(11) tim netral

1.2K 217 18
                                    

Jefran baru saja pulang ke rumah pada pukul sembilan malam. Bisa dilihat dari kantung matanya, Jefran tampak sangat lelah. Sepertinya di kantornya sedang ada masalah.

Pria itu menyerit bingung saat tidak mendapati sosok sang istri di kamarnya.

"Rose kemana?". Gumam Jefran. Pikirannya tertuju pada kejadian beberapa minggu lalu saat istrinya pingsan di kamar mandi. Buru-buru Jefran berlari ke kamar mandi dan ternyata tidak mendapati sosok sang istri.

"Apa lagi di dapur?"

Setelah itu Jefran berjalan menuju dapur namun hasilnya nihil. Tidak ada siapa pun di rumah ini. Bahkan pintu kamar anak-anaknya juga terkunci.

Jefran panik. Pria itu buru-buru menelpon istri dan juga anak-anaknya. Namu sayang seribu sayang handphone mereka semua tidak ada yang aktif.

"Tadi siang Rose ijin mau ke rumah mama". Gumam Jefran.

Pria itu buru-buru mengambil kunci mobilnya dan berjalan menuju pintu. Pria itu bahkan menghiraukan rasa lelahnya.

"Semoga mereka ada di rumah mama, semoga mereka baik-baik aja". Ucap Jefran sambil membuka pintu.

BUGH

Jefran langsung tersungkur saat seseorang memukulnya dengan tiba-tiba. Pria itu memegang rahangnya dan menatap siapa orang yang barusan memukulnya.

"Bang Carlos?"

Carlos menatap Jefran dengan pandangan berapi-api. Ia mengambil kerah baju Jefran membuat tubuh laki-laki itu sedikit terangkat.

"LO APAIN ADEK GUE BANGSAT?". Tanya Carlos dengan penuh amarah.

"Bang lo apa-apaan sih?"

"JAWAB GUE ANJING, LO APAIN ADEK GUE HAH?"

Jefran yang tadinya bingung langsung mengerti arah pembicaraan kakak iparnya.

"Bang gue minta maaf—

BUGH
BUGH
BUGH

"BASI ANJING MULUT LO BAU! LO PIKIR DENGAN MINTA MAAF ANAK HARAM LO BISA JADI TAI LAGI HAH??"

Ucapan Carlos sungguh menyubit hatinya. Jeje memang anak hasil perselingkuhannya, tapi apakah anak tak berdosa itu pantas disebut anak haram?

"DAN DITENGAH MASALAH INI BISA-BISANYA LO BUAT ISTRI LO HAMIL?? BANGSAT LO PUNYA TITIT GA BISA DI KONTROL DULU HAH? INI AKAL-AKALAN LO KAN BIKIN ADEK GUE HAMIL BIAR ADEK GUE GAK BISA NYEREIN LO??"

Carlos menginjak perut Jefran yang masih tergeletak dibawah. Jefran berusaha untuk bangun. Pria itu mendekatkan wajahnya di kaki kakak iparnya. Dengan posisi berlutut, Jefran memohon ampun pada kakak iparnya itu.

"Bang gue minta maaf, gue ngakuin kalo gue salah. Maafin gue, pukul gue sepuas lo bang, injek gue, asal gue dapet maaf dari lo". Mohon Jefran.

"Cuih, gak sudi gue maafin lo. Lo bukan cuma nyakitin adek gue bangsat, tapi lo juga nyakitin keponakan gue. Anak lo depresi dan lo penyebabnya. Lo pikir dengan maaf bisa bikin trauma anak-anak lo sembuh?"

"Gue gak peduli gimana pun caranya lo harus cerai sama adek gue"

Jefran membulatkan matannya.

"Bang gue mohon jangan nyuruh cerai, gue minta maaf, gue yakin bisa memperbaiki semuanya". Mohon Jefran masih memegang kaki Carlos.

Carlos pun dengan tega menendang muka Jefran dengan kencang sehingga pria empat tahun lebih muda darinya pun terhuyung kebelakang.

"APA YANG MAU DI PERBAIKI? SEMUANYA UDAH ANCUR JEFRAN LO NGEYEL BGT YAH"

Home Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang