BAB 14

12 20 0
                                    

Happy reading....

Malam itu Della mendapat kabar bahwa Al diterima di universitas yang ia akan tuju, perasaan takjub dan bangga della aturkan pada Al.

Tak henti-henti nya della memberikan semangat pada Al.

“Semangat ya mas! Aku bangga kamu bisa ke terima di Universitas Airlangga!" ujar Della senang

“Makasih cantik!" kata Al, sembari memeluk Della.

“Nanti kalo udah di sana, jangan lupain aku loh!“ujar Della.

“Nggak lah sayang, tunggu aku ya!"jawab Al menggeleng.

“Ntar sebulan sekali aku pulang kok!“ tambah Al.

"Iya, harus!" jawab Dela membuat Al tertawa.

Tak terasa perkuliahan pun telah dimulai, sudah hampir sebulan Della tidak menjumpai Al dan hanya pesan singkat yang Al kirimkan pada Della, tentunya membuat Della takut, tapi ia berpikir positif bahwa Al tengah sibuk dengan perkulihannya.

Kejadian tersebut tentunya membuat Della curhat kepada teman-teman nya.

“Guys, gue sedih nih,” kata Della lesu.

“Kenapa Del? “ tanya Izza.

“Masa iya si Al cuek banget ke gue, apa disana ada cewek cantik ya?“ tanya Dela.

“Ih, positif thinking aja Del, mungkin lagi sibuk, kan masih di bilang anak baru di kampusnya" jawab Rara bijak.

“Ya tapi nggak secuek ini juga lah, masa hampir tiap hari gue berantem," kata Della lalu Della mengakhiri pembicaraan bersama teman-teman nya dan menghampiri meja belajar yang berada tepat di sebelahnya.

Semua tak lagi sama.
Patah membuatku lupa.
Rasanya membangun cinta lagipun tak akan sama.

Kini, setitik kecil di hatiku menyadari bahwa aku masih mencintaimu. Semua yang kuanggap telah pergi tenyata hanya bersembunyi, mengisi ruang-ruang sepi yang tidak pernah kujamah lagi.

Kini mereka muncul kembali. Selama ini aku menahan segala luka. Semua yang tersimpan kini perlahan kusadari, jelas dan menyakiti.

Tangis yang kutahan setiap malam, kini sudah tak dapat kupendam lagi. Menulis ini membuatku mengingatnya kembali.

Kukira rasa itu telah pergi. Ternyata hanya sejenak menepi. Kukira kehilanganmu adalah hal yang sederhana, tetapi tidak sedemikian rupa.

Kebiasaan kecil yang dulu tidak berarti justru membuatku semakin merinduimu. Malam kini terasa begitu panjang. Seolah mendukungku mengingat lagi semua tentangmu.

Aku tahu banyak perempuan memujamu. Siapa yang bisa menolak untuk dicintai pria menyenangkan sepertimu? Kamu jelas tanpa cela.

Senyummu jelas mampu meluluhkan siapapun termasuk aku, satu-satunya perempuan kecil yang kaucintai kala itu. Biar kujelaskan padamu, jelas saat ini aku merindukanmu.

Tapi tidak mungkin lagi, bukan. Jika aku berkata demikian? Pergilah kejar semua anganmu.

Jika kau sudah lelah dan ingin mencariku, aku masih di tempat yang sama dimana terakhir kali kau meninggalkanku. Aku tidak pergi, bahkan tidak bergeser sedikitpun.

Aku di sini melihatmu melakukan segala hal yang kau inginkan. Sebab ditinggalkan bukan berarti harus berhenti mencintai bukan?

Ada yang pernah berkata, “Jika tidak mampu mewarnai hidup seseorang, setidaknya jangan pernah mengubah warna aslinya”, setidaknya jika suatu saat tanpa sengaja kau pergi, itu tidak membuat patah yang berkepanjangan.

Kring.. kring.. bunyi nada dering telfon Della.

Dan ternyata dari kekasihnya Al, hampir saja della menangis memendam kerinduan.

Obrolan singkat di mulai nya meski dengan beberapa bentakan dari Della karena Della sedang marah dengan sikap Al yang berubah.

"Kamu kenapa sayang ? “ tanya Al dari seberang sana.

“Gak papa,” jawab Della singkat.

“Kalau aku ada salah ngomong aja sayang,“ balas Al binggung.

“Kamu kenapa sih, akhir-akhir ini cuek banget, ada cewe lain ya disana?" tanya Della akhirnya.

Hahaha... kangen ya, cemburu kah?"canda Al dengan tertawa terbahak-bahak.

“Ih, ya udah, matiin aja deh!“ sebal Della.

"Ya jangan dong sayang, gini loh, aku cuek sama kamu akhir-akhir ini bukan karena ada cewe baru kok!"jawab Al lalu Dela pun membalas.

"Terus karena apa?"tanya Dela.

"Aku itu sibuk mikir gimana caranya supaya bisa dapetin beasiswa, terus aku juga sibuk dan harus aktif di organisasi ku sayang,"jelas Al.

"Oh, ya kamu harusnya bilang lah mas. Kalo kamu bilang kan aku jadi ngerti,"balas Dela.

"Iya maaf sayang, lain kali aku akan ngomong. Oh iya kamu lagi ngapain sekarang? Udah makan belum?"tanya Al.

"Oke, aku udah makan. Aku tadi abis belajar,"jawab Dela sedikit berbohong.

"Oh gitu, rajin banget nih cewe aku!"sahut Al.

"Iya lah, kan udah kelas 12 sekarang. Jadi harus belajar lebih giat lagi!"jawab Dela.

"Iya, sip pinter!"balas Al.

"Kamu sendiri ngapain mas?"tanya Dela.

"Aku lagi ini makan sambil ngerjain tugas kuliah,"jawab Al.

"Oh maaf berati aku ganggu kamu dong? Ya udah dilanjut aja dulu mas!"balas Dela merasa tidak enak.

"Engga sayang, gak papa. Lagian kan aku yang nelpon duluan, jadi ya gak ganggu kok!"jawab Al yang merasa bahwa Dela tak enak karena telah menggangu waktunya.

"Oh ya udah kalo gitu, oh ya mas kamu kalo udah gak sibuk, pulang dong. Aku kangen tau,"ujar Dela jujur.

Al terkekeh sebentar. "Iya sayang, nanti aku pulang kok. Tunggu ya, bulan ini tenang aja!"

"Oke deh, ya udah aku tidur duluan ya mas. Maaf ya gak bisa nemenin lama, soalnya besok harus sekolah,"balas Dela mulai mengantuk.

''Oke, good night sayang!" ujar Al Dela hanya berdehem saja karena sudah mengantuk.

Akhirnya kecurigaan Dela selama kebelakangan ini pun terjawab oleh kekasihnya. Ia pun dapat tidur dengan tenang dan nyaman.

...

Hai-hai aku dah up nih, gak terasa 1 part lagi kita menuju ending.

Tetap semangat membaca ya guys! Tungguin sampe cerita ini benar benar selesai.

JANGAN LUPA DI VOTE DAN KOMEN JUGAA TERIMAKASIH❤️

SEE U NEXT PART!


























Alex (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang