THE ANTAGONIST

0.2

*
*
*
*
*

Pagi pagi sekali Alina sudah terbangun. Jam masih menunjukkan pukul enam, matahari tampak dengan malu malu muncul di langit.

Alina tidur menghadap jendela sambil memandang pemandangan diluar sana. pikirannya melayang tentang kehidupannya dan Queenna Alina yang hampir sama.

"Huuhh..."helanya panjang sambil memejamkan mata kembali.

"Selamat pagi nona"sapa Leo

Mendengar suara Leo Alina langsung membuka matanya.

"Oh pagi Leo"sapa balik Alina

"Nona anda ada misi siang ini"

"Kalo begitu apa misinya"

"Anda akan mengetahui nya nanti"

"Baiklah, aku mau membersihkan diri dulu nanti beritahu aku apa misi nya Leo"ujar Alina dan beranjak pergi untuk membersihkan tubuhnya.

*****

Kini Alina berada di balkon kamar, setelah membersihkan diri dan mengisi perutnya, Alina langsung pergi ke balkon untuk memandang keindahan kota S.

"Leo, apa misiku?"

Ting..

Menyelamatkan seorang CEO muda dari jebakan musuhnya.

Hadiah point 500 dan penambah kecantikan 5%
{Ya/Ya}

"Hei, kenapa pilih ya dan ya" protes Alina.

"Karena ini adalah misi pertama anda, jadi anda tidak dapat menolaknya"

"Kalo begitu kenapa kau berikan pilihan!"

"Itu supaya terlihat keren tuan rumah"

"Baikl baiklah, sekarang beritahu aku dimana letak target sekarang"tanya Alina.

"Kejadian nya akan terjadi dijalan zona baper nona, 3 kilometer dari tempat anda dan akan terjadi sekitar jam 2 siang nona"

Melihat pergelangan tangannya "mmm masih ada waktu, gimana kalau kita ke supermarket dekat sini dulu, aku ingin membeli cemilan"

Setelah membeli cemilan Alina pergi untuk mencari tempat duduk untuk menghabiskan cemilan nya sambil menunggu targetnya.

Setelah hampir setengah jam target yang ditunggu tunggu pun datang. Terlihat mobil Ferrari putih dikelilingi mobil hitam lainnya.

Dan keluarlah seorang pria tampan dari mobil Ferrari tersebut. pria muda berusia 20 tahun, mata tajamnya melihat datar sekelompok pria berbadan tegap yang mengepungnya, tidak ada ketakutan dimatanya.

Setelah itu terjadilah pertarungan sengit, 1 lawan 10 orang.

Bugh

Bugh

Alina masih santai melihat kejadian itu sambil menghabiskan cemilan nya yang masih tersisa.