Setelah mendapatkan kabar dari Jean, Jere dan juga Rena langsung bergegas kembali ke rumahnya. Kata Jean sang bunda sudah di perbolehkan pulang dan sekarang tengah beristirahat di kamar.
Jere dan Rena masuk ke dalam rumahnya yang sudah beberapa minggu mereka tidak tempati. Rena menyerit kala melihat rumahnya yang tampak sepi bagai tak berhuni.
Jean menuruni tangganya dan tersenyum kala melihat kembarannya yang masih berdiri di depan pintu.
"Lo berdua kan bukan tamu, kenapa gak langsung masuk sih?". Tanya Jean.
"Gue masih shock bang, ini rumah baru gue tinggalin beberapa minggu aja udah kaya rumah hantu". Ucap Rena sambil berjalan menghampiri abangnya.
"Ayah lo kemana jen?". Tanya Jere.
"Ke kantor, katanya sih ada urusan sebentar".
Jere mendecih.
"Udah tau istrinya lagi sakit"
"Gue mau ke kamar bunda duluan". Ucap Rena meninggalkan kedua kakak kembarnya.
Rena membuka pintu kamar. Ia dapat melihat sang bunda yang tengah membaca buku diatas ranjangnya. Rena pun tersenyum langsung berlari memeluk bundanya erat.
"BUNDAAA". Teriak Rena membuat Rose hampir terjungkal kaget. Wanita itu pun tersenyum membalas pelukan anak gadisnya.
"Anak gadis bunda akhirnya pulang, bunda kangen tau". Ucap Rose senang. Wanita itu mendekap tubuh anaknya erat. Rena hanya terdiam menikmati dekapan hangat sang bunda yang selama dua minggu ini ia rindukan.
"Maaf yah Rena baru bisa kesini bunda". Ucap anak itu.
"Bunda beneran hamil?". Tanya Rena membuat Rose tersenyum sambil mengelus perut ratanya.
"Bunda gapapa kan?"
"Gapapa sayang, harusnya bunda yang nanya sama Rena, Rena gapapa kalo punya adik lagi?"
Rena terdiam sebentar dan mengangguk kecil. Rose pun tersenyum menciumi pipi anak gadisnya.
Pintu kamar pun kembali terbuka, mereka berdua pun menoleh dan mendapati Jere diikuti Jean dari belakang.
"Bundaaa abang kangenn". Ucap Anak itu langsung naik ke kasur bundanya. Mendekap tubuh sang bunda erat dan menciumi pipi sang bunda.
"Ih abang rese baru dateng udah cium-cium". Kesal Rose. Namun setelahnya wanita itu tertawa dan membalas pelukan anak tengahnya.
"Abang tinggal di rumah eyang gak bisa manja-manja bun, kalo disana yang ada abang yang manjain si kucrut satu". Ucap Jere menunjuk Rena.
"Heh gue ga pernah minta lo manja-manjain gue yah!"
"Mulai...". Ucap Jean.
Rose pun tersenyum melihat tingkah anak-anaknya. Rasanya senang sekali melihat suasana rumah menjadi hidup kembali.
*****
Selesai dari pekerjaannya, Jefran buru-buru pulang ke rumah. Dia tidak tahu kalau Jere dan Rena sudah kembali ke rumah. Pria itu berjalan menuju dapur karena merasa tenggorokannya kering. Saat sampai di dapur pria kepala empat itu terkejut saat mendapati punggung anak gadisnya yang entah sedang apa.
"Rena..."
Rena pun membalikan badannya. Anak itu juga terkejut saat melihat sang Ayah yang tengah berdiri di hadapannya.
"Rena udah pulang?". Tanya Jefran.
"Ya buktinya aku ada disini tuh?". Ucap Rena sinis. Sejujurnya ia sama sekali belum bisa memaafkan ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home Sweet Home
FanficJAEROSE FAM Jefran sadar kesalahan fatal yang ia lakukan membuat keluarga kecilnya hancur. Ia berusaha mengembalikan suasana rumah yang hangat seperti sebelumnya walau anak-anaknya memaksa dirinya untuk menjauh.