BAB 3

36 27 1
                                    

Happy reading...

.....

Nampak terlihat bulan dan bintang malam ini yang kian bercahaya menembus gelapnya malam, Della dengan santai duduk dibalkon rumah seraya mengenakan piayama tidurnya.
Kadang kala Della menyenandungkan lagu-lagu indahnya.

Kring...kring...kring...

Suara nada dering hp membangunkan ia dari lamunannya. Segera saja Della mengangkat telepon tersebut.

" Iya kenapa ra?" tanya Della pada Rara yang menelfonnya.

"Gue boleh main kerumah lo ngga Del, ada sesuatu yang mau gue ceritain,"ujar Rara dari seberang sana.

"Boleh lah, sini buruan,"balas Della.

"Oke, otw!"sahut Rara dan telepon pun berakhir.


Tak selang beberapa lama akhirnya Rara sampai di rumah Della dan menuju kamar kamarnya.

"Eh udah nyampe Ra?"tanya Della begitu melihat kehadiran Rara.

"Udah, barusan," jawab Rara, Della pun mengangguk.

"Oke, jadi lo kenapa Ra?"tanya Della tanpa basa basi.

" Lo tau Devan? Devan wakil Asaxilagos itu?"ucap Rara sembari bertanya.

" Iya, kenapa?"tanya Della.

" Dia ngedeketin gue woyy! "rengek Rara.

"Hah, seriusan lo?!" balas Dela terkejut.

" Iya Del, nih liat aja chatnya," lanjut Rara sembari memperlihatkan chatingan nya.

"Ya gue ngga munafik sih, siapa coba yang ngga klepek-klepek sama kegantengan devan, cowo super cuek itu, eh diem-diem ngedeketin gue dong!" tambah Rara.

"Emang dari kapan?" tanya della heran.

"Pas selesai dari kantin, waktu lo adu mulut sama si Al,"jawab Rara mengingat ingat.

" Ya elah, itu mah siasat nya doang, biar kita baik ke geng mereka, jangan ke geer an dulu deh ra," balas Dela, lalu berdiri untuk mengambil beberapa cemilan.

"Lo kan tau sendiri kan devan baru aja putus sama si tari, ditikung malah, apa ngga masih sakit hati tuh orang" lanjut Dela membahas kejadian Devan pada saat itu.

"Justru itu Del, dengan kehadiran gue mungkin bisa ngebuat Devan itu lupa sama mantan nya. Lagian gue kan juga abis putus dari Zidan, ini kesempatan bagus kan, bisa aja tuh devan nyaman sama gue atau mungkin suka sama gue. Jadi kita gak ada istilah gamon lagi,"sahut Rara.

"Eh udah-udah Ra, kok bahasa lo makin ngelantur gitu si,"ucap Dela tak mau melanjutkan pembahasan yang makin kemana mana.

Dua jam telah berlalu, tak henti-hentinya mereka bercerita dan bercanda gurau hingga tiba-tiba sang empu yang tadi dibahas menelfon Rara.

"Eh Devan nelfon gue nih!"ujar Rara kaget.

"Gimana, gue angkat ngga, Del?" tanya Rara meminta persetujuan sahabatnya.

"Ya angkat aja coba,"jawab Della.

Rara pun menganggat telfon dari Devan dan menaikkan mode volumenya agar della bisa mendengarkan percakapan mereka.

"Halo, ra?" sapa Devan dari seberang sana.

"Iya, kenapa kak?"balas Rara sedangkan Della sibuk menyimak.

"Lagi dimana nih?" tanya Devan.


"Di rumahnya Della, Ada apa ya, kak?"tanya Rara lagi.

Terdengar suara berisik dari kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang dan gelak tawa dari geng Asaxilagos.

"Udah sikat aja Dev, hahaha!" celetuk Aldi.

Terdengar suara Aldi yang menertawakan obrolan Devan dan Rara, terselip juga suara Al yang menarik perhatian Della.

"Jalan yuk, Ra?" ajak Devan pada rara.

"Sekarang nih kak? Gue masih di rumah Dela,"jawab Rara bimbang sambil melirik Dela.

"Dela nya ajak sekalian aja Ra," tawar Devan.

Langsung saja Rara bertanya kepada Dela. "Eh del, si devan ngajak jalan nih gimana?"tanya Rara membisukan panggilan dari Devan.

"Ih, gue sih ogah banget! Lo tau sendiri kan gue paling ngga suka sama mereka,"tolak Dela langsung.

"Ayo lah Del, masa lo ga mau bantuin gue sih," pinta Rara memohon.

"Terus gue sama siapa Ra?" tanya Dela.

"Kan anak Asaxilagos banyak Del. Ayo dong, ya ya?!"rayu Rara.

"Hemm.. oke okee... Demi lo, deh!"balas Dela membuat Rara senang bukan main.

"Yes, makasih Del! Lo emang sahabat gue paling pengertian!"ucap Rara sedikit lebay sedangkan Dela hanya tertawa melihatnya.

"Udah, itu bilang ke Devan dulu sana,"titah Dela langsung saja Rara mengikutinya.

"Halo kak, iya gue sama Dela mau ikut,"ujar Rara membuat Devan tersenyum di seberang sana.

"Oke, kita otw jemput kalian!"sahut Devan lalu telepon pun berakhir.

Tak berlangsung lama, akhirnya mereka di jemput dengan segerombolan geng motor Asaxilagos tepat didepan rumah Dela. Dan kali ini Dela berboncengan bersama Al dan Rara dengan Devan.

Di sepanjang jalan mereka menikmati udara sembari berbincang tipis. Seperti Devan dan Rara misalnya, yang berbagi cerita soal apapun termasuk per mantan an.

"Kak, gue boleh nanya ga?" tanya Rara memecah keheningan saat tadi kehabisan topik.

"Boleh, nanya apa?"balas Devan.

"Mmm... Tapi maaf sebelumnya, kalo pertanyaan gue nyinggung lo kak,"lanjut Rara.

"Iya, gak papa. Mau nanya apa Ra?"sahut Devan.

"Mmm... Dulu, kak Devan putus sama kak Tari isunya karena kak tari direbut. Itu kok bisa?"tanya Rara akhirnya walaupun deg-degan juga takut Devan tersinggung.

"Oh masalah itu, iya mantan gue di rebut Kevin. Ketua yb bangke itu! Tapi gak papa, gue jadi bersyukur, dengan itu gue tau ternyata Tari cewek yang gampang tergoda dan gak setia!"jawab Devan sedikit ngegas karena mengingat Tari membuat hati nya sakit.

Bagaimana tidak? Tari yang notabene nya pacar tiba tiba direbut oleh rival nya sendiri. Mengenaskan bukan?

"Hem... Maaf ya kak, gue gak maksud ngingetin kak Tari,"ujar Rara merasa tidak enak dari nada Devan barusan.

"Santai Ra, kalo lo gimana? Kenapa bisa putus sama Zidan?"tanya Devan membuat Rara sedikit terkejut.

Hey! Gini-gini Devan selalu update soal gosip sekolah. Biarpun dikata cowo cuek, tapi soal gosip nomer 1 buat dia.

"Oh kalo gue, tiba tiba Zidan mutusin. Gak tau, katanya sih karena gue terlalu gimana gimana,"jawab Rara masih binggung dengan alasan Zidan itu.

"Gimana gimana maksudnya?"tanya Devan binggung.

"Gak tau, dia bilang begitu. Gue juga binggung,"jawab Rara.

"Oh ya udah, ga usah dibahas lagi,"sahut Devan lalu mereka pun melanjutkan perjalanan hingga diantar pulang.

"Makasih ya kak, udah ajak jalan-jalan,"ujar Rara begitu turun dari motor ninja Devan.

"Iya sama-sama, ya udah gue langsung balik ya Ra!"pamit Devan.

"Iya, hari hati kak!"balas Rara, Devan mengangguk lalu menjalankan motornya pergi meninggalkan rumah Rara.

......

TBC

Jangan lupa vote and komen

Makasih 💓






Alex (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang