BAB 1

124 28 1
                                    

Halooo!!!

Akhirnya aku bisa up cerita kedua lagi :)

Semoga kalian suka ya!!!💞

....

Kala embun yang tengah memeluk erat mentari pagi ini, yang akan kian menyinari indah nya dunia.

Tetesan embun dari daun-daun pepohonan yang terkena hujan pada dini hari tadi, suara ciutan burung yang melengking di sekitaran komplek perumahan.

Di tambah dengan suara motor yang keluar masuk komplek menambah efektifitas pagi yang akan menjadi pagi yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya.

Seperti biasa, pagi ini gue terbangun karena mendengar teriakan ratu rumah alias mama yang setiap paginya selalu lantang terdengar.

“Al! Ayo bangun, sesiang ini masih belum bangun? Kamu bisa terlambat sekolah nanti!”teriakan mama yang sangat melengking.

Seperti itulah sapaan gue, Al. Nama lengkap gue Alexander Pratama. Gue anak pertama dari 2 bersaudara. Papa gue adalah seorang pengusaha properti sukses di Jakarta.

Sedangkan mama merupakan salah seorang pebisnis makanan yang cukup sukses di Surabaya. Jadi tak heran jika setiap harinya mama harus bolak-balik Jakarta-Surabaya untuk mengurus bisnisnya.

Seusai bangun gue  langsung ke kamar mandi dan bersiap-siap berangkat sekolah.
Ya! Gue bersekolah di SMA 8 ANTARTIKA yang bisa dibilang sekolah favorit di kota Jakarta, karena hanya orang-orang tertentu yang bisa menduduki bangku sekolah itu.

Jam menandakan pukul setengah tujuh yang berarti kurang setengah jam lagi gue harus sampai sekolah, lantas gue turun kebawah dan berlari menuju meja makan dan mencomot sepotong roti yang telah disiapkan.

“Eh.. eh.. langsung berangkat aja kamu?” tanya mama melihat gue yang terburu-buru.

“ Iya ma, udah telat,” jawab Al sembari menyalimi punggung tangan mamanya.

Tanpa berfikir lama aku langsung menuju garasi untuk mengambil motor dan  langsung berangkat menuju sekolah, dengan jalanan yang masih basah akibat hujan dini hari tadi, suasana yang asri di wilayah perumahan yang menambah kesan sejuk.

“Pagi den, hati-hati dijalan,” sapaan mang ujang, si tukang kebun rumah sekaligus supir pribadi keluarga.

Gue tersenyum sembari mengiyakan sapaan nya, dan langsung menancapkan gas sepeda motorku, dan meninggalkan mang ujang yang tengah sibuk dengan pekerjaannya.

Saat si tengah perjalanan ternyata lampu lalulintas tidak mendukung kondisi gue hari ini.

“ Shit! Pake lampu merah lagi!“ umpat gue  melihat lampu merah.

Tak berapa lama lampu kembali hijau dan segera gue melajukan motor dengan kecepatan penuh.

Sesampainya disekolah untung belum bel gue akhirnya bisa bernafas lega, terlihat banyak murid-murid yang masih berkeliaran dan belum memasuki kelasnya masing-masing.

Byurrr.....

“ Hahh... rok gueee!! Lo siapa woyyy!!” teriakan Dela melengking di sekitar parkiran motor, dan ternyata rok putih Dela terkena cipratan air dari sepeda motor Al.

Akan tetapi Al hanya diam dan tidak menoleh sedikitpun.

“Emang kurang ajar ya anak itu!” kata rara seraya membantu membersihkan rok dela.

“ Ke toilet aja yuk del?” ajak Rara, Dela yang sudah teramat bete mengangguk saja.

Dua perempuan itu langsung menuju toilet akan tetapi sebelum tibanya di toilet sontak mereka menjadi pusat perhatian diakibatkan rok nya yang berubah menjadi coklat.

Brukk...

“ Eh, apa lagi sih ini, gue udah telat!” bentak Al pada Dela dan Rara.

“Oh lo yang bikin rok gue jadi kayak gini? gimana sih lo, lo yang nabrak kita malah lo yang ngebentak kita. Kurang ajar banget!” bentak Dela pada Al.

Tanpa berpikir panjang Al langsung meneruskan jalannya dan membiarkan Dela dan Rara mengoceh di sepanjang lorong.

“ Kemana aja lo, jam segini baru dateng?” tanya Devan, Faiz dan Aldi begitu melihat Al yang baru datang.

“ Sorry, kesiangan gue, gimana kemarin lancar ngga?”tanya Al sembari melihat ketiga kawannya.

Mereka adalah teman dekat Al, sekaligus teman se geng motornya. Yang di cap selalu bikin ulah dan selalu keluar masuk ruang BK.

Bel masuk berbunyi otomatis pembelajaran akan segera di mulai, terlihat Dela dan Rara yang masih sibuk dengan rok Dela.

“Gimana nih? Kok ga bersih-bersih,” rengek Dela.

“Gimana kalo lo pake celana olah raga aja del?”usul Rara.

“Kalo kena bu gendut, mampus dong gue!”ujar Dela binggung.

“ Lah dari pada tampilan lo kayak gini? Rok kotor kayak belum dicuci,"balas Rara membuat Dela setuju.

Dan dengan terpaksa della mengenakan celana olah raga dan langsung berlari menuju kelas.

“ Capek gue lari-lari del,” ucap Rara, dengan nafas yang ngos-ngosan.

Sesampainya dikelas mereka langsung duduk di tempat masing-masing , dan tak lama kemudian guru mata pelajaran pun masuk dan pelajaran jam pertama dimulai.

.....

TBC

Jangan lupa untuk vote dan komen :)

Terimakasih<3






Alex (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang