[FOLLOW DULU SEBELUM BACA]
"Udah yang keberapa kali geng lo kalah sama geng gue?" ucap Albian dengan senyuman sinis.
Sadewa menatap benci ke arah Albian, entah yang keberapa kalinya geng Mortal Enemy ini kalah tawuran dengan geng Blackwolf.
"Gue aka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
hai semuanya, aku bikin au chat random dari cast cerita Albian. jangan lupa follow akun au aku di Instagram ya @au.purpledaisy
* * *
"Kak Albian,"
Albian yang baru saja ingin keluar gerbang sekolah seketika menghentikan langkahnya karena ada seseorang yang memanggil namanya.
"Kak Albian mau langsung pulang ya?" tanya Shea
Shea yang melihat Albian berjalan sendirian itu menjadi kesempatan untuk dirinya mendekati Albian.
"Iya, kenapa?"
"Boleh nebeng nggak? sampai fotocopy di depan, soalnya fotocopy di samping sekolah tutup. Gue harus print makalah," ucap Shea dengan penuh harapan.
"Tapi motor gue ada di warkop."
"Nggak apa-apa kok, kita jalan kesana barengan. Cuman sampai fotocopy depan doang kok beneran."
Albian mengangguk dan mulai melangkahkan kakinya menuju warung kopi untuk mengambil sepeda motornya, Shea pun juga mengikuti Albian dari belakang.
Jauh di belakang Albian dan juga Shea, disana Meisha harus melihat pemandangan yang tidak enak. Mengapa dirinya harus menyaksikan Albian berinteraksi dengan Shea yang jelas-jelas menjadi musuh Meisha.
"Sorry lama, Sha." Ashel yang baru saja tiba dari toilet langsung melihat wajah murung dari sahabatnya itu.
"Ada apa?" tanya Ashel, Meisha hanya menggelengkan kepalanya.
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
"Bye, hati-hati ya. Inget jangan terlalu malam pulangnya, besok sekolah." pesan Ashel sebelum menutup teleponnya dengan Jeihan.
Hampir satu jam tadi mereka asik teleponan, saling merindukan satu sama lain. Padahal setiap hari juga mereka bertemu di sekolah, jika weekend pun mereka pasti akan jalan berdua.
Sebenarnya Ashel masih ingin bercerita dengan kekasihnya tentang hari ini, namun Jeihan mengatakan bahwa dirinya akan berkumpul dengan anggota Blackwolf untuk sekedar menongkrong sambil meminum kopi. Ashel juga tidak terlalu posesif sampai melarang kekasihnya untuk main dengan teman-temannya, dirinya juga tidak ingin menganggu maka dari itu Ashel memutuskan untuk menutup teleponnya dan berlanjut di WhatsApp.
Baru saja mengirim satu pesan kepada Jeihan, ada notifikasi Instagram yang masuk ke ponselnya. Nama akun yang mengirim pesan di Instagram milik Ashel pun seperti familiar baginya.