BAB 4

35 26 0
                                    

HAPPY READING...

Pagi yang cerah terlihat matahari yang kian akan menampak kan badannya, suara ciutan burung yang memeriahkan suasana pagi ini, bersamaan dengan della yang masih berselimut kan selimut merah mudanya, dan enggan untuk meninggalkan tempat tidurnya.

“Dela, bangun sayang udah telat loh kamu,” ucap mama dela membangunkan putrinya.

Dengan langkah sempoyongan Dela melihat kearah jam dinding dan tepat pukul tujuh kurang sepuluh menit, dengan bergegas Dela mandi dan bersiap diri, lalu langsung berangkat ke sekolah tanpa sarapan.

"Semoga gerbang belum di tutup pak eko,"monolog Dela saat diperjalanan.

Kringg.. kringg... kringg...

Suara bel masuk berdenting, terlihat Rara dan Iza berdua berjalan menyusuri lorong menuju kelas.

“Kemana nih si Dela, udah telat loh,” ujar Iza dengan gugup.

Tak lama kemudian Dela sampai di sekolah akan tetapi pintu gerbang sudah di tutup. Pak Eko selaku satpam pun menghampirinya.

“Huhh, telat gue!” gumam Dela.

“Pak Eko, boleh masuk kan pak, saya kan telat nya masih belum lama pak,” pinta Dela dengan sedikit memelas.

“Sebentar, saya panggil pak Agung dulu,”Ujar pak Eko membuat Dela menggeleng.

“Aduh, pak ngga usah pake panggil pak Agung lahh..”mohon Dela.

Tak lama kemudian terdengar suara sepeda motor dan ternyata benar dari geng Asaxilagos.

Terlihat Al dan yang lainnya baru saja sampai di sekolah. Melihat Dela yang tengah duduk di kursi samping gerbang yang tertutup, Devan pun menghampirinya.

“Sendirian lo Del? “ tanya Devan.

“Iya,” jawab Dela singkat.

Tak lama kemudian pak Agung pun menghampiri mereka yang tengah menunggu di depan gerbang yang telah di kunci oleh pak Eko.

Tanpa berpikir panjang pak Agung pun menyuruh Della, Al, Aldi, Faiz, Gibran dan Devan untuk ke lapangan.

“Lagi-lagi kalian berlima. Terus kenapa ini Dela ikut-ikutan juga?” kata pak Agung.

“Anu pak-” jawab Dela namun di sela oleh pak Agung.

“Anu- anu, udah kalian berdiri disini sampai jam isirahat!” perintah pak Agung.

“Yang bener aja, masa sampai jam istirahat!” bantah Al tak terima.

“Ngebantah saya kamu?! Ya udah, kamu setelah dari sini membersihkan toilet laki-laki sampai bersih!”lanjut Agung.

“Loh ya ngga bisa gitu dong pak!” bantah yang lainnya.

“Dan kalian juga kalo begitu!” tambah pak Agung seraya pergi dari lapangan.

Mereka pun menjalankan hukumannya karena terlambat masuk sekolah.
Sudah hampir satu jam lebih mereka berdiri menghadap tiang bendera yang mana dari kejauhan terus di lihat oleh pak Agung.

“Ngapain sih, pak agung ngeliatin mulu, ngga capek apa?! “ gerutu Dela.

“Udah hampir dua jam, kurang bentar lagi selesai, “ kata Devan.

“Tapi kita masih ada hukuman tambahan anjir!” tambah Aldi.

"Halah bodo amat! Tinggal kita bayar si cupu nanti,"ucap Al nyantai.

FYI: Si cupu yang dimaksud itu salah seorang anak kutu buku yang selalu nurut jika di perintah oleh Al karena merasa takut dengan Al yang notabenenya seorang ketua geng.

Sudah hampir dua jam mereka berdiri, terlihat raut wajah Dela yang mulai berubah pucat seakan-akan sudah tidak kuat dengan terik nya sinar matahari.

Brukk!!!

"Eh kenapa tuh si Dela?!"kaget Gibran membuat yang lain menoleh lalu berlari menghampiri nya.

Dela terjatuh dan pingsan di lapangan, sontak membuat Al dan yang lain kaget. Langsung saja Al tanpa permisi menggendong Dela dan membawanya ke UKS.

Dengan di gendong oleh Al, Dela di baringkan di ruang tidur UKS dan dengan sigap penjaga UKS sekolah itu langsung memeriksa kondisi Dela, yang masih pingsan.

“Ini kecapekaan aja, mungkin belum sarapan," ujar penjaga UKS.

Al pun meninggalkan UKS dan pergi ke kantin seorang diri, Al membeli bubur dan teh hangat untuk della nantinya. Sesampainya di UKS terlihat della telah sadar.

“Nih makan!” kata Al sembari memberikan bubur dan teh hangat kepada Dela.

"Makasih,"balas Dela, dan sang empu yang memberi langsung keluar tanpa mengucapkan apapun lagi.

Jam istirahat berbunyi Iza dan Rara menghampiri Dela yang masih istirahat di UKS.

“ Eh, Del lo kenapa?” tanya Iza.

“Kecapekaan aja, gue belum sarapan juga,” jawab Dela.

“Mau sarapan apa lo, gue beliin di kantin,”tawar Rara.

“Eh, ga usah. Udah tadi si Al ngasih gue sarapan,” tolak Dela.

Mendengar jawaban dari Dela, Izza dan Rara kaget bukan main, seorang Al ternyata bisa perhatian juga.

"Serius lo? Al beliin lo sarapan?!"kaget keduanya.

Dela mengangguk. "Iya, tadi dia tiba-tiba bilang nih, makan! Terus gue ucapin makasih dong setelahnya dia langsung pergi," jelas Dela.

"Udah gitu doang? Berati lo ditinggal sendiri dong?"tanya Rara.

"Iya, emang apa lagi?"balas Dela.

"Udah Del, mending lo istirahat lagi, biar cepet sembuh. mau kita temenin ga?"tawar Iza.

"Nah iya, lumayan bisa alasan bolos pelajaran Bu gendut. Hehe...."lanjut Rara.

"Ye, kalian ini. Ya udah, kalian disini aja temenin gue!"ujar Dela.

"Oke, bestie!" balas keduanya tersenyum senang. Dela pun geleng geleng kepala dibuatnya.

.....

TBC

Hai, gimana nih puasa pertama kalian hari ini. Lancar ga? Bagi cerita di kolom komen yuk!

Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komen terimakasih :)

Semangat menjalani puasa besok, semuanya!💓




















Alex (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang