BAB 2

50 27 1
                                    

Happy reading

.....

Tiga jam pembelajaran telah berlalu, terdengar suara bel yang menandakan bel istirahat.

Terlihat berbagai murid yang mulai berlarian menuju kantin dan ada yang menuju lapangan untuk bermain sepak bola maupun basket.

“Gimana ke kantin ngga?” tanya Iza pada Dela dan Rara.

“Gimana mau kekantin lo ngga liat apa gue pakek baju olah raga, kalo ketahuan bu gendut gimana?” ujar Dela sedikit bete.

“Tenang del, ini kan waktunya jam istirahat, ntar bilang aja ke bu gendut kalo lo bocor gitu aja,”usul Rara diangguki Iza tanda setuju.

“Nah iya!” ucap iza.

Mereka pun langsung menuju kekantin, dan seperti biasa iza yang memesankan makanan yang dipesan Della dan Rara.

Setelah makanan tersebut datang tanpa berpikir panjang mereka langsung memakan nya.

Tak lama kemudian terdengar suara gerumbulan geng motor YB yang berisikan Kevin, Kenzie, Aqil dan beberapa orang dari luar sekolah.

Tak berapa lama pula disusul dengan geng motor dari kakak kelas. Yup! geng motor yang ini cukup terkenal dimana diketuai oleh si Al dan wakilnya Devan,  Asaxilagos namanya.

“Itu tuh, ada gebetan lo,” ujar Rara sembari matanya seolah menunjuk Gibran.

“Biarin, gue lagi marahan sama dia,” kata Iza sembari melirik Gibran.

Terlihat Gibran yang menghampiri Iza dengan tangan yang membawa dua batang coklat, sontak membuat Iza tersenyum tersipu malu.

“Nih, gue minta maaf,” ucap Gibran.

“ Apa sih, gue ngga mau coklat!” tolak Iza.

“Terus mau lo apa? Mau gue cium?”tanya Gibran membuat Iza beserta 2 temannya melotot.

“Sikat aja Gib, hahahaa...” ujar Al sambil tertawa dari tempat meja makan nya.

Iza pun langsung mengambil coklat dari tangan Gibran, dan membelakangi nya, takut malah menjadi-jadi ucapannya.

Gibran pun kembali duduk di meja makan geng mereka. Disaat Al berjalan menuju tukang cilok tiba-tiba dengan sengaja Kevin menabrak Al, Al yang kesal pun langsung menarik kerah seragam Kevin.

“ Maksud lo apa?!"kesal Al tak terima.

“Gue, ngga sengaja,“ ucap Kevin sembari mencoba melawan Al.

Melihat akan timbulnya pertengkaran maka temen-temen dari Al mencoba untuk melerai mereka.

“Kurang ajar emang, baju gue jadi kena cilor semua!” kesal Al sedangkan Kevin dan yang lainnya sudah pergi menghilang.

“ Mampus ngga tuh, hahaha!” ucap Dela dari jarak jauh.

Melihat Dela yang menertawakannya, Al langsung menghampiri Dela dengan wajah yang merah padam.

Brakk!

“Kenapa lo ketawa ngeliatin gue?” marah Al menatap Dela dengan tajam.

“Loh-loh, si pahlawan kesiangan nih, lo ngga sadar apa gimana? Apa pura-pura ngga inget, tadi pagi lo nyipratin bekas air hujan ke rok gue karena motor jelek lo itu!” balas Dela masih dengan perasaan dongkol.

“ Eh, hati-hati ya kalo ngomong!”kesal Al tak terima.

"Apa? Emang bener kan kalo motor lo itu jelek, butut lagi! Hahaha, mirip orangnya sama sama jelek!"ejek Dela sembari tertawa sedangkan Al yang tak terima semakin kesal dibuatnya.

"Lo-'

Terlihat suasana semakin panas dan adu mulut yang tiada hentinya, membuat Iza dan Rara hanya bisa mengelus dada sembari melerai.

"Stop! Udah ya, Del ayo kita ke kelas,"ajak Iza karena dirinya pusing mendengar perdebatan mereka berdua.

Bel masuk kembali berbunyi semua murid pun kembali ke kelas masing-masing tak terkecuali geng Asaxilagos.

“Belagu banget cewek itu!”ucap Al yang masih kesal.

“Udah bang, gak usah di ladenin, biasa cewek emang gitu,” ucap Gibran sok bijak menenangkan Al.

“Bilangin tuh cewek lo, si Iza buat kasih tau temen nya kalo ngomong di jaga. Masa motor mahal gue di bilang jelek, mana gue dibawa bawa juga!”lanjut Al masih dengan nada yang membara.

“Udah lah Al, kayak ngga pernah liat cewek kalo emosi gimana,” tambah Faiz.

"Tau nih, sabar aja lah bro!"tambah Aldi pula.

Beberapa jam pelajaran telah berlalu, terdengar bunyi bel. Terlihat anak-anak yang berbondong-bondong untuk pulang kerumah masing-masing.

Kelas sudah kosong hanya menyisakan geng motor dari Asaxilagos. Dan seperti biasa,mereka pulang menunggu sekolah benar-benar kosong.

Suara gelak tawa dan teriakan dari kelas meramaikan lorong yang mana lorong tersebut sepi kini ramai dengan suara dari anak Asaxilagos.

“Gimana nih, si Aldi mentang-mentang udah sama si Dini, jadi pendiem banget, dimana sifat playboy lo? Ilang kemana bro? Hahaha....” ledek Devan.

"Diem deh! Gue ini udah insyaf, gak mau mainin hati cewek lagi,"jawab Aldi membuat yang lain tertawa.

"Hahaha, iya in aja dah!"

Jam menandakan pukul 4 yang artinya sudah sore, mereka pun bergegas untuk pulang kerumah masing-masing.


TBC

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN MAKASIH LOF 💞











Alex (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang