Setelah satu minggu Rena bolos sekolah, anak gadis itu akhirnya memutuskan masuk kembali hari ini. Gadis itu berjalan beriringan bersama kedua kakak kembarnya. Saat di koridor, entah mengapa ia merasakan tatapan murid-murid yang menatapnya aneh. Rena pun menyerit bingung.
"Bang lo ngerasa gak sih mereka ngeliatin kita judes banget?". Tanya Rena.
"Mau nagih utang kali". Jawab Jere.
Rena pun mendegus kesal. Gadis itu berjalan cepat memasuki ruang kelasnya. Berpisah dengan kakak kembaranya karena memang kelas mereka berbeda.
Saat sampai di kelas, lagi-lagi ia menyerit. Kelas yang tadinya gaduh mendadak jadi sunyi. Semua mata murid-murid disana tertuju pada Rena.
"Pada kenapa sih?". Tanya Rena bingung. Anak itu berjalan menuju kursinya berniat bergabung dengan teman-temannya.
"Orang-orang kenapa ngeliatin gue begitu yah?". Tanya Rena pada Lia.
Sementara temannya itu hanya diam, bingung harus menjawab apa.
"Pada kangen sama lo kali". Sahut Yaya.
"Rena lo kalo lagi ada masalah cerita aja yah sama kita-kita". Ucap Lia membuat Rena lagi-lagi menyerit bingung.
"Maksud lo?"
"Bapaknya tukang selingkuh". Rena menoleh ke sumber suara dan mendapati segerombolan siswi yang tengah merumpi.
"Katanya sampe punya anak loh, gak nyangka yah padahal keluarganya harmonis-harmonis aja"
"Hahaha justru keluarga harmonis tuh yang patut di pertanyakan, bapaknya pinter tuh bisa main aman"
Rena mengepalkan tangannya kesal. Jadi ini alasan dia mendapatkan tatapan aneh dari tadi?
"Ren..."
Rena hanya menggeleng. Gadis itu enggan menanggapi teman-teman yang berusaha menenangkannya.
"Perlu gue labrak gak?". Tanya Yaya kesal.
Lagi-lagi Rena menggeleng.
"Gausah, lagian mau marah juga percuma, emang kenyataannya begitu". Ucap Rena tersenyum miris.
Lia dan Yaya sebenarnya cukup terkejut dengan gosip hangat tadi pagi. Kedua gadis itu sejujurnya tidak percaya kalau ayah Rena bisa berselingkuh bahkan sampai mempunyai anak dari selingkuhannya. Yang mereka dan semua orang tau, Jefran adalah sosok suami sekaligus ayah yang hangat dan sayang keluarga. Jefran cukup terkenal di kalangan murid karena pria itu merupakan donatur sekaligus orang penting di sekolah.
"Ren—
"Gue gak papa kok". Ucap Rena berusaha tersenyum walau dirinya yakin sebentar lagi dia dan keluarganya akan menjadi bahan gosip yang hangat untuk beberapa hari kedepan.
"Ayah yang bikin ulah, tapi kok aku ikut kena imbasnya sih?". Ucap Rena dalam hati.
*****
Jere menghisap batang rokoknya sambil menikmati angin di taman belakang sekolah. Anak itu lagi-lagi bolos jam pelajaran terakhir. Pikiran Jere kalut saat mendengar gosip hangat yang merujuk pada keluarganya. Bukan gosip sih, karena memang benar adanya seperti itu.
Tapi pertanyaannya, siapa yang nyebarin?
Pasalnya ia dan Jean berusaha menutup rapat-rapat rahasia tersebut. Ia tidak ingin kalau keluarganya menjadi bulan-bulanan walau nyatanya semua sudah terlanjur.
"Mau jadi apa kalo kerjaannya bolos terus, mau jadi kaya bokap lo?". Ucap orang tersebut membuat Jere menoleh.
Anak laki-laki itu mendecih saat mendapati Mauren— mantannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Home Sweet Home
FanfictionJAEROSE FAM Jefran sadar kesalahan fatal yang ia lakukan membuat keluarga kecilnya hancur. Ia berusaha mengembalikan suasana rumah yang hangat seperti sebelumnya walau anak-anaknya memaksa dirinya untuk menjauh.