dialasi kertas kado di ranjangnya dari pantulan cermin. Seketika Meisha membalikkan tubuhnya dan baru ingat bahwa kotak tersebut adalah hadiah pemberian dari Sadewa tadi pagi.
Dengan rasa penasaran, gadis itu langsung membuka tutup kotak hadiah tersebut dan di dalamnya terdapat sebuah hasil rangkaian lego bunga yang sudah dirakit oleh Sadewa. Tidak hanya hadiah itu saja, namun ada sebuah kertas ucapan di dalamnya.
Memang sangat indah, kelopak bunga yang berwarna merah muda dan tangkainya yang berwarna hijau. Merakit lego bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi pemula. Merakit lego kecil saja sudah pasti cukup kesulitan, apalagi lego yang dirakit oleh Sadewa ini. Untuk ukurannya cukup besar, sudah pasti membuang banyak waktu untuk menyelesaikannya.
Meisha berjalan menuju meja belajar miliknya lalu meletakkan lego bunga tersebut diatas meja sebagai hiasan kamarnya. Setelah selesai dengan hadiahnya, Meisha segera membereskan kotak hadiah, ransel dan juga ponselnya dari ranjang
* * *
TBC
Yeay bisa update lagi, Alhamdulillah.
Jangan lupa vote untuk chapter ini ya!
Bantu promote juga, ajak teman-teman kalian buat baca ALBIAN !
IG : anzolv_
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBIAN || SCOUPS [On Going]
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Udah yang keberapa kali geng lo kalah sama geng gue?" ucap Albian dengan senyuman sinis. Sadewa menatap benci ke arah Albian, entah yang keberapa kalinya geng Mortal Enemy ini kalah tawuran dengan geng Blackwolf. "Gue aka...