Romantisme

5.4K 145 2
                                    

'Lukanya cukup dalam, apa dia gak ngerasa sakit apa?, datar datar aja tu muka' gumam Gea dalam hati.

   Gea sudah mengoleskan alkohol lalu memberi betadine pada luka Velix, dia sesekali meniup luka itu, takutnya terasa perih.

   Velix melihat dengan dekat setiap inci wajah Gea, dia merasa bahagia karena memperhatikannya.

'Apa harus terluka dulu, agar kamu perhatian, sungguh gila rasanya aku yang anti wanita harus merasakan tergila gila kepadamu, apa yang ada pada dirimu sampai sampai aku seperti ini' gumam nya sedikit tersenyum samar samar.

"Jangan melihatku seperti itu, aku gak suka" ucap Gea sadar kalau Velix melihat wajah nya tidak berkedip sama sekali

   Velix seketika membuyarkan lamunan nya.

"Kamu sangat cantik" ucapnya tiba tiba.

"Gombal"  balasnya.

   Membuat pipi Gea merah seperti kepiting rebus. Gea langsung memalingkan wajahnya agar Velix tidak melihat pipi nya itu, lalu berdiri seraya mengambil kapas dan kain kasa.

   Lalu mengankat tangan Velix dan melilitkan kapas dan kain kasa itu menutupi tangan Velix.

"Sudah"ucapnya tersenyum simpul.

"Terima kasih honey" ucapnya tersenyum.

"Sama sama" balasnya.

"Sekarang aku mau mandi dulu"
Melangkahkan kaki nya.

"Tunggu" panggil Velix.
Membuat Gea ndengus kesal, lalu ia berbalik.

"Apa" ucapnya datar.

"Bantu aku berganti baju, lihat kemeja ini penuh dengan darah" melasnya.

"Sendiri aja kan bisa" kesal Gea ingin membalikan badannya.

"Apa kamu gak kasihan liat tanganku masih sakit" ucapnya sedikit sedih.

"Panggil aja Yongki"

"Dia sedang sibuk dan masa iya aku mempunyai calon istri tapi tidak memperhatikan ku sih" gerutu Velix agar Gea iba dan merasa kasihan dengan keadaanya.

   Gea dengan kesal pergi melangkah menuju walt in closet.

"Tunggu, mau kemana aku belum beres  bicara" ucap Velix sedikit berteriak.

"Mau Bawa Bajumu Tuan" ucapnya mendengus kesal.

Velix merasa senang dengan patuhnya Gea.

Ternyata bagus si bodoh itu menembakku, ada gunanya juga" gumam Velix tersenyum simpul.

   Gea sudah keluar dari walt in closet membawa baju Velix

"Apa gak sekalian bantu mandiin aku hm" goda Velix.

"Jangan banyak bicara atau aku akan berubah pikiran" ucapnya kesal.

"Iya, iya cuma bercanda, dasar pemarah" ucap Velix berdiri dari sisi ranjang menuju kamar mandi.

"Mau kemana?" Teriak Gea.

"Mandilah masa berenang" ucapnya langsung menutup pintu kamar mandinya.

"Ish pria itu menyebalkan, mandi aja bisa sendiri apalagi ganti pakaian" ucapnya kesal.

Tiba tiba pintu kamar mandi terbuka, velix keluar dari sana.

"Buset cepet amat mandinya" ucap Gea melotot terkejut.

"Aku gabisa buka baju nya, tolong bukakan" ucapnya didepan Gea.

Gea memutar bola matanya dengan malas.

The dark obsesion🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang